suaminya. Ia pun mampu memberikan kepuasan secara fisik dan psikologis. Untuk memberikan kepuasan secara fisik RW melakukan perawatan tubuh untuk menjaga
kecantikan tubuhnya, sedangkan untuk memberikan kepuasan secara psikologis, RW berusaha dengan belajar dan mencari informasi
informasi seputar seksual. melalui internet dan menerapkannya ke dalam kehidupan seksualnya. Penyesuaian
seksual yang dilakukan oleh RW sesuai dengan yang dijelaskan oleh Degenova 2000 bahwa untuk memenuhi kebutuhan seksual pasangan dilakukan dengan
memberikan kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan seksual secara fisik dan psikologis.
c. Kesamaan latar belakang
Salah satu faktor yang berperan dalam penyesuaian pernikahan yang dirasa cukup sulit oleh RW adalah adanya latar belakang budaya yang berbeda. Dalam
Hurlock 2000 menjelaskan bahwa semakin sama latar belakang suami dan istri maka semakin mudah untuk saling menyesuaiakan diri. Dalam pernikahannya,
RW dan suami yang memiliki latar belakang yang berbeda sehingga berpengaruh terhadap munculnya perbedaan pandangan.
Senada dengan yang diungkapkan oleh Hurlock 2000, Semakin berbeda pandangan hidup ini, maka semakin sulit penyesuaian diri dilakukan. Penyesuain
dirasa cukup sulit oleh RW, ketika pandangan yang berbeda tersebut menjadi sumber konfllik diantara RW dan suami. Seperti perbedaan dalam pengasuhan
anak, perbedaan dalam menghormati orangtua dan perbedaan karakter budaya turut berkontribusi menjadi sumber konflik di dalam pernikahan mereka.
Universitas Sumatera Utara
e. Minat dan kepentingan bersama
Faktor penyesuaian pernikahan yang berkontribusi baik di dalam pernikahan RW adalah adanya kepentingan bersama suaminya, yaitu usaha gym yang mereka
rintis bersama. Senada dengan yang diungkapkan oleh Hurlock 2000 bahwa kepentingan yang sama mengenai suatu hal dapat dilakukan pasangan cenderung
membawa penyesuaian yang baik dari pada kepentingan bersama yang sulit dilakukan dan dibagi bersama.
Untuk menjaga komitmen dalam memenuhi kepentingan bersama tersebut dilakukan dengan menjaga komunikasi, bertukar pendapat dan membicarakan
permasalahan secara bersama sama. Sehingga dalam mencapai dan memenuhi
kepentingan bersama pun dilakukan dengan bersama sama. Hal ini sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Tseng, Dermott, J.F., Maretzki, T.W 1977, bahwa salah satu faktor yang mendukung penyesuaian pernikahan antar bangsa adalah
adanya sikap saling terbuka antara pasangan satu sama lainnya, dimana mau mendengarkan pendapat dan saran serta menerima kritikan dari pasangannya.
f. Keserupaan nilai