Hakikat Belajar Aktivitas Belajar

13

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Dalam kajian pustaka akan diuraikan tentang kajian teori, kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis.

2.1 Kajian Teori

Pada bagian kajian teori akan diuraikan teori tentang hakikat belajar, aktivitas belajar, hasil belajar, karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar, performansi guru, hakikat pembelajaran, hakikat pembelajaran tematik, hakikat matematika, teori belajar matematika, hakikat pembelajaran matematika di sekolah dasar, media pembelajaran, media “cross two colours”, dan materi perkalian.

2.1.1 Hakikat Belajar

Pendidikan adalah upaya sadar untuk menumbuhkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Terdapat dua konsep pendidikan yang saling berkaitan yaitu belajar dan pembelajaran. Konsep belajar berasal dari siswa, dan pembelajaran berasal dari guru. Ada beberapa pendapat para ahli tentang hakikat belajar. Cronbach 1990 dalam Simamora 2009 : 28 menyatakan bahwa “belajar merupakan perilaku sebagai hasil dan pengalaman”. Gagne 1977 dalam Rifai 2009 : 82, menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses 14 pertumbuhan saja. Menurut Spears 1954 dalam Simamora 2009 : 28, pengalaman belajar dapat diperoleh dengan menggunakan panca indera untuk mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, dan mengikuti pengarahan. Menurut Slameto 2010 : 2, “belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannnya”. Cubukcu 2012 : 51, mendefinisikan “Learning is a dynamic process during which individuals make internal adjusments individually and develop necessary skill ”. Menurut Cubukcu, belajar diartikan sebagai proses yang berkesinambungan dimana seseorang dapat menyesuaikan diri dan berkembang sesuai dengan kemampuannya. Dari definisi-definisi tentang belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar dan berkesinambungan oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa peningkatan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan pengalamannya.

2.1.2 Aktivitas Belajar

Dalam proses belajar mengajar, seorang guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas adalah suatu keaktifan, kegiatan, atau kesibukan. Poerwadarminta 1997:13, mengartikan belajar sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa aktivitas 15 belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan siswa untuk memperoleh kepandaian atau ilmu dengan cara berlatih agar terjadi perubahan tingkah laku. Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Menurut Sudjana 2009 : 61, siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila mempunyai perilaku sebagai berikut: 1 turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, 2 terlibat dalam pemecahan masalah, 3 menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru atau siswa lain, 4 berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah, 5 melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, 6 menilai kemampuan diri dan hasil yang diperolehnya, 7 melatih diri memecahkkan soal atau masalah, 8 menerapkan apa yang telah dipelajari dan menyelesaikan tugas yang dihadapi. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi dua arah yaitu antara guru dengan siswa ataupun siswa itu sendiri. Banyaknya tingkat interaksi yang terjadi akan mengakibatkan suasana kelas menjadi menyenangkan. Siswa dapat melibatkan kemampuannya seoptimal mungkin. Dengan demikian, aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada meningkatnya suatu hasil belajar siswa.

2.1.3 Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT OBSERVE EXPLAIN) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KEJAMBON 4 KOTA TEGAL

2 25 408

KEEFEKTIFAN PENERAPAN METODETALKING STICK TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SANGKANJOYO KABUPATEN PEKALONGAN

27 132 302

KEEFEKTIFAN STRATEGI CATATAN TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI UNSUR CERITA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PESAREAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 11 246

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN JAWABAN TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PEMBENTUKAN TANAH DI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON2 KOTA TEGAL

0 15 328

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

KEEFEKTIFAN STRATEGI CROSSWORD PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AWAN DAN CUACA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI PEGIRIKAN 03 KABUPATEN TEGAL

0 21 186

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON 7 KOTA TEGAL

0 15 256

KEEFEKTIFAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 DAGAN KABUPATEN PURBALINGGA PADA MATERI GLOBALISASI

0 14 245

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI BANGUN DATAR MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 03 TEGAL

2 8 284

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENYIMAK DONGENG MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEMANDUNGAN 01 KOTA TEGAL

0 6 249