94
ij
X : nilai tambah sektor i di daerah bagian j pada awal tahun pengamatan
i
X : nilai tambah sektor i di daerah himpunan pada awal tahun
pengamatan
j
Y : total nilai tambah daerah bagian pada awal tahun pengamatan
Y : total nilai tambah daerah himpunan pada awal tahun pengamatan
ij
G : pertumbuhan rata-rata sektor i di daerah bagian
i
G : pertumbuhan rata-rata sektor i di daerah himpunan
j
G : pertumbuhan rata-rata total daerah bagian G : pertumbuhan rata-rata total daerah himpunan
Rasio DLQ1 menunjukkan bahwa proporsi laju pertumbuhan suatu sektor di daerah bagian terhadap laju pertumbuhan total daerah bagian tersebut
lebih cepat bila dibandingkan dengan proporsi laju pertumbuhan sektor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi keseluruhan daerah himpunannya.
Jika DLQ1, maka dapat dikatakan bahwa proporsi laju pertumbuhan suatu sektor terhadap pertumbuhan ekonomi daerah bagian secara keseluruhan
lebih rendah dibandingkan dengan proporsi laju pertumbuhan sektor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan daerah himpunannya.
Hasil perhitungan SLQ dan DLQ dapat diterangkan secara ringkas, yaitu 1 SLQ1 dan DLQ1 berarti merupakan sektor unggulan dan mempunyai daya
saing; 2 SLQ1 dan DLQ1 berarti merupakan sector unggulan tetapi tidak mempunyai daya saing; 3 SLQ1 dan DLQ1 berarti mempunyai potensi dan
mempunyai daya saing; 4 SLQ1 dan DLQ1 berarti tidak mempunyai potensi dan tidak memiliki daya saing.
3.4.2 Analisis shift share
Analisis shift share digunakan untuk menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah. Metode itu dipakai untuk
mengamati struktur perekonomian dan pergeserannya dengan cara menekankan pertumbuhan sektor di daerah, yang dibandingkan dengan sektor yang sama pada
tingkat daerah yang lebih tinggi atau nasional. Analisis ini juga dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran struktur
perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah
95 yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah yang didominasi oleh sektor
yang lamban pertumbuhannya akan tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah di atasnya.
Dalam penelitian ini, analisis shift share digunakan untuk mengetahui besarnya posisi relatif dari peranan dan pertumbuhan sektor-sektor di Propinsi
DKI Jakarta terhadap kegiatan ekonomi Kabupaten Kepulauan Seribu. Penggunaan angka propinsi sebagai pembanding berdasarkan pada asumsi bahwa
peranan dan pertumbuhan daerah himpunan menggambarkan kondisi rata-rata seluruh daerah bagian dari daerah himpunan tersebut.
Terdapat 3 tiga komponen dalam analisis shift share, yaitu: 1.
Pangsa Regional PR, merupakan pengaruh dari pertumbuhan ekonomi daerah himpunan, yaitu pertumbuhan PDRB Propinsi DKI Jakarta terhadap
nilai tambah sektoral Kabupaten Kepulauan Seribu.
{ }
1 -
X PR
ij
Y Y
t
=
Nilai pangsa regional untuk suatu sektor di daerah bagian menunjukkan suatu jumlah dimana tingkat pertumbuhan sektor tersebut sama dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi keseluruhan daerah himpunannya. 2.
Differential Shift DS adalah perbedaan antara pertumbuhan ekonomi daerah
kabupaten dan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat propinsi. Dalam penelitian ini, DS menunjukkan pergeseran yang berbeda antara
Kabupaten Kepulauan Seribu dan kabupaten lainnya, untuk mengukur seberapa jauh nilai tambah suatu sektor di kabupaten tersebut memiliki laju
pertumbuhan yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada laju pertumbuhan nilai tambah sektor sejenis di kabupaten lain.
{ }
i t
i ij
t ij
ij
X X
- X
X X
DS =
Bila sektor-sektor memiliki differential shift DS yang positif berarti sektor tersebut memiliki keunggulan komparatif terhadap sektor yang sama di daerah
lain. Selain itu, sektor-sektor yang memiliki DS positif berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan mempunyai pertumbuhan yang lebih
cepat dibandingkan dengan daerah lainnya. Apabila DS negatif maka tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban.
96 3.
Proportional Shift PS, adalah pertumbuhan Nilai Tambah Bruto suatu sektor i dibandingkan total sektor di tingkat propinsi. Dalam penelitian ini PS
menggambarkan pengaruh relatif dari pertumbuhan sektoral ekonomi Propinsi DKI Jakarta terhadap pertumbuhan sektoral Kabupaten Kepulauan Seribu.
{ }
t i
t i
ij
Y Y
- X
X X
PS =
Apabila PS bertanda positif menunjukkan bahwa sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan cepat di daerah himpunannya. Sedangkan, apabila PS bertanda
negatif berarti sektor tersebut mempunyai laju pertumbuhan lambat di daerah himpunannya.
3.4.3 Analisis dan pengembangan model menggunakan Structural Equation