Kesimpulan Pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal yang berkelanjutan di perairan Tegal Jawa Tengah

119 adalah sebanyak 347 unit dan arad sebanyak 359 unit. Jumlah yang ada sekarang sudah melebihi alokasi jumlah yang sebaiknya dioperasikan, sehingga hal ini perlu untuk segera dilakukan pengurangan.

6.7 Kesimpulan

1 Pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal di perairan Tegal secara ekonomi cenderung tidak menarik lagi dan tidak memberikan keuntungan yang besar bagi nelayan arad dan dogol cantrang. Tingkat pemanfaatan aktual memerlukan upaya penangkapan yang lebih besar dari upaya penangkapan pada kondisi MSY. Pengoperasian dogolcantrang masih layak secara financial, namun alat tangkap arad tidak layak lagi karena cenderung merugi. 2 Kegiatan pengoperasian telah mendekati nilai batas optimum ekonomi sehingga perlu pengaturan lebih baik agar usaha perikanan dapat berlanjut. 3 Perlu pengurangan unit penangkapan arad dan dogolcantrang karena kedua alat tersebut sudah melebihi alokasi jumlah unit penangkapan yang sebaiknya dioperasikan berdasarkan hasil perhitungan beberapa komponen terkait. Jumlah yang sebaiknya diizinkan untuk beroperasi di perairan Tegal dan sekitarnya adalah : - Dogol : Pada kondisi MSY : 26 ; MEY : 35 dan Open Acces : 18 - Arad : Pada kondisi MSY : 74 ; MEY : 33 dan Open Acces : 66 7 POLA MUSIM PENANGKAPAN IKAN DEMERSAL 7.1 Pendahuluan Analisis terhadap pola musim ikan demersal dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kondisi kelimpahan ikan sehingga bisa membantu dalam menentukan waktu operasi penangkapan ikan. Penentuan pola musim penangkapan ikan demersal, didapat berdasarkan pada hasil tangkapan tiap bulan selama 10 tahun terakhir dari tahun 1996 – 2005, yang dianalisis menggunakan metode rata-rata bergerak moving average. Dari hasil perhitungan diperoleh waktu penangkapan yang tepat yang dinyatakan dengan indeks musim penangkapan IMP. Dari data yang ada diperoleh hasil IMP untuk jenis ikan manyung, pepetek, tigawaja, beloso, pari, kuniran, cumi-cumi, udang dan IMP ikan demersal gabungan. Jenis-jenis ikan demersal tersebut di atas yang selama sepuluh tahun terakhir ini senantiasa tertangkap oleh alat tangkap yang dioperasikan nelayan Kota Tegal. Jenis alat tangkap yang menangkap ikan demersal adalah jenis alat tangkap dogolcantrang dan alat tangkap arad yang merupakan penghasil utama hasil tangkapan ikan demersal. Perhitungan indek musim ikan sebagai patokan dalam penentukan pola musim penangkapan dengan memberikan patokan nilai indek sebesar 100. Bulan musim penangkapan dengan nilai indeks musim diatas 100 atau diatas rata-rata merupakan waktu yang baik untuk upaya penangkapan sedangkan bulan dengan indeks musim dibawah 100 merupakan waktu penangkapan yang kurang menguntungkan. Di bawah ini disajikan hasil perhitungan indek musim penangkapan beberapa jenis ikan demersal yang dominan tertangkap oleh kedua alat tersebut selama kurun waktu 10 tahun terakhir dari Tahun 1996 – 2005 seperti ikan manyung, pepetek, tigawaja, beloso, pari, kuniran serta cumi-cumi dan udang yang didarat di TPI Kota Tegal. Pola musim yang diperoleh dari hasil perhitungan IMP dengan metode rata-rata bergerak moving average ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih akurat tentang waktu musim penangkapan ikan demersal, sehingga hasil akhir yang didapat yakni keuntungan yang maksimal bagi para nelayan dan dengan tetap terjaganya kelestarian sumberdaya ikan demersal tersebut. Penangkapan yang berlebihan dan tidak memperhatikan kelestarian lingkungan, akan berakibat pada penurunan 122 hasil tangkapan pada saat mendatang, sehingga akan merugikan nelayan sendiri dan juga merugikan generasi yang akan datang.

7.2 Tujuan