114
Keterangan : A. Hubungan antara upaya penangkapan ikan dengan CPUE B. Hubungan antara produksi lestari dengan upaya penangkapan ikan
C. Kurva nilai produksi lestari dan biaya operasi perikanan demersal di kota Tegal
Gambar 28 Grafik MSY-MEY dari alat tangkap dogolcantrang di kota Tegal.
6.5.2 Analisis finansial
Berdasarkan analisis finansial yang meliputi : Net Present ValueNPV, Internal Rate of Return, Net benefit-cost ratio, Payback period, usaha perikanan arad dan dogolcantrang di
perairan laut Tegal layak untuk dikembangkan. Untuk menentukan kelayakan usaha, pendapatan para ABK juga perlu dipertimbangkan. Sistem bagi hasil antara pemilik modal
dengan para ABK adalah 50:50. Jumlah pendapatan yang didapatkan oleh masing-masing ABK berkisar Rp 4.215.833,33tahun untuk alat tangkap arad dan Rp 6.119.375,00tahun
untuk alat tangkap dogol. Adapun nilai masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada Tabel 27 dan Tabel 28. Sedangkan perhitungan masing-masing indikator finansial dapat dilihat
pada Lampiran 22 dan 23. Tabel 27 Nilai perhitungan dari analisis finansial alat tangkap dogol
No Indikator Nilai
Syarat kelayakan Keputusan
1. NPV22
Rp. 143.444.652,16 Layak
2. IRR
40 discount rate 22 Layak
3. Net BC ratio
1,06 1
Layak 4.
Payback period 28 bulan
10 tahun Layak
Tabel 28 Nilai perhitungan dari analisis finansial alat tangkap arad No Indikator
Nilai Syarat kelayakan
Keputusan 1.
NPV Rp. 3.645.358,00
Tidak layak 2.
IRR 19
discount rate 22 Tidak layak 3.
Net BC ratio 0,94
1 Tidak layak
4. Payback period
43 bulan 10 tahun
Layak
6.5.3 Alokasi unit penangkapan demersal optimum
Untuk mengetahui alokasi jumlah optimum alat tangkap arad dan dogolcantrang terutama dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan demersal tanpa harus merusak kelestarian
115 sumberdaya yang ada, maka terlebih dahulu dicari model fungsi matematikanya dengan
menggunakan program linear goal programming.
Tujuan yang akan dicapai dalam proses optimasi ini adalah untuk : 1 Memanfaatkan sumberdaya ikan demersal hingga mencapai nilai yang optimum sesuai
dengan jumlah produksi pada kondisi MEY. Model fungsi matematikanya adalah : DAl + 39.552,28X1 + 2.157.549,09X2 = 1.433.772,54
2 Meminimalkan kendala constraint yang ada dalam mengoptimalkan hasil tangkapan sesuai dengan C
MSY
, jumlah trip sesuai dengan E
MSY
dan mengoptimalkan pendapatan yang berpatokan pada BEP.
Berdasarkan tujuan yang akan dicapai tersebut di atas serta kendala-kendala yang ada, maka pertidaksamaan dibangun untuk menyelesaikan masalah ini. Dalam rangka menentukan
alokasi unit penangkapan dalam memanfaatkan ikan demersal, digunakan beberapa faktor pembatas. Bentuk pertidaksamaan tersebut adalah sebagai berikut:
Minimumkan Z = DA1 + DA2 + DB3 Dengan faktor kendala sebagai berikut:
DA1 + 375,11 X1 + 2,04 X2 = 2429360,8 DA2 + 24,04 X1 + 88,44 X2 = 19248,32
DB3 + 88,5 X1 + 22 X2 = 1415,5 264 X1 = 9369,8
300 X2 = 9878,5 Keterangan:
DA1 : simpangan terhadap jumlah hasil tangkapan DA2 : simpangan terhadap jumlah trip
DB3 : simpangan terhadap jumlah pendapatan X1
: jumlah alat tangkap dogol X2
: jumlah alat tangkap arad A11
: jumlah rata-rata hasil tangkapan per trip alat tangkap dogol A12
: jumlah rata-rata hasil tangkapan per trip alat tangkap arad A13
: nilai hasil tangkapan MEY A21 :
jumlah rata-rata
tripunit alat tangkap dogol A22 :
jumlah rata-rata
tripunit alat tangkap arad
116 A23
: nilai upaya MEY A31
: nilai BEP alat tangkap dogol A32
: nilai BEP alat tangkap arad A33
: nilai pendapatan MEY A41
: jumlah rata-rata trip alat tangkap dogol A42
: jumlah trip MEY alat tangkap dogol A51
: jumlah rata-rata trip alat tangkap arad A52
: jumlah trip MEY alat tangkap arad Untuk mencapai hasil yang optimal baik dari aspek biologi maupun ekonomi maka
dilakukan optimasi untuk menentukan alokasi alat tangkap yang optimum digunakan untuk memanfaatkan sumberdaya ikan demersal di Tegal. Tujuan akhirnya adalah untuk mengatur
jumlah alat tangkap dogolcantrang dan arad yang boleh dioperasikan di perairan Tegal dan sekitarnya.
6.6 Pembahasan