45
Gambar 2.2 Sifat Pertukaran Perkalian Salah satu cara untuk membina keterampilan agar siswa dapat menguasai
perkalian 2 bilangan 1 angka adalah dengan memberikan model pembelajaran yang mengandung teknik bertanding kompetisi. Kompetisi dapat dilakukan antar
kelompok, siswa dengan siswa, atau secara individu. Cara kompetisi dimaksudkan agar setiap siswa memiliki motivasi semangat untuk
memenangkan pertandingan. Tujuannya adalah agar siswa selalu semangat untuk menghafal perkalian sehingga dapat memenangkan pertandingan. Dampak yang
diharapkan adalah pembelajaran perkalian dasar dapat mencapai tujuan secara lebih cepat dan menyenangkan.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini yaitu : Pertama, penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Sujudi 2005
dengan judul skripsi “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan
46 Perkalian dan Pembagian Menggunakan Media Komputer pada Siswa Kelas II SD
Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran 20042005”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke
siklus 2 sebanyak 35 dan peningkatasn hasil belajar siswa sebanyak 50. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
media komputer, siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok bahasan perkalian dan pembagian. Selain itu dengan adanya media dapat
mengkonkritkan konsep perkalian dan pembagian sehingga siswa lebih mudah memahaminya.
Kedua, penelitian tidakan kelas yang dilakukan oleh Kholidin dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian Bilangan Cacah Melalui
Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas II SD”. Subjek penelitian adalah siswa dan guru kelas II SD Negeri Lembasari 02. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan pemahaman konsep perkalian bilangan cacah. Penanganan masalah
yang dihadapi siswa kelas II SD dalam meningkatkan pemahaman konsep perkalian bilangan cacah melalui Pendekatan Matematika Realistik perlu
dilakukan secara terencana, sistematis dan berkelanjutan sehingga secara bertahap siswa menguasai kompetensi yang berhubungan dengan kegiatan matematisasi.
Dari keberhasilan penggunaan media diatas, menjadi salah satu faktor pendukung peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian diatas memiliki
kesamaan permasalahan dan materi perkalian. Perbedaannya, penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen yang menguji keefektifan media
47 baru yaitu media “cross two colours” terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas II pada materi perkalian dasar.
2.3 Kerangka Berpikir
Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peran sangat penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Untuk mempelajari matematika, konsep sebelumnya yang menjadi prasyarat harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami topik atau konsep
selanjutnya. Dalam pembelajaran matematika, guru seharusnya menyiapkan kondisi siswanya. Pada umumnya guru masih belum optimal dalam menggunakan
media. Guru hanya menggunakan gambar dan buku cetak sebagai media sehingga materi yang abstrak belum dapat dipahami siswa. Siswa yang masih berada dalam
tahap operasional konkret akan merasa kesulitan jika harus mempelajari materi yang masih abstrak. Jika siswa tidak dapat menguasai materi perkalian sebagai
persyarat, maka siswa tidak dapat menguasai materi selanjutnya. Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dilakukan suatu
inovasi dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi perkalian dasar. Inovasi dalam pembelajaran dapat berupa penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi. Dari sekian banyak media pembelajaran, media yang baik digunakan
48 guru adalah media pembelajaran yang dapat menarik perhatian, memotivasi,
mengaktifkan, dan mengembangkan kemampuan siswa. Guru dapat menggunakan media pembelajaran yang sederhana tetapi dapat menyampaikan isi pesan dalam
suatu pembelajaran. Peneliti memberikan sebuah gagasan mengenai media “cross two colours”
yang dapat digunakan untuk mempermudah belajar materi perkalian. Untuk mengetahui keefektifan media “cross two colours”, peneliti melakukan
penelitian eksperimen dengan memberikan perlakuan treatment berupa pembelajaran yang menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen
belajar pada kelas eksperimen dan pembelajaran yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar pada kelas kontrol. Berikut ini akan
disajikan kerangka berpikir dalam bentuk bagan.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penggunaan Media Terhadap Hasil Belajar
Masalah
Hasil Belajar Siswa Kelas II SD Negeri Kejambon 10 Tegal masih rendah
Kelas Eksperimen R2
Pembelajaran dengan Menggunakan Media “Cross Two Colours”
dan Model Turnamen Belajar Y
Kelas Kontrol R1
Pembelajaran dengan Menggunakan
Media Tabel Perkalian dan Model Turnamen Belajar
X Perlunya Inovasi Pembelajaran
dalam Penggunaan Media pembelajaran
Mana yang Lebih Efektif?
49 Berdasarkan Bagan 2.1 dapat diketahui adanya suatu permasalahan yang
terjadi pada siswa kelas II SD negeri Kejambon 10 Tegal. Permasalahan tersebut yaitu rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar yang rendah
dapat menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum berhasil dalam mencapai tujuan pembelajaran. Apabila dalam pembelajaran terdapat suatu
masalah yang tidak teratasi maka akan menimbulkan suatu masalah yang baru. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Salah satu solusi agar hasil belajar siswa yang masih rendah dapat
meningkat adalah dengan melakukan inovasi pembelajaran. Inovasi dalam pembelajaran dapat berupa penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan
materi pembelajaran dan karakteristik siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran akan mempermudah siswa dalam mencapai kompetensi yang telah
ditentukan oleh kurikulum. Dalam hal ini, peneliti akan membandingkan dua media yang dapat
digunakan untuk mempermudah belajar siswa terutama pada materi perkalian dasar. Media yang akan dibandingkan yaitu media tabel perkalian dan media
“cross two colours”. Kedua media tersebut digunakan dengan bantuan model turnamen belajar. Dengan menerapkan model turnamen belajar pada kedua media,
diharapkan peneliti dapat mengetahui media mana yang paling efektif digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
50
2.4 Hipotesis