28 karena lebih berkesan dan bermakna, 4 menumbuhkan keterampilan sosial,
seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang. Pembelajaran tematik disamping memiliki beberapa keuntungan
sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut yaitu guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi, dan tidak setiap
guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam mata pelajaran secara tepat.
Pembelajaran tematik di sekolah dasar SD merupakan suatu hal yang relatif baru, sehingga dalam implementasinya belum seperti yang diharapkan.
Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran tematik. Hal ini terjadi karena guru belum mendapat pelatihan secara intensif tentang
pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata
pelajaranbidang studi. Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar difokuskan pada kelas-
kelas rendah. Tujuan konsep pembelajaran tematik diberikan di kelas rendah adalah agar siswa dapat membangun pengetahuan dan pemahaman baru secara
utuh. Tahap perkembangan berpikir siswa yang masih berada dalam tahap operasinal konkret akan semakin berkembang apabila pembelajaran dikaitkan
dengan pengalaman yang telah diperoleh siswa sebelumnya.
2.1.8 Hakikat Matematika
Secara etimologis, matematika berasal dari bahasa latin, manthanein atau mathemata
yang berarti belajar atau hal yang dipelajari things that are learned.
29 Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran. Riedesel, dkk 1996 dalam Supatmono 2009 : 7 menyatakan bahwa
yang dimaksudkan matematika adalah sebagai berikut : 1 Matematika bukanlah sekadar berhitung, 2 Matematika merupakan kegiatan pembangkitan dan
pemecahan masalah, 3 Matematika merupakan kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta hubungan, 4 Matematika adalah sebuah bahasa, 5
Matematika merupakan cara berpikir dan alat berpikir, 6 Matematika merupakan bangunan pengetahuan yang terus berubah dan berkembang, 7 Matematika
bermanfaat bagi semua orang, 8 Pelajaran matematika bukan sekedar untuk mengetahui matematika, tetapi untuk melakukan dan menerapkan matematika, 9
Pelajaran matematika merupakan suatu jalan menuju berpikir merdeka. Nasution 1982 dalam Supatmono 2009 : 8 menyebutkan bahwa
“matematika merupakan ilmu struktur, urutan order dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek”.
Matematika juga memiliki ciri-ciri atau sifat khas yang membedakan matematika dengan ilmu yang lain. Susilo 1996 dalam Supatmono 2009 : 8 menulis tiga
ciri-ciri matematika. Pertama, matematika bukanlah ilmu yang memiliki kebenaran mutlak.
Kebenaran dalam matematika tergantung pada kesepakatan yang disepakati bersama. Matematika bukanlah ilmu yang tidak bisa salah. Sebagai ilmu yang
dibentuk dan dikembangkan oleh manusia, tentu matematika tidak lepas dari
30 kesalahan-kesalahan dan keterbatasan. Namun, melalui kesalahan-kesalahan
itulah matematika didorong dan dipacu untuk terus tumbuh dan berkembang. Kedua, matematika bukanlah kumpulan angka, simbol dan rumus yang
tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Matematika tumbuh dan berakar dari dunia nyata. Matematika bukanlah kumpulan teknik pengerjaan yang hanya perlu
dihafal saja sehingga siap pakai untuk menyelesaikan soal-soal. Dalam matematika, keindahan bukan semata-mata hanya ditentukan dari hasil. Akan
tetapi, keindahan dilihat dari latar belakang dan proses yang mengantar sampai terjadinya hasil akhir tersebut.
Ketiga, objek matematika adalah unsur-unsur yang bersifat sosial kultural historis, yaitu merupakan milik bersama seluruh umat manusia sebagai salah satu
sarana. Sarana tersebut dipergunakan manusia untuk mengembangkan segi-segi tertentu dalam kehidupan manusia.
2.1.9 Teori Belajar Matematika