86 Berikut ini akan disajikan tabel hasil output Uji Mann-Whitney dengan
menggunakan program SPSS 17. Tabel 4.16 Hasil Uji Mann-Whitney Data Aktivitas Belajar Siswa.
Aktivitas Mann-Whitney U
139.000 Wilcoxon W
415.000 Z -2.937
Asymp. Sig. 2- tailed
.003 Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai Asyimp Sig 2-Tailed
pada Uji Mann-Whitney sebesar 0,003. Apabila dibandingkan, nilai Asyimp Sig 2- Tailed
lebih kecil daripada nilai Sig α 0,05. Karena nilai Asyimp Sig 2-Tailed
nilai Sig α 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours
” dan model turnamen belajar dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar.
4.4.2.2 Hasil Belajar Posttest Siswa
Setelah memperoleh data hasil belajar posttest siswa, peneliti melakukan uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas
data, uji homogenitas. Setelah uji prasyarat analisis dilakukan, analisis selanjutnya yaitu pengujian hipotesis untuk menarik kesimpulan.
4.4.2.2.1 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Posttest
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil belajar posttest yang akan di analisis berdistribusi normal atau tidak normal. Jika data
berdistribusi normal, maka analisis dapat dilakukan dengan statistik parametrik.
87 Apabila data berdistribusi tidak normal, maka analisis data menggunakan statistik
nonparametrik. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu :
Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Ha : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Taraf signifikansi α yang digunakan pada pengujian hipotesis yaitu 5
atau 0,05. Untuk menguji normalitas data penelitian ini menggunakan uji Liliefors
. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 dengan teknik Kolmogorov-Smirnov. Menurut Trihendradi 2009 : 76, “apabila nilai
taraf signifikansi pada Kolmogorov Smirnov lebih besar dari nilai taraf signifikansi uji hipotesis 0,05 maka Ho ditolak”. Ho diterima jika nilai taraf
signifikansi pada Kolmogorov Smirnov lebih kecil dari nilai taraf signifikansi uji hipotesis 0,05.
Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji normalitas data dengan menggunakan program SPSS 17.
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Posttest
Kelompok Kolmogorov-Smirnov
a
Shapiro-Wilk Statistic
df Sig. Statistic
Df Sig. eksperimen .153
24 .151
.942 24 .181
kontrol .164 23
.110 .932
23 .120 Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai taraf signifikansi
Kolmogorov Smirnov pada kelompok eksperimen yaitu 0,151 sedangkan nilai
taraf signifikansi Kolmogorov Smirnov pada kelompok kontrol bernilai 0,110. Karena nilai signifikansi kedua kelompok lebih besar dari nilai signifikansi uji
88 hipotesis 0,05 maka Ho ditolak. Dengan demikian, data kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dinyatakan berdistribusi normal. Data hasil belajar posttest siswa dinyatakan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Oleh karena itu, analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik. Untuk hasil uji normalitas data yang lengkap
dapat dilihat di lampiran. 4.4.2.2.2
Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Posttest Setelah data hasil belajar posttest diketahui berdistribusi normal, analisis
yang dapat dilakukan yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil belajar posttest yang diambil mempunyai varian
yang homogen atau tidak homogen. Pengujian homogentitas dapat dilakukan dengan menggunakan Independent-Sample T Test melalui program SPSS 17.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu: Ho
: Kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama Ha
: Kedua kelompok mempunyai varians yang sama Taraf signifikansi
α yang digunakan dalam pengujian hipotesis yaitu 5 atau sebesar 0,05. Menurut Trihendradi 2009 : 114, “suatu data dikatakan
memiliki varians yang sama apabila nilai signifikansi varians lebih besar dari nilai taraf signifikansi 0,05”. Riduwan 2012 : 120 menyatakan bahwa varian
dikatakan homogen apabila nilai F
hitung
lebih kecil dari nilai F
tabel
. Apabila vaians kedua kelompok dinyatakan homogen, maka analisis uji komparatif dapat
dilakukan. Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji homogenitas data hasil belajar posttest dengan menggunakan program SPSS 17.
89 Tabel 4.18 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Posttest
Levenes Test for Equality of Variances
F Sig. Test Equal variances assumed
.001 .976
Equal variances not assumed Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi varian
yaitu 0,976 dan nilai F
hitung
yaitu 0,001. Apabila dibandingkan, nilai signifikansi uji Leven’s 0,976 lebih besar dari nilai taraf signifikansi 0,05. Karena nilai
signifikansi uji Leven’s lebih besar dari nilai taraf signifikansi α, maka Ho
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai varian yang sama. Ini berarti bahwa varian data kedua kelompok dapat dikatakan
homogen. Menurut Riduwan 2011 : 120, apabila data kedua kelompok dinyatakan homogen, maka analisis pengujian hipotesis dapat dilanjutkan.
4.4.2.2.3 Uji Hipotesis uji-t Data Hasil Belajar Posttest
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui pengaruh media “cross two colours” terhadap hasil belajar siswa pada materi perkalian. Pengaruh dapat terlihat dari adanya perbedaan hasil belajar
siswa yang menggunakan media “cross two colours” dengan siswa yang menggunakan media tabel perkalian.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu: Ho
: tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar dengan
90 hasil belajar siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan
model turnamen belajar. Ha
: terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar dengan hasil
belajar siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar.
Taraf signifikansi α yang digunakan pada pengujian hipotesis yaitu 5
atau 0,05. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent-Sample T Test
pada program SPSS 17. Teknik Independent-Sample T Test digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel independen perlakuan terhadap satu atau lebih
dari satu variabel dependen. Menurut Trihendradi 2009:115, apabila nilai t
hitung
nilai t
tabel
maka Ho diterima dan apabila nilai t
hitung
nilai t
tabel
maka Ho ditolak. Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji hipotesis t-test data hasil
belajar posttest dengan menggunakan program SPSS 17. Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis uji-t Data Hasil Belajar Posttest
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai t
hitung
pada t-test yaitu 2,523 dan nilai Sig 2-tailed yaitu 0,015. Nilai t
tabel
dengan dk = 47-1 = 46 dan taraf signifikansi 5 yaitu 1,671. Apabila dibandingkan, nilai t
hitung
2,523 lebih
t-test for Equality of Means t
df Sig. 2-
tailed Mean
Difference Std. Error
Difference Equal variances
assumed 2.523
45 0.015
5.30797 2.10386
Equal variances not assumed
5.525 45.000
0.015 5.30797
2.10190
91 besar dari nilai t
tabel
1,671. Nilai Sig 2-tailed pada uji t 0,015 lebih kecil dari nilai signifikansi uji hipotesis 0,05. Karena nilai t
hitung
nilai t
tabel
dan nilai Sig 2-tailed nilai Sig
α 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours” dengan model turnamen belajar dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media tabel
perkalian dengan model turnamen belajar.
4.5 Pembahasan
Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian yaitu untuk mengetahui keefektifan media “cross two colours” dengan menerapkan model
turnamen belajar terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi perkalian di sekolah dasar negeri Kejambon 10 Tegal. Penelitian ini menggunakan desain
Quasi Eksperimental Design dengan bentuk Two-group Post-Test-Only Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II sekolah dasar negeri Kejambon 04 dan Kejambon 10 kota Tegal tahun 20122013. Anggota populasi
berjumlah 47 orang. Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan sampel jenuh. Sampel jenuh yaitu teknik pengambilan sampel yang beranggotakan semua
anggota populasi, sehingga semua anggota populasi dijadikan anggota sampel. Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa tahap
penelitian. Tahap awal proses penelitian yaitu menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian berupa
lembar observasi aktivitas belajar dan soal-soal tes hasil belajar. Lembar observasi