Hipotesis Penelitian Tahapan Penelitian

7 4 Mengkaji pola musim ikan demersal dari jenis-jenis ikan demersal yang dominan tertangkap. 5 Mengkaji pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan melalui beberapa komponen-komponen yang terkait. 6 Mendeskripsikan model pola pemanfaatan serta pengelolaan perikanan demersal.

1.4 Hipotesis Penelitian

1 Diduga bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan demersal di perairan Tegal sudah mengalami penurunan degradasi. 2 Diduga bahwa pengoperasian alat tangkap yang memanfaatan sumberdaya ikan demersal di perairan Tegal sudah melebihi jumlah kapasitasnya. 1.5 Kegunaan Penelitian Dari Penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat berupa : 1 Diperolehnya informasi tentang kondisi perikanan di daerah penelitian. 2 Sebagai salah satu acuan bagi Pemerintah Daerah Kota Tegal dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam merumuskan kebijakan pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal dan juga bagi penelitian lanjutan lainnya.

1.6 Tahapan Penelitian

Strategi dasar yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pengembangan penangkapan ikan yang berbasis pada teknologi penangkapan ikan yang berwawasan lingkungan di perairan utara Kota Tegal adalah efektif, efisien, mencukupi dan bertanggung jawab. Oleh sebab itu maka beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan harus didasarkan pada : 1 selective fishing gear, 2 non-target species excluder device, 3 low discard technology dan 5 solar and wind energy low energy consumption. 8 Persyaratan bagi teknologi penangkapan ikan yang ramah lingkungan adalah : 1 Tidak membahayakan kelestarian target spesies. 2 Tidak berakibat terancamnya kehidupan hewan tanaman air yang dilindungi. 3 Tidak mengganggu keseimbangan ekosistem. 4 Tidak merusak habitat. 5 Tidak membahayakan keselamatan pelaku penangkapan ikan dan kesehatan konsumen hasil tangkapan. Penangkapan ikan yang meningkat dan berlebihan akan menyebabkan kondisi stok sumberdaya ikan di perairan tersebut menjadi berkurang yang dapat mengakibatkan stok sumberdaya ikan tersebut terancam. Agar hal tersebut tidak terjadi maka perlu pengelolaan yang baik. Untuk itu maka diperlukan suatu kajian yang menyeluruh terhadap pengoperasian alat tangkap arad dan dampak yang telah ditimbulkannya serta model pengelolaan di masa mendatang. Sehubungan dengan itu, maka besarnya stok sumberdaya ikan demersal serta dinamikanya di suatu perairan perlu dikaji dan dari analisis ini didapatkan nilai potensi lestari serta parameter biologi dan populasi. Dengan diketahui potensi lestari dan jumlah upaya yang optimum maka dalam wilayah perairan tersebut dapat dijabarkan kombinasi jumlah unit usaha penangkapan yang dapat menjamin kelestarian sumberdayanya. Dari hasil analisis ini diharapkan dapat diketahui apakah jenis alat tangkap arad dan dogolcantrang masih layak untuk dioperasikan di perairan Kota Tegal dan sekitarnya atau apakah jenis usaha penangkapan yang dikembangkan sesuai dengan kondisi perairan, tujuan penangkapan, tidak menimbulkan masalah sosial, serta mempunyai efisiensi teknis dan ekonomis yang tinggi. Tahapan penelitian dalam penelitian ini dikemukakan secara skematis seperti tersaji dalam Gambar 1 : 9 Gambar 1 Tahapan penelitian Pengkajian : - Pemanfaatan SDI demersal secara ekonomi MEY - Kelayakan usaha - Alokasi unit penangkapan ideal Kondisi pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal di perairan Tegal dan sekitarnya Alternatif strategi pemanfaatan SDI yang berkelanjutan Selesai Pengkajian : - Potensi SDI demersal CPUE, MSY - Tingkat pemanfaatan Pengkajian : - Musim penangkapan - Prioritas pemanfaatan SDI demersal dengan AHP Mulai Pola pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal yang berkelanjutan di perairan Tegal dan sekitarnya 10 Penjabaran secara rinci hasil penelitian tentang pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal yang berkelanjutan di perairan Tegal dan sekitarnya disajikan dalam rangkaian bab-bab berikut : 1 Bab 4 tentang kondisi perikanan demersal di perairan Tegal dan sekitarnya dengan mengkaji kondisi sumberdaya perikanan demersal, kondisi alat tangkap yang digunakan dan kondisi daerah penangkapannya. 2 Bab 5 tentang potensi dan tingkat pemanfatan sumberdaya perikanan demersal dengan mengkaji MSY, upaya penangkapan dan tingkat pemanfaatan saat ini baik untuk ikan demersal yang tertangkap maupun secara keseluruhan. Juga dibahas tentang potensi sumberdaya perikanan demersal untuk perairan antara 0 – 4 mil dan 4 – 12 mil. 3 Bab 6 tentang pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal secara ekonomi dengan mengkaji MEY dan kelayakan usaha dari alat tangkap yang menangkap ikan demersal arad dan dogolcantrang. 4 Bab 7 tentang pola musim penangkapan sumberdaya perikanan demersal dari beberapa ikan demersal yang dominan tertangkap di perairan Tegal dan sekitarnya. 5 Bab 8 tentang analisis hirarki proses pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal. 6 Bab 9 tentang pembahasan umum pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal secara berkelanjutan yang merupakan hasil analisis dari Bab 4-8. 2 TINJAUAN PUSTAKA Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1999, sebagai sebuah sistem, keberhasilan pengelolaan sumberdaya perikanan akan sangat ditentukan oleh berfungsinya tiga sub sistem yaitu 1 sub sistem eksplorasi dan prasarana, 2 sub sistem pemanfaatan sumberdaya dan 3 sub sistem pengawasan dan pengendalian pemanfatan sumberdaya.

2.1 Pengelolaan dan Pemanfaatan SDI di Perairan Indonesia