Ikan Kerapu Serranidae Respon penglihatan dan penciuman ikan kerapu terhadap umpan terkait dengan efektivitas penangkapan

23 Umpan yang mengandung asam amino diidentifikasi dapat menjadi stimulus dan atraktor makan pada ikan dan crustacea. Hampir semua studi mengenai rangsangan kimia untuk tingkah laku makan menunjukkan bahwa rangsangan makan pada ikan dan crustacea akan hilang seiring dengan hilangnya kandungan asam amino pada umpan makanan Engas dan Lokkeborg 1994. Lebih lanjut menurut pendapat Hansen dan Reutter 2004, ikan predator buas yang memakan makanan tidak hidup umpan menggunakan sistem penciumannya untuk dapat mendeteksi dan dapat membeda-bedakan stimuli asam amino. Asam amino yang sangat efektif sebagai stimulus pada sistem penciuman ikan salmon atlantik adalah L-glutamina dan L-alanina Caprio 1982. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa efektivitas relatif stimulus organ penciuman dari kandungan asam amino sebanyak 10 -4 M adalah L-alanina, L-glutamina, L- sisteina dan L-metionina. Kandungan L-alanina terdapat pada jaringan organisme cacing, moluska, crustacea, dan ikan teleostei. Adapun untuk L-arginina, terdapat pada jaringan organisme moluska dan crustacea. Pengetahuan yang mendasari bahwa untuk ikan catfish, reseptor penciuman sangat besar responsnya pada kandungan sisteina dan metionina; dan pada reseptor rasa sangat besar responsnya pada kandungan alanina dan arginina masih belum diketahui.

2.7 Ikan Kerapu Serranidae

Menurut Indonesian Coral Reef Foundation 2004, ikan karang dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu pengelompokan ikan karang berdasarkan periode aktif mencari makan dan pengelompokan ikan karang berdasarkan perannya. Pengelompokan ikan karang berdasarkan periode aktif mencari makan di bagi lagi atas tiga kelompok yaitu : 1 Ikan nokturnal, merupakan jenis ikan yang aktif pada malam hari. Contohnya pada ikan-ikan dari suku Holocentridae swanggi, suku Apogonindae beseng, dan lain- lain. 24 2 Ikan diurnal, merupakan jenis ikan yang aktif ketika siang hari. Contohnya pada ikan-ikan dari suku Pomacentridae injel, napoleon, Acanthuridae ketamba lencam dan lain- lain. 3 Ikan crepuscular, merupakan ikan yang aktif di antara waktu siang dan malam. Contohnya pada ikan- ikan dari suku Sphyraenidae Baracudas, Serranidae kerapu, Carangidae ikan kue, dan lain- lain. Pengelompokan ikan karang berdasarkan peranannya juga di bagi atas tiga kelompok yaitu : 1 Ikan target, merupakan target untuk penangkapan atau lebih dikenal juga dengan ikan ekonomis penting atau ikan konsumsi, seperti Serranidae kerapu, Lutjanidae kakap, Lethrinidae ketamba lencam, Acanthuridae botana, dan Siganidae baronang. 2 Ikan indikator, merupakan ikan penentu keberadaan terumbu karang karena ikan ini erat hubungannya dengan tingkat kesuburan terumbu karang, yaitu ikan kepe-kepe dari Famili Chaetodontidae. 3 Ikan lain mayor famili, ikan jenis ini umumnya dalam jumlah banyak dan umumnya dijadikan ikan hias air laut. Contohnya kakatua dari famili Scaridae, swanggi dari famili Holocentridae, dan lain- lain. Nontji 1993 mengatakan bahwa ikan yang berasal dari perairan karang yang mempunyai nilai ekonomis penting dalam produksi perikanan antara lain ikan ekor kuning dan pisang-pisang Caesio spp, berbagai macam ikan hias, dan ikan yang sering disajikan, misalnya baronang Siganus, lencam Lethrinus, kuweh Caranx, kakap Lutjanus, dan kerapu Epinephelus. Ikan kerapu, termasuk famili Serranidae, dikenal sebagai ikan yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Penyebarannya meliputi daerah tropis dan subtropis. Biasanya hidup di perairan karang berkedalaman kurang lebih 27 m Departemen Pertanian, 1987. Ikan kerapu Epinephelus sp merupakan satu di antara sekian jenis ikan laut yang bernilai ekonomis tinggi yang banyak dipasarkan dalam keadaan hidup untuk restoran-restoran elit, baik di dalam maupun di luar negeri Pramu 1994. Produksi ikan kerapu di Indonesia mencapai 6-30 ton per tahun Hartati et al. 2004 25 Di Indonesia ikan kerapu terdapat di seluruh wilayah perairan teluk Banten, Ujung kulon, Kep. Riau, Kep. Karimunjawa, Kep. Seribu, Jawa, dan NTB Mayunar,1991. Ada berbagai jenis ikan kerapu yang terdapat di Indonesia, di antaranya adalah kerapu lumpur Epinephelus suillus, kerapu sunu Plectropomus leopardus , kerapu tikus Cromileptes altivelis, kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus , kerapu lodi Plectropomus maculatus, kerapu merah Epinephelus fasciatus , kerapu tutul Epinephelus melanustigma, kerapu batu Cephalopholis boenack , kerapu hitam Cephalopholis microprion, dan kerapu lokal Epinephelus gouyanus Balai Penelitian Perikanan Laut 2007. Ikan dari famili Serranidae di alam, aktif makan pada siang dan malam hari. Selanjutnya ikan kerapu dalam mencari makanan akan berenang-renang di antara batu karang, atau celah-celah batu yang merupakan tempat persembunyiannya dan hanya kepalanya yang terlihat. Dari tempat itulah ikan kerapu menunggu mangsanya. Bila mangsa telah tampak, ikan kerapu segera melesat dengan cepat menangkap mangsanya dan menelannya, setelah itu ikan kembali ke tempat persembunyiannya Sugama et al. 1986.

2.8 Respons Tingkah Laku Ikan terhadap Alat Tangkap Bubu