Mobilitas Sosial Anggota keluarga berusia lanjut

Dia kan sering kepanasan disini, jadi seringnya pake sempak celana dalam, jadi kalo ada orang lain, kayak mamak kakak yang tinggal dirumah jadinya kan nggak bebas, sengan, atau harus pake celana lagi kan ribet. W2.R1.B.188-194hal.26

d. Mobilitas Sosial

Setelah menikah, hubungan RW dengan keluarganya menjadi renggang dan tidak begitu dekat. RW sendiri jarang mengunjungi keluarganya, sehingga ia jarang bertemu dan bersilahturrahmi bersama keluarganya. Renggang W2.R1.B.672 hal.37 Nggak dekat kali lah, tapi paling kakak ntah nanya kabar, gitu aja. W3.R1.B. 328-330hal.54 Kalo ketemu keluarga juga kapan mau aja berkunjung gitu kalo nggak ya udah nggak ketemu. Jadi jarang. W3.R1.B.330-334hal.54 Hubungan RW dengan kakak suaminya yang merupakan satu-satunya keluarga suami RW juga tidak pernah dekat, karena RW tidak pernah ketemu dan jarang berkomunikasi. Komunikasi yang terjalin antara RW dan kakak suaminya hanya via telpon dan berkomunikasi ketika RW mengucapkan selamat natal atau ulang tahun. Ya nggak dekat karena kita nggak pernah ketemu, komunikasi palingan sekali-sekali jadi biasa aja nggak pernah dekat gitu, kita mau dekat tapi kendala komunikasi kan, jadinya susah. W3.R1.B.337-344hal.54 Kalo komunikasi lewat telpon pernah sama kakaknya dia, tapi agak susah karena bahasa prancis kakak kan kalo dibilang bahasa preman-premannya aja Universitas Sumatera Utara bahasa nggak baku nggak formal gitu lah. Makanya palingan tanya kabar atau ucapin celebration gitu misalkan natal atau ultah gitu aja sih. W3.R1.B.290-302hal.53

e. Anggota keluarga berusia lanjut

Pandangan RW terhadap merawat orang tua yang berusia lanjut adalah merupakan tanggung jawabnya. Orang tua yang dirawat oleh RW adalah ibunya sendiri. RW merasa bahwa tanggung jawab yang harus ia lakukan adalah dengan memperhatikan kesehatan ibunya. Memang tanggung jawab lah, kasih perhatian gitu perhatiin kesehatan, mau kakak sih gitu. W3.R1.B.349-352hal.54 Ketika melakukan pengasuhan terhadap ibu dan anaknya secara bersamaan, RW tidak merasa kesulitan, bahkan ia merasa terbantu dengan kehadiran ibunya ditengah - tengah keluarganya. RW beranggapan bahwa dengan adanya ibu di ruamahnya, maka akan ada yang menemani anaknya dirumah. Dengan kata lain, dengan kehadiran ibunya, maka RW merasa terbantu dalam hal pengasuhan anak. Kakak rasanya nggak susah sih, malah ngerasa terbantu gitu misalkan Kayla di rumah ada kawannya, nenek. Terus bantu ngasuh Kayla juga kayak suapin dia makan jadi nggak ngerasa terbebani gitu. Karena nenek Kayla juga masih sehat bisa berdiri masih sanggup jalan kan jadi gitu. W3.R1.B.357-369hal.55

f. Bantuan keuangan untuk keluarga pasangan