Efektivitas penangkapan ikan kerapu dengan umpan

153

7.3.4 Efektivitas penangkapan ikan kerapu dengan umpan

Jumlah ikan kerapu yang tertangkap selama penelitian sebanyak 80 ekor terdiri atas kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus sebanyak 21 ekor 26,25, kerapu karet Ehinephelus fasciatus sebanyak 27 ekor 33,75, kerapu koko Epinephelus merra sebanyak 29 ekor 32,50, kerapu lumpur Epinephelus tauvina sebanyak 1 ekor 1,25, kerapu lodisunu Plectropoma leopardus sebanyak 2 ekor 2,50, dan kerapu lokal Epinephelus rivulatus sebanyak 1 ekor 1,25. Presentase hasil tangkapan ikan kerapu selama penelitian disajikan pada Gambar 84. Efektivitas penangkapan ikan kerapu dengan umpan alami pada siang hari adalah 21,46 dan malam hari 45,83. Efektivitas penangkapan ikan kerapu dengan umpan buatan pada siang hari adalah sebesar 13,54 dan malam hari adalah 40,63. Gambar 84 Presentase hasil tangkapan ikan kerapu selama penelitian Efektivitas penangkapan ikan kerapu dengan perbedaan umpan pada siang hari didapatkan bahwa efektivitas terbaik adalah umpan ikan, yaitu sebesar 23,33 diikuti oleh umpan udang sebesar 22,29, umpan D sebesar 20,83, gonad bulu babi sebesar 18,75, serta umpan B sebesar 6,25. Pada malam hari efektivitas penangkapan ikan kerapu didapatkan nilai yang terbaik adalah umpan 33.75, 34 26.25, 26 1.25, 1 1.25, 1 2.5, 3 1.25, 1 1.25, 1 32.5, 33 KERAPU KOKO KERAPU KARET KERAPU MACAN KERAPU LANGA-LANGA KERAPU LUMPUR KERAPU LODISUNU KERAPU LADA KERAPU LOKAL 154 udang 49,17 diikuti oleh umpan ikan sebesar 44,58, gonad bulu babi sebesar 43,75, umpan D sebesar 39,58 serta umpan B 39,58. Efektivitas penangkapan ikan kerapu pada masing-masing umpan disajikan pada Gambar 85. Gambar 85 Efektivitas penangkapan ikan kerapu pada masing-masing umpan dengan perbedaan waktu penangkapan Nilai efektivitas penangkapan ikan kerapu pada alat tangkap bubu baik pada malam hari dengan menggunakan umpan alami maupun umpan buatan lebih tinggi dibandingkan nilai efektivitas penangkapan pada siang hari. Hal tersebut disebabkan soaking time bubu pada malam hari lebih lama, yaitu dari pukul 16.50 WIB sampai pukul 08.00 WIB dibandingkan pada siang hari, yaitu dari pukul 08.00-16.30 WIB, sehingga ikan kerapu yang dikelompokkan sebagai ikan crepuscular puncak aktivitas makan menjelang senja dan menjelang fajar Gunarso 1985; Indonesian Coral Reef Foundation 2004 banyak tertangkap pada waktu tersebut. Apabila ditinjau dari penggunaan masing-masing umpan, efektivitas penangkapan ikan kerapu tertinggi pada siang hari terdapat pada umpan rucahikan 23,38, diikuti umpan udang 22,29, umpan D 20,83, gonad bulu babi 18,75, dan umpan B 6,25. Pada malam hari, efektivitas penangkapan ikan kerapu tertinggi terdapat pada umpan udang 49,17, diikuti oelh umpan rucah 44,58, gonad bulu babi 43,74, umpan D 41,67, dan umpan B 39,58. Apabila dibandingkan kelima jenis umpan, mengindikasikan bahwa umpan buatan telah memiliki efektivitas yang sama dengan umpan alami udang dan rucah, artinya bahwa formulasi umpan buatan telah memiliki 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Ikan Udang Bulu Babi Umpan B Umpan D Jenis umpan Efe k ti v ita s p e n a n g k a p a n Siang Malam 155 karakteristik fungsi untuk dapat menggantikan umpan udang dan umpan rucah ditinjau dari berat hasil tangkapan ikan kerapu. Dengan kata lain bahwa umpan buatan dapat mensubstitusi umpan alami.

7.4 Pembahasan