2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi Retina Mata Ikan
Mata penglihatan pada ikan merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk mencari makan, menghindari predator atau pemangsa, atau keluar
dari kepungan suatu alat tangkap. Ketajaman pada mata ikan dapat dijadikan dasar untuk mengetahui area kekuatan pandang untuk melihat suatu objek benda
melalui metode tingkah laku Muntz 1974. Kualitas pandangan di bawah air sangat minim sehingga sebagian besar ikan akan bergantung pada indera
penglihatannya untuk mendapatkan informasi di sekelilingnya Pitcher 1993. Retina merupakan salah satu dari bagian mata pada ikan yang berfungsi
sebagai reseptor penglihatan. Retina adalah proyeksi dari otak dan terdiri atas berbagai tipe sel yang terdiri atas 8 lapisan dan 2 membran Ali dan Anctil 1976.
Retina terdapat pada salah satu lapisan mata ikan dengan ketebalan berkisar 90 –
500 m, sedangkan lapisan visual selnya mempunyai ketebalan 30 –200 m Nicol
1989. Jenis teleostei memiliki jenis retina duplex, yaitu retina mereka mempunyai
dua jenis reseptor yang dinamakan sel rod dan sel kon cone. Pada retina tersebut umumnya distribusi kedua jenis reseptor tersebut berbeda untuk bagian yang
berlainan yang biasanya erat hubungannya dengan pemanfaatan indera penglihatan dalam lingkungannya Gunarso 1985. Matsuoka 1999 menjelaskan
bahwa retina ikan umumnya terdiri atas tiga tipe pada lapisan indera penglihat visual cell layer , yaitu sel kon tunggal single cone, sel kon ganda twin cone,
dan sel rod. Sel kon merupakan reseptor penglihatan untuk color vision dan ketajaman penglihatan visual acuity.
12
Gambar 2 Mata ikan dan bagiannya Sumber: Fujaya 2002
Tidak semua jenis ikan memiliki dua reseptor, seperti misalnya pada ikan tuna, mackerel hanya memiliki reseptor kon saja, sedangkan jenis-jenis ikan dasar
atau jenis ikan yang hampir sepanjang hidupnya tinggal di daerah yang hampir tidak dicapai lagi oleh cahaya matahari umumnya hanya memiliki rod saja
Gunarso 1985. Dijelaskan pula bahwa jenis ikan demersal yang mencari makan pada malam hari, seperti Solea sp dan Lysodes sp pada umumnya memiliki retina
tanpa pengkonsentrasian reseptor sehingga tidak tercipta bentuk mosaik dan kon sangat minim jumlahnya.
2.2 Ketajaman Penglihatan Visual Acuity