Kesimpulan Pendahuluan Respon penglihatan dan penciuman ikan kerapu terhadap umpan terkait dengan efektivitas penangkapan

54

3.4.5 Ketajaman mata ikan visual acuity

Ketajaman penglihatan dipengaruhi oleh diameter lensa, sebagaimana dijelaskan oleh He 1989 bahwa ketajaman penglihatan meningkat karena sudut pembeda terkecil MSA semakin kecil karena diameterater lensa semakin besar. Diameter lensa yang besar akan berpengaruh pada jarak fokus yang semakin jauh sehingga berpengaruh pada semakin kecilnya nilai MSA. Hal tersebut dijelaskan pula oleh Shiobara et al. 1998 bahwa ketajaman penglihatan meningkat disebabkan oleh hubungan panjang fokus lensa. Pada ketiga jenis ikan kerapu memiliki diameter lensa yang semakin besar dengan semakin panjang ukuran tubuh, hal tersebut berpengaruh pula terhadap jarak fokus lensa yang semakin jauh. Jarak fokus yang semakin jauh berpengaruh terhadap semakin kecilnya sudut pembeda terkecil, yang artinya bahwa kemampuan ketajaman penglihatan ketiga jenis ikan kerapu semakin tinggi.

3.4.6 Jarak pandang maksimum maximum sighting distance MSD

Ada kecenderungan pertambahan panjang total meningkatkan angka jarak pandang maksimum MSD, namun pada E. heniochus adanya kecenderungan pada panjang total 200-260 mm kemampuan jarak pandang maksimum relatif sama, yaitu 4,72-4,99 m. Susunan sel kon gandakembar yang teratur dengan susunan berbentuk bujur sangkar pada P. maculatus dan E. heniochus menyebabkan meningkatnya ketajaman penglihatan yang akhirnya berpengaruh pada semakin jauhnya jarak pandang maksimum terhadap suatu objek benda.

3.5 Kesimpulan

Fotoreseptor ikan kerapu sunu Plectropomus maculatus, kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus, dan kerapu karet Epinephelus heniochus menunjukkan sebagai organ yang intensif digunakan dalam melakukan aktivitasnya. Densitas sel kon terkonsentrasi pada daerah ventro-temporal yang mengindikasikan bahwa arah pandang ikan sumbu penglihatan ke arah depan- naik upper-fore. 55 Nilai indeks ketajaman penglihatan ketiga jenis kerapu berkisar 0,05-0,16 yang relatif sama dengan jenis ikan karang lainnya seperti kepe-kepe, beronang, sersan mayor, kakap merah. Nilai ketajaman penglihatan ikan kerapu sunu P. maculatus tertinggi dibandingkan kerapu macan E. fuscoguttatus dan kerapu karet E. heniochus. Ketajaman penglihatan tersebut lebih dipengaruhi oleh diameter lensa dan kepadatan jumlah sel kon. Jarak pandang maksimum terhadap objek bendaumpan berdiameter 25 mm yang tertinggi adalah P. maculatus sejauh 9,33-12,59 m diikuti E. heniochus sejauh 5,73-6,41 m dan yang terendah adalah E. fuscoguttatus 4,47-5,59 m. 4 OTAK IKAN KERAPU

4.1 Pendahuluan

Pemahaman tentang otak ikan akan membantu dalam mempelajari adaptasi tingkah laku ikan karena berhubungan erat dengan indera-indera dan sistem hormonal yang terdapat pada ikan. Untuk mengetahui indera apa yang paling berkembang, dapat ditentukan dengan melihat struktur bagian otak mana yang berukuran paling besar dibandingkan dengan bagian otak lainnya. Pola dasar dan kemajuan dari proses yang terjadi di kepala cephalisasi pada hewan vertebrata dibandingkan dengan hewan avertebrata adalah konsentrasi rangsangan diterima dan dipadukan pada satuan atau unit-unit yang terdapat di dalam kepala, mulai dari Cyclostomata, Chondrichthyes sampai ikan bertulang sejati teleostei Razak et al. 2005. Bagian-bagian dari otak pada hewan vertebrata terdiri atas Razak et al. 2005: telencephalon pusat penciuman, diencephalon pusat korelasi pesan masuk dan keluar yang berkaitan dengan homeostatis, pusat pesan I, mesencephalon pusat pesan II, metencephalon otak kecil, keseimbangan dan tonus otot, myelencephalon daerah dasar otak, daerah batang otak, medulla dan spinal cord . Banyak studi yang telah dilakukan pada berbagai jenis ikan menunjukkan adanya hubungan karakteristik tingkah laku yang dicerminkan oleh struktur otak suatu jenis ikan Kawamura et al. 1981. Otak ikan berbeda baik pada bagian luar ataupun dalamnya sesuai dengan posisi takson atau kelompok ekologinya. Pada ikan pelagis famili Scomberidae tenggiri untuk mengetahui indera apa yang paling berkembang, dapat ditentukan dengan melihat struktur bagian otak yang mana yang berukuran paling besar dibandingkan dengan bagian otak lainnya. Apabila bagian otak yang paling besar adalah bagian olfactory bulb berarti indera utamanya adalah hidung sebagai indera penciuman, atau apabila bagian otak yang paling besar adalah lobus opticus berarti indera utamanya adalah mata sebagai indera penglihatan. Ikan cucut memiliki otak depan yang lebih besar luasannya dibandingkan bagian otak lainnya. Otak depan yang luasannya lebih 57 besar dibanding bagian otak lain adalah indikasi indera penciuman yang sangat sensitif sehingga mampu mencium bau darah yang terdapat di perairan dari jarak yang jauh. Ikan-ikan yang hidup pada habitat yang kompleks memiliki telencephalon yang besar dan ketajaman penglihatan yang lebih baik Schumway 2004. Demikian pula dengan hasil penelitian Bauchot et al. 1989 yang menyatakan bahwa ikan-ikan yang memiliki indera lebih dari satu maka memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan ikan yang hanya memiliki satu indera ynag berkembang dengan baik. Ikan-ikan yang hidup pada habitat kompleks dengan keragaman spesies yang tinggi seperti pada daerah terumbu karang secara umum memiliki indeks encephalisasi yang tinggi dibandingkan dengan ikan yang hidup di lumpur atau dasar perairan yang berpasir. Penelitian ini menggambarkan seberapa penting indera penglihatan dan penciuman pada ikan kerapu yang dicerminkan oleh struktur otaknya. Parameter- parameter otak yang diamati dalam dimensi berat mg kemudian dibandingkan antara berat otak dan berat tubuh, berat bagian-bagian otak olfactory bulb, telencephalon , optic tectum, cerebellum, dan medulla oblongata. 4.2 Metode Penelitian 4.2.1 Waktu dan tempat penelitian