21 Bagian utama yang ketiga adalah otak belakang hindbraind yang terdiri
atas metencephalon dan myelencephalon medulla oblongata. Metencephalon merupakan pusat keseimbangan dan tonus otot, dimana pada bagian tersebut
terdapat cerebellum atau otak kecil. Fungsi cerebellum adalah pengatur keseimbangan renang, dan orientasi ruang. Pada beberapa ikan komponen ini
bagian yang terbesar dari otak. Bagian myelencephalon adalah tempat ditemukannya medulla oblongata. Medulla oblongata merupakan komponen saraf
pusat yang mempengaruhi saraf-saraf sensoris Scheer 1966 diacu dalam Razak 2006.
2.6 Umpan
Umpan merupakan salah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya pada keberhasilan dalam usaha penangkapan, baik masalah jenis umpan, sifat, dan cara
pemasangan Sadhori 1985. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa umpan merupakan salah satu bentuk rangsangan stimulus yang bersifat fisika dan kimia
yang dapat memberikan respons bagi ikan-ikan tertentu pada proses penangkapan ikan.
Beberapa ahli perikanan sependapat bahwa umpan merupakan alat bantu perangsang yang memikat sasaran penangkapan dan sangat berpengaruh untuk
meningkatkan laju tangkap bubu Rahardjo dan Linting 1993. Syarat umpan yang baik Djatikusumo 1975 adalah:
1 Tahan lama artinya tidak mudah busuk; 2 Mempunyai ukuran yang memadai;
3 Harganya terjangkau; 4 Mempunyai bau yang spesifik yang dapat merangsang;
5 Mempunyai warna yang mudah dilihat; dan 6 Disenangi oleh ikan yang menjadi tujuan penangkapan
King 1991 menjelaskan bahwa umpan pada bubu dan perangkap digunakan untuk menangkap ikan dan crustacea. Prinsipnya adalah ikan tertarik
oleh umpan, lalu masuk ke dalam bubu melalui mulut bubu dan sulit untuk melarikan diri. Umpan dengan menggunakan ikan cucut dan kakap dapat
22 menghasilkan tangkapan yang banyak Wudianto et al. 1988. Bubu yang
menggunakan umpan dari ikan yang dipotong-potong, hasil tangkapannya lebih baik dibandingkan dengan menggunakan umpan buatan pellet. Tidak semua
jenis ikan akan merespons jenis umpan yang sama. Masing-masing spesies memiliki pilihan jenis umpan yang berbeda, seperti misalnya pinfish Lagodon
rhomboides memperlihatkan respons yang besar terhadap umpan dari udang dan
pigfish Orthopristis chrysopterus, namun terkadang pinfish lebih merespons umpan dari kepiting Yamamoto 1982. Menurut Monintja et al. 1992, umpan
yang digunakan dalam pengoperasian jaring keranjang untuk menangkap ikan- ikan karang adalah terasi.
Menurut Prayitno 1986, berdasarkan hasil pengamatan secara menyeluruh mengenai reaksi ikan karang terhadap beberapa jenis umpan di perairan
Karimunjawa seperti tertera pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Hasil pengamatan mengenai reaksi beberapa jenis ikan karang terhadap
umpan di perairan Karimunjawa Prayitno 1986 No Jenis Umpan
Reaksi 1.
2. 3.
4. 5.
6. 7.
Kepiting Kepala ikan
Kepala ikan tongkol Tahu
Bulu babi Terasi
Multi krill +++
++ +++
+ ++
+++ +
Keterangan: +++
: baik sekali ++
: baik +
: sedang Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Titaley 2000 bahwa
jenis umpan cumi dan udang menghasilkan tangkapan terbanyak pada ikan kerapu bebek Plectropomus altivelis. Demikian pula pada umpan bulu babi,
menghasilkan tangkapan kerapu terbanyak sebesar 48 dibandingkan dengan menggunakan umpan ikan dan keong mas Mawardi 2001. Jenis umpan berupa
ikan, sering dikonsumsi kelompok ikan kerapu terutama untuk spesies Cephalipholis cruentata
Scultz’s 2004.
23 Umpan yang mengandung asam amino diidentifikasi dapat menjadi stimulus
dan atraktor makan pada ikan dan crustacea. Hampir semua studi mengenai rangsangan kimia untuk tingkah laku makan menunjukkan bahwa rangsangan
makan pada ikan dan crustacea akan hilang seiring dengan hilangnya kandungan asam amino pada umpan makanan Engas dan Lokkeborg 1994. Lebih lanjut
menurut pendapat Hansen dan Reutter 2004, ikan predator buas yang memakan makanan tidak hidup umpan menggunakan sistem penciumannya
untuk dapat mendeteksi dan dapat membeda-bedakan stimuli asam amino. Asam amino yang sangat efektif sebagai stimulus pada sistem penciuman
ikan salmon atlantik adalah L-glutamina dan L-alanina Caprio 1982. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa efektivitas relatif stimulus organ penciuman dari
kandungan asam amino sebanyak 10
-4
M adalah L-alanina, L-glutamina, L- sisteina dan L-metionina. Kandungan L-alanina terdapat pada jaringan organisme
cacing, moluska, crustacea, dan ikan teleostei. Adapun untuk L-arginina, terdapat pada jaringan organisme moluska dan crustacea. Pengetahuan yang mendasari
bahwa untuk ikan catfish, reseptor penciuman sangat besar responsnya pada kandungan sisteina dan metionina; dan pada reseptor rasa sangat besar responsnya
pada kandungan alanina dan arginina masih belum diketahui.
2.7 Ikan Kerapu Serranidae