28 sukar ditentukan atau data biologi lainnya tidak tersedia Sparre dan Venema, 1999; Bintoro,
1995.
2.5 Model Surplus Produksi
Dalam menentukan estimasi potensi sumberdaya ikan dapat digunakan beberapa metode. Metode yang sering digunakan dalam penghitungan potensi sumberdaya adalah metode surplus
produksi baik dari model Schaeffer 1954. Dari metode ini dapat diperoleh estimasi potensi dari suatu jenis sumberdaya ikan. Metode ini biasanya dipergunakan dalam menganalisis
sumberdaya ikan pelagis besar, udang dan krustasea lainnya serta moluska. Penentuan potensi sumberdaya ikan tersebut dilakukan dengan menggunakan surplus yield method. Pengkajian
sumberdaya ikan dengan surplus yield method yang menitik-beratkan pada perbandingan hasil tangkapan dari beberapa jenis kelompok alat tangkap, yang dikaitkan dengan intensitas
pemanfaatan dan kondisi lingkungan perairan. Analisis potensi lestari sumberdaya ikan yang didasarkan pada data time series produksi
dan effort penangkapan adalah dengan menggunakan metode surplus production. Metode surplus production
ini adalah untuk mengitung potensi lestari MSY dengan cara menganalisis hubungan upaya penangkapan ikan f dengan hasil tangkapan C per satuan upaya CPUE.
Data yang digunakan berupa data hasil tangkapan catch dan upaya penangkapan effort dan pengolahan data melalui model Schaeffer 1954.
2.6 Model Bio-Ekonomi
Model produksi hanya dapat mengetahui potensi produksi sumberdaya perikanan dan tingkat produksi maksimumnya. Model tersebut belum mampu menunjukkan potensi industri
penangkapan ikan dan belum dapat menentukan tingkat pengusahaan yang maksimum bagi masyarakat.
Kondisi perikanan bebas tangkap open access fishery adalah merupakan suatu kondisi dimana setiap orang dapat melakukan kegiatan penangkapan ikan di suatu wilayah
perairan tanpa adanya pembatasan. Pada kondisi perikanan seperti ini apabila tidak terkontrol maka akan mengakibatkan terjadinya over fishing, dimana faktor input dari perikanan telah
digunakan melebihi kapasitasnya untuk memanen stok ikan. Keadaan seperti ini akan
29 menyebabkan tingkat upaya tangkap ikan akan meningkat hingga tercapai keseimbangan
dimana tidak lagi diperoleh keuntungan dari pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut Gordon, 1954.
Menurut Clark 1985 untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya ikan di suatu wilayah perairan, maka konsep yang harus dikembangkan adalah konsep kepemilikan tunggal
single owner concept yang menganggap stok sumberdaya perikanan di suatu wilayah perairan sebagai modal asset oleh pihak pemilik tunggal, yakni pemerintah daerah. Pemilik
tunggal mempunyai tujuan untuk memaksimumkan keuntungan dari pemanfaatan sumberdaya ikan pada jangka panjang.
Titik pada saat keuntuugan yang diperoleh dari usaha penangkapan sama dengan nol n = 0 disebut titik open acces equilibrium keseimbangan bionomi. Model bio-ekonomi
merupakan hasil penggabungan dari model biologi dan ekonomi. Biasanya model bio- ekonomi penangkapan ikan berdasarkan pada model biologi Schaefer 1954 dan model
ekonomi dari Gordon 1954. Persamaan tersebut dinamakan model Gordon-Schaefer. Asumsi dasar yang digunakan dalam model ini adalah permintaan ikan hasil tangkapan dan
penawaran upaya penangkapan adalah elastis sempurna Gordon, 1954. Harga ikan p dan biaya marginal dari ikan hasil tangkapan bagi masyarakat dan biaya sosial marginal upaya
penangkapan.
2.7 Optimasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan