131
4.4 Sumber Pertumbuhan Sektor Unggulan
Sedikit berbeda dengan metode location quotient LQ yang hanya mampu melihat jenis sektor-sektor yang menjadi unggulan atau andalan di suatu daerah
tanpa mampu melihat sumber pertumbuhannya, dengan metode shift share dapat dilakukan analisis yang berkaitan dengan sumber-sumber pertumbuhan dari
sektor-sektor yang menjadi unggulan atau andalan di suatu daerah. Analisis shift share
ini terdiri atas 3 tiga komponen, yaitu komponen pangsa regional PR, differential shift
DS dan proportional shift PS.
4.4.1 Analisis Pangsa Regional PR
Persentase pangsa regional PR persektor merupakan peranan setiap sektor bagi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Seribu dikaitkan dengan
pertumbuhan ekonomi Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan tabel berikut ini tampak bahwa pada periode tahun 2002-2007
sektor pertambangan dan penggalian memiliki peranan yang terbesar bagi pertumbuhan nilai tambah Propinsi DKI Jakarta. Peranan terbesar yang kedua
dihasilkan oleh sektor pertanian dimana sumbangan terbesar dari sektor ini adalah berasal dari sumbangan subsektor perikanan. Selanjutnya, sektor perdagangan,
hotel dan restoran juga berperan cukup besar terhadap pertumbuhan nilai tambah DKI Jakarta.
Tabel 29 Persentase pangsa regional dengan migas periode 2002-2007
No. SektorLapangan Usaha
Persentase Pangsa
Regional 1
2 3
1 Pertanian 4.46
2 Pertambangan dan
Penggalian 89.00
3 Industri Pengolahan
0.29 4
Listrik, Gas dan Air Bersih 0.04
5 Bangunan 0.80
6 Perdagangan, Hotel
dan Restoran
3.33 7 Pengangkutan
dan Komunikasi
0.39 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0.48
9 Jasa-jasa 1.21
Total 100.00
Sumber : pengolahan data BPS 2008
132 Dari informasi di atas, dapat dikatakan bahwa pola pembangunan ekonomi
yang lebih tepat untuk diterapkan di Kabupaten Kepulauan Seribu adalah pembangunan ekonomi dengan sektor pertambangan dan penggalian serta sektor
pertanian dengan subsektor utama perikanan yang dominan. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya telah dijelaskan bahwa sektor
pertambangan dan penggalian merupakan sektor yang memberikan peranan tertinggi terhadap pertumbuhan nilai tambah Propinsi DKI Jakarta, yaitu sebesar
89,00 persen. Hal ini disebabkan karena hingga saat ini Kabupaten Kepulauan Seribu merupakan satu-satunya wilayah di DKI Jakarta yang mengelola dan
menghasilkan output yang berasal dari kegiatan pertambangan dan penggalian. Sedangkan apabila tanpa memasukkan sektor migas, dapat dilihat bahwa
pada periode tahun 2002-2007 sektor pertanian sektor 1 memiliki peranan yang dominan bagi pertumbuhan nilai tambah Kepulauan Seribu yaitu sebesar 40,58
persen.
Gambar 16 Proporsi pangsa regional setiap sektor tanpa migas 2002-2007 Peranan terbesar kedua adalah sebesar 30,29 persen yang dihasilkan oleh
sektor perdagangan, hotel dan restoran sektor 6. Selain itu, sektor jasa-jasa dengan subsektor utama hiburan dan rekreasi sektor 9 juga mampu memberikan
peranan yang cukup besar terhadap pertumbuhan nilai tambah yaitu sebesar 11 persen. Kondisi ini sangat wajar karena selama ini di wilayah Kepulauan Seribu
terdapat cukup banyak tempat-tempat yang dapat digunakan sebagai obyek wisata dimana wisatawan banyak berkunjung ke daerah tersebut.
133 Oleh karena itu, berdasarkan informasi tersebut di atas dapat dikatakan
bahwa pola pembangunan ekonomi di luar sektor migas yang lebih tepat untuk diterapkan di Kabupaten Kepulauan Seribu adalah pembangunan ekonomi dengan
sektor pertanian 40,58 serta sektor perdagangan, hotel dan restoran 30,29 yang dominan.
Tabel 30 Persentase pangsa regional tanpa migas periode 2002-2007
No. SektorLapangan Usaha
Persentase Pangsa
Regional 1
2 3
1 Pertanian 40.58
2 Pertambangan dan
Penggalian 0.00
3 Industri Pengolahan
2.68 4
Listrik, Gas dan Air Bersih 0.33
5 Bangunan 7.24
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
30.29 7
Pengangkutan dan Komunikasi 3.53
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
4.37 9 Jasa-jasa
11.00
Total 100.00
Sumber : pengolahan data BPS 2008
Gambar 17 Proporsi pangsa regional sektor pertanian tanpa migas Hal ini juga didukung oleh fakta seperti yang terdapat pada gambar diatas.
Dari gambar tersebut tampak bahwa apabila dilihat menurut subsektornya yang memberikan kontribusi atau peranan terbesar terhadap sektor pertanian di
Kabupaten Kepulauan Seribu pada tahun 2007 adalah subsektor perikanan, yaitu
98.89
0.16 0.95
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
Subsektor Proporsi
Tabama Peternakan
Perikanan
134 sebesar 98,89 persen. Sedangkan, subsektor tanaman bahan makanan tabama
dan peternakan hanya berkontribusi masing-masing 0,95 persen dan 0,16 persen.
4.4.2 Differential Shift DS dan Proportional Shift PS