Daerah penangkapan ikan demersal

69 Gambar 11 Alat tangkap dogolcantrang pukat . 4 Komposisi hasil tangkapan dogol cantrang Komposisi hasil tangkapan jaring dogol cantrang adalah ikan kerapu Ephinephelus sp, kakap merah Lutjanus spp, ikan bawal putih Pampus sp, ikan kuwe Caranx sp, ikan kakap Lates calcarifer, ikan beloso Saurida sp, ikan lidah Cynoglossus sp, ikan sebelah Psettodidae, ikan manyung Arius sp, ikan bawal hitam Formio niger, ikan gerot-gerot Pomadasys sp, ikan gulamah Sciaenidae, ikan pari Trigonidae, ikan cucut Charcharinidae, cumi-cumi Lolligo sp., ikan kuniran Upeneus sulphureus, ikan pepetek Leiognathus sp., ikan tigawaja Pennahia argentata, ikan sembilang Eurithalmus lepturus dan lain-lain.

4.5.4 Daerah penangkapan ikan demersal

Alat tangkap jaring arad dan jaring dogolcantrang telah lama beroperasi di wilayah perairan Tegal dan pantai Utara Jawa. Nelayan yang menggunakan jaring arad yang dioperasikan dengan menggunakan perahu motor tempel, dioperasikan di wilayah perairan pantai dengan tipe dasar perairan lumpur berpasir dan topografi datar dengan kedalaman berkisar antara 5 – 10 m, sedangkan alat tangkap dogolcantrang dioperasikan di perairan pantai dengan kedalaman sekitar 10 – 30 m dengan topografi dasar perairan yang datar dan dengan tipe lumpur berpasir BPPP Tegal, 2005. Wilayah perairan Tegal merupakan bagian dari paparan Sunda yang memiliki kedalaman relatif dangkal yaitu berkisar antara 10 – 40 m dengan substrat perairan berupa lumpur atau lumpur berpasir. Perairan ini memiliki banyak muara sungai besar dan kecil yang merupakan habitat yang udang dan ikan juvenil lainnya Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Tegal, 2003. Daerah penangkapan ikan nelayan Tegal dibedakan berdasarkan jenis armada penangkapan. Nelayan dengan menggunakan perahu tanpa motor dan dengan motor tempel, daerah penangkapannya disepanjang pesisir Utara Jawa mulai dari daerah Pemalang sampai dengan Subang. Nelayan yang menggunakan armada kapal motor, daerah penangkapannya di wilayah luar pesisir pantai Utara Jawa, bahkan kadang sampai ke perairan Kalimantan, perairan 70 Sulawesi, perairan Jawa Timur, perairan Karimun Jawa, perairan Bawean dan perairan Natuna Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Tegal, 2002. Alat tangkap arad yang tidak lain adalah jenis tipe alat tangkap mini trawl, sebenarnya telah lama beroperasi di perairan Utara Jawa dan relatif tidak menimbulkan konflik. Namun seiring dengan penerapan otonomi daerah dan semakin banyaknya jumlah alat tangkap yang dioperasikan di wilayah perairan yang sama, maka seringkali terjadi konflik. Jalur-jalur penangkapan ikan di wilayah perikanan Indonesia dibagi menjadi 3 jalur. Alat tangkap arad masuk ke jalur I yaitu daerah penangkapan yang berjarak antara 0 – 4 mil dari pantai. Daerah penangkapan alat tangkap arad pada umumnya di wilayah pantai dengan kedalaman 5 – 10 meter di sepanjang pesisir pantai dari perairan Tegal, Brebes dan Pemalang. Alat tangkap dogol cantrang yang termasuk ke dalam tipe pukat tarik, dioperasikan di perairan yang lebih dalam, yakni di kedalaman sekitar 10 – 30 m. Pada umumnya kondisi tersebut berada pada jalur II jarak dari pantai 4 – 12 mil. Armada penangkapan yang digunakan umumnya dengan menggunakan kapal motor. Daerah penangkapan alat tangkap jaring dogolcantrang pada umumnya di sekitar perairan pantai perairan Tegal dan di perairan Utara Jawa dengan kedalaman sekitar 10 – 30 m. 71 Keterangan : 1 Daerah penangkapan ikan dari jaring arad dan dogol 0– 4 mil 2 Daerah penangkapan ikan dari jaring dogol 4 – 12 mil Gambar 12 Lokasi daerah penangkapan ikan demersal di perairan Tegal dan sekitarnya.

4.6 Pembahasan