Kalo perubahan kakak sih ngerasanya disini gym ada sifat
marketingnya juga gitu, kita harus pandai bersosialisasi, harus ramah karena kita memberikan jasa kita kan harus senyum, harus buat orang
nyaman disini seperti perhatiin kebersihan atau alatnya, jadi kakak rasanya sama aja sih karena kita tetap menghadapi banyak orang terus nawarin
orang jadi member itu kan kayak pemasaran juga marketing juga, gimana caranya bisa promosiin kan.
W3.R1.B.49-62hal.48
Pekerjaan yang sekarang dijalankan juga dirasa lebih santai dibandingkan dengan pekerjaannya yang dulu ketika bekerja dibagian marketing. Selain itu,
perubahan dterbesar dari pekerjaannya yang sekarang adalah tidak memiliki banyak teman jika dibandingkan dengan pekerjaan sebelumnya. Karena teman di
kantornya terdahulu lebih banyak dibandingkan sekarang yang hanya berteman dengan karyawannya saja.
Terus juga kalo kakak rasa, yang kemaren itu kerja kita capek maksudnya kita kejar nasabah gitu, kita telpon, hubungi kesana-kemari, kita cari, kira -
kira orang yang berpotensial yang banyak duit lah, kita carinya melalui alamat rumah atau dari temannya teman jadi gerak kita itu banyak. Kalo
sekarang kan nggak, kita duduk aja. Jadi lebih capek kemaren lah. W3.R1.B.87-102hal.49
Tapi bedanya lebih banyak teman yang kemaren karena banyak teman- teman disana kan satu profesi, jadi lebih free aja maksudnya itu sama temen-
temen itu ngumpul enak cuman sekarang kan udah married jadi tempat kerja kita ya ini lah pegawai-pegawai ini aja temannya.
W3.R1.B. 102-113hal.49
2. Penyesuaian Seksual
a. Perilaku terhadap seks
Sejak kecil hingga dewasa, RW tidak pernah mendapatkan informasi mengenai seks dari orangtua atau pun dari keluarganya. Hal ini dikarenakan
mengkomunikasikan masalah seksual dianggap sebagai hal yang tabu oleh
Universitas Sumatera Utara
keluarganya. Informasi mengenai seksual mulai di dapatkan RW ketika ia memasuki masa remajanya. Informasi seksual tersebut di dapatkan RW dari
berbagai sumber, seperti informasi seksual yang diberikan dari sekolah ketika ia menduduki bangku SMA, dari obrolan bersama teman
temannya, dari majalah atau pun di dapatkan melalui berbagai literature, majalah dan buku.
Nggak ada Karena tabu gitu, malu untuk bicarain hal seperti itu, jadi nggak pernah dapet informasi lah kalo dari orangtua.
W2.R1.B. 867-871hal.41
Sebelum menikah, pernah. Infomasinya itu kan dari sekolah ya kan ada pelajarannya SMA, kadang dari teman-teman, kalo dulu kan internet nggak
gitu mudah diakses kayak sekarang. Selain itu juga dari buku-buku atau majalah lah.
W2.R1.B. 855-863hal.41
i. Pengalaman seks masa lalu
Tanggapan RW mengenai perilaku seksual sebelum menikah adalah boleh dilakukan, seperti berciuman atau berpelukan bersama pasangan. Hal ini
dikarenakan ada perasaan cinta dan keinginan untuk melakukan hal tersebut bersama pasangan. Namun, perilaku seksual tersebut dilakukan hanya
sekedarnya saja dan tidak boleh melawati batas, seperti melakukan hubungan intim. Menurut RW, perilaku seksual yang berlebihan adalah perilaku yang tidak
seharusnya dilakukan sebelum menikah dan memiliki konsekuensi negatif yaitu menyebabkan kehamilan yang nantinya akan mempermalukan keluarga.
Jadi ya, kalo tanggapan kakak tentang seks sebelum menikah yah sekedar aja lah, jangan sampai berlebihan gitu. Memang sih kalo kita cinta, suka,
keinginan untuk seksual itu pasti ada, palingan kaya ciuman atau pelukan itu udah cukup lah. Soalnya sebelum menikah kita juga jaga diri kita lah jangan
sampai kelewatan gitu sampai berhubungan intim, terus hamil kan buat malu keluarga, diri kita juga. Jadi nggak lah kalo yang berlebihan.
W2.R1.B. 891-908hal.41-42
Universitas Sumatera Utara
Pengalaman seksual RW sebelum menikah juga tidak sampai pada tahap melakukan hubungan intim. Perilaku seksual yang RW lakukan bersama
pasangannya sebelum ia menikah adalah berciuman. RW menganggap perilaku seksualnya dimasa lalu adalah hal yang wajar, karena ia tidak melakukan
hubungan intim dan tetap bisa menjaga kesuciannya sebagai seorang wanita yaitu keperawanan. RW juga menganggap bahwa perilaku seksualnya dulu
merupakan wujud dari perasaan cinta dan rasa suka terhadap kekasihnya. tertawa kalo kakak sih waktu pacaran itu yah kissing ya ciuman di bibir,
di bagian muka lah sama bagian leher tertawa itu sih. Tapi biasanya cuma sampai ciuman bibir.
W2.R1.B. 915-921hal.42
Kalo kakak ya anggapnya itu wajar gitu, toh kakak kan nggak melakukan sampai kelewatan batas. Kakak tetap menjaga apa yang wanita jaga gitu kan,
kesucian kakak. Jadi kalo Cuma ciuman-ciuman aja itu wajar, namanya juga pacaran itu kan sebagai tanda kita cinta, suka sama pacar kita, itu juga
bedanya kita bekawan sama pacaran kan. W2.R1.B. 924-937hal.42
c. Dorongan seksual