37
Keterangan : T : Temporal, DT: Dorso-temporal, VT: Ventro-temporal, D: Dorsal, N: Nasal, V: Ventral, B: Bottom, L: Lensa
Gambar 10 Skema pembagian spesimen retina mata dan penentuan sumbu penglihatan visual axis Sumber: Tamura 1957
3.2.3.2 Analisis ketajaman mata ikan v isual acuity
Nilai ketajaman mata ikan dihitung berdasarkan jumlah sel kon per luasan 0,01 mm
2
dan ukuran diameter lensa dengan menggunakan rumus sudut pembeda terkecil yang disimbolkan dengan
radian
. Secara teoritis ketajaman mata adalah invers atau kebalikan dari perhitungan sudut pembeda terkecil minimum
separable angle MSA. Formula MSA dihitung berdasarkan kepadatan tertinggi
dari sel kon per luasan 0,01 mm
2
yang dirumuskan oleh Tamura 1957 sebagai berikut :
n F
radian
25 ,
1 1
, 2
1
................................... 1
keterangan:
radian
= sudut pembeda terkecil; F
=jarak fokus lensa yang dihitung berdasarkan rasio Matthiensson’s
F = 2,45 r Myrberg dan Fuiman 2002mm; r
= jari-jari lingkaran dari lensa mata mm; 0,25
= nilai pengerutan retina akibat proses histologi; dan n
= kepadatan sel kon tertinggi per luasan 0,01 mm
2
.
D
V DT
T
VT N
B D
V B
VT
Visual axis
L
38 Rumus ketajaman mata ikan visual acuity, merupakan kebalikan dari hasil
perhitungan sudut pembeda terkecil Shiobara et al. 1998, yaitu:
1
60 180
rad
VA
.............................................. 2
3.2.3.3 Analisis jarak pandang maksimum maximum sighting distanceMSD
Jarak pandang maksimum adalah kemampuan ikan untuk melihat suatu objek benda dengan jarak terjauh yang didasarkan pada ketajaman penglihatan
yang dimilikinya Zhang dan Arimoto 1993. Adapun rumus dari Zhang dan Arimoto 1993 sebagai berikut:
D =
rad
l ...............................................................
3
keterangan: D
= jarak pandang maksimum maximum sighting distance m; l
= diameter atau ketebalan objek mm;
rad
= minimum separable angle radian.
Penggunaan rumus di atas dengan asumsi: 1 Kondisi perairan dalam keadaan jernih clear water;
2 Ketajaman penglihatan yang digunakan adalah dalam satuan sudut derajat minimum seperable angle in degrees;
3 Objek yang menjadi sasaran penglihatan merupakan diameter dari ukuran objek benda tersebut; dan
4 Objek dianggap berbentuk titik dot.
39
3.3 Hasil 3.3.1 Hubungan diameter lensa dan panjang tubuh