155 Aspek biologi termasuk didalamnya adalah kondisi stok sumberdaya ikan
merupakan ujung tombak dalam perikanan tangkap. Ketersediaan stok sumberdaya ikan demersal yang mencukupi akan bermanfaatan banyak bagi berbagai pihak. Namun
demikian, seringkali kondisi sumberdaya ikan ini tidak diperhatikan dengan baik, terutama oleh nelayan. Dengan alasan karena yang untuk mencukupi kebutuhan hidup
sehari-hari, maka sumberdaya ikan yang ada diperairan senantiasa dimanfaatkan tanpa batas. Memang ditumbuhkan suatu kearifan dalam pemanfaatan sumberdaya ikan,
seperti yang dilakukan dibeberapa daerah di Indonesia seperti misalnya budaya Shashi di Maluku.
8.5.3 Persepsi terhadap beberapa komponen dari aspek pemanfaatan yang terkait.
Hasil analisis terhadap beberapa aspek pemanfaatan yang terkait, nilai yang didapat pada masing-masing sub kriteria adalah : untuk kriteria biologi nilai untuk
potensi sumberdaya ikan demersal 0,215 ; musim ikan 0,274 ; tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan demersal 0,387 dan selektivitas alat tangkap 0,124. Nilai tertinggi
diperoleh adalah sub kriteria tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal kemudian diikut oleh musim penangkapan. Hal ini menjelaskan bahwa, tingkat
pemanfaatan sumberdaya ikan demersal memang cukup tinggi. Hal ini bisa dijelaskan dari hasil perhitungan tingkat penmanfaatan saat ini yang sudah tergolong padat
penangkapan. Untuk kriteria teknis, nilai yang diperoleh untuk sub kriterianya adalah :
produktivitas alat tangkap 0,352 ; daya jangkau 0,272 ; dampak terhadap lingkungan dasar perairan 0,142 dan tingkat efektivitas terhapa ikan target 0,234. Nilai yang
tertinggi adalah untuk produktivitas alat tangkap kemudian diikuti oleh daya jangkau. Hal ini bisa dimengerti bahwa segi teknik, maka produktivitas alat tangkap menjadi salah
satu indikator keberhasilan dalam penangkapan ikan. Tingkat keefektifan terhadap ikan target juga menjadi salah satu hal yang penting dalam aspek teknis, karena ikan target
merupakan tujuan utama dari pengoperasian alat tangkap.
156 Pada kriteria sosial dan ekonomi, nilai yang diperoleh untuk sub kriterianya
adalah : friksi dengan alat tangkap lain 0,183 ; tingkat kesejahteraan nelayan 0,319 ; penyerapan tenaga kerja 0,267 ; kemampuan kepemilikan oleh nelayan 0,231. Nilai
yang tertinggi adalah untuk tingkat kesejahteraan nelayan kemudian diikuti oleh penyerapan tenaga kerja. Hal ini bisa dimengerti bahwa aspek sosial dan ekonomi, maka
tingkat kesejahteraan nelayan merupakan sesuatu yang sangat diharapkan, karena selama ini tingkat kesejahteraan nelayan termasuk yang paling rendah. Sektor perikanan juga
merupakan aspek yang cukup penting dalam sub kriteria sosial dan ekonomi. Hal ini bisa dimengerti, karena dalam pemanfaatan sumberdaya ikan demersal membutuhkan banyak
tenaga kerja yang tidak terlalu dituntut dengan keahlian tertentu. Untuk kriteria finansial dan kelayakan usaha, nilai yang diperoleh untuk sub
kriterianya adalah : biaya investasi 0,238 ; biaya operasi 0,154 ; keuntungan 0,336 dan pendapatan nelayan 0,272. Nilai yang tertinggi adalah untuk keuntungan kemudian
diikuti oleh pendapatan. Hal ini bisa dimengerti bahwa aspek finansial dan kelayakan usaha, maka keuntungan merupakan prioritas pertama. Suatu usaha bertujuan pada suatu
keuntungan guna meningkatkan pendapatan. Hal ini cukup beralasan karena pemanfaatan sumberdaya ikan demersal harus bersifat menguntungkan dan penggunaan
teknologi penangkapan ikan tepat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nelayan. Pada kriteria mutu dan pemasaran, nilai yang diperoleh untuk sub kriterianya
adalah : mutu ikan hasil tangkapan 0,175 ; pemasaran lokal 0,297 ; pemasaran antar daerah 0,174 dan ekspor 0,354. Nilai yang tertinggi adalah untuk pemasaran ekspor
kemudian diikuti oleh pemasaran lokal. Hal ini bisa dimengerti bahwa aspek pemasaran ekspor dan lokal menjadi prioritas pertama dalam pemasaran hasil tangkapan ikan
demersal. Hasil tangkapan ikan demersal termasuk udang dan cumi-cumi merupakan komoditi yang memiliki nilai jual yang kompetitif baik dipasar ekspor maupun lokal.
Untuk lebih jelasnya hasil penilaian terhadap beberapa komponen dari aspek terkait dapat dilihat pada Tabel 43 berikut.
157 Tabel 43 Penilaian terhadap beberapa komponen dari aspek terkait dalam
pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal di Kota Tegal
No. Komponen Pemanfatan SDI Demersal
Nilai skor 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 Potensi SDI
Musim ikan Tingkat pemanfaatan SDI demersal
Selektivitas alat tangkap Produktivitas
Daya jangkau Dampak terhadap lingkungan dasar perairan
Tingkat efektivitas terhadap ikan target Friksi dengan alat tangkap lain
Tingkat kesejahteraan Penyerapan tenaga kerja
Kemampuan kepemilikan Biaya investasi
Biaya operasional Keuntungan
Pendapatan nelayan Mutu hasil tangkapan
Pemasaran lokal Pemasaran luar daerah
Pemasaran luar negeriekspor 0,215
0,274 0,387
0,124 0,352
0,272 0,142
0,234 0,183
0,319 0,267
0,231 0,238
0,154 0,336
0,272 0,175
0,272 0,174
0,354
8.5.4 Pilihan terhadap beberapa komponen terpilih dalam pemanfaatan yang