Tingkah laku ikan kerapu terhadap umpan

129 Pada umpan buatan, ikan kerapu sunu, kerapu macan, dan kerapu karet memberikan perbedaan waktu respons, yang artinya bahwa masing-masing jenis kerapu memiliki tingkah laku respons penciuman yang berbeda pada semua jenis umpan buatan. Pada fase arousal, tidak terdapat perbedaan respons ketiga kerapu dengan perbedaan jenis umpan buatan sig. 0,05, demikian juga pada fase searching sig. 0,05. Pada fase finding, terdapat perbedaan respons ketiga kerapu dengan perbedaan jenis umpan buatan sig. 0,05. Pada kerapu sunu, respons tercepat terdapat pada umpan B kandungan minyak ikan 15, pada kerapu macan, dan karet respons tercepat terdapat pada umpan D kandungan minyak ikan 35.

6.3.4 Tingkah laku ikan kerapu terhadap umpan

Tingkah laku ikan kerapu sunu, kerapu macan, dan kerapu karet ketika mendeteksi keberadaan umpan alami natural bait adalah berbeda. Hal tersebut berdasarkan analisis statistik uji median sig. 0,05. Perbedaan tersebut dikarenakan masing-masing jenis ikan kerapu memiliki tingkah laku yang berbeda ketika melakukan pencarian umpan alami. Dilain pihak, tingkah laku ikan pada fase arousal, searching dan finding pada jenis umpan alami dengan kondisi mata dikondisikan normal dan dikondisikan buta dan kondisi umpan umpan dibuka dan dibungkus yang berbeda tidak memberikan suatu perbedaan, artinya bahwa dalam keadaan ikan kerapu lapar maka respons ikan terhadap perbedaan kondisi mata dan umpan tetap dapat merangsang aktivitas untuk mencari makanan. Tingkah laku pada kerapu sunu, kerapu macan, dan kerapu karet dalam mendeteksi umpan alami dan buatan dengan menggunakan organ penciuman adalah berbeda. Hal tersebut dibuktikan ketika ketiga jenis ikan kerapu diaklimatisasi selama penelitian, dimana kerapu sunu memiliki tingkah laku yang selalu berenang di kolom perairan dibandingkan kerapu macan dan karet yang selalu berdiam diri di sudut-sudut bak pemeliharaan. Umpan alami memberikan waktu respons fase arousal, searching dan finding yang sama, artinya bahwa ikan melakukan suatu respons menggunakan organ penciuman dengan keberadaan umpan tanpa melihat jenis dari umpan alami sebagai akibat suatu reaksi setelah melalui tahap starvasi 48 jam sebelum 130 dilakukan pengamatan tingkah laku. Pada umpan buatan, tidak terdapat perbedaan waktu respons pada fase arousal dan searching. Artinya keempat jenis umpan buatan memberikan suatu atraktan yang sama terhadap kerapu melalui organ penciumannya. Namun, pada fase finding, terdapat perbedaan respons dari keempat jenis umpan buatan, yaitu pada umpan B respons dari kerapu sunu dan umpan D respons pada kerapu macan dan karet. Hal ini menjelaskan bahwa umpan B dan D memberikan suatu atraktan aroma yang cukup lama untuk dapat direspons pada ketiga kerapu. 6.4 Pembahasan 6.4.1 Pola tingkah laku makan ikan kerapu Ikan kerapu merupakan ikan crepuscular yang aktif mencari makan pada waktu fajar dan senja hari Indonesia Coral Reef Fundation 2004; Potts 1990. Dalam mendapatkan mangsanya, ikan kerapu biasanya menunggu mangsanya datang atau mendekati persembunyiannya. Dalam mendeteksi mangsanya, umumnya indera yang digunakan adalah indera penglihatan dan indera penciuman. Berdasarkan analisis terhadap organ penglihatan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya ikan kerapu sunu Plectropomus maculatus, kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus, dan kerapu karet Epinephelus heniochus memiliki sumbu penglihatan ke arah depan naik upper-fore sehingga dalam mendapatkan mangsanya ikan kerapu cenderung untuk menangkap mangsa yang berenang di kedalaman yang lebih dangkal dibandingkan dengan posisi kedalaman ikan itu sendiri. Meskipun ikan kerapu memiliki nilai ketajaman penglihatan yang tergolong rendah dibandingkan ikan tuna, namun dengan kondisi perairan terumbu karang yang menjadi habitatnya sangat mendukung penggunaan indera penglihatannya. Persentase terbesar pola tingkah laku makan ikan kerapu pada tipe pertama karena sifat dari ikan kerapu yang mencaplok satu persatu makanan yang diberikan, sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Muslim dan Slamet 2003 bahwa ikan kerapu termasuk jenis carnivora dan cara makannya mencaplok satu persatu makanan yang diberikan sebelum makanan sampai ke