Kepadatan Penduduk Profil Wilayah .1 Jumlah Penduduk dan Ratio Jenis Kelamin

111 dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin karena dengan jumlah penduduk laki- laki yang lebih besar ini berarti tersedia lebih banyak tenaga kerja yang dapat diandalkan sehingga mampu meningkatkan produktivitas dari kegiatan pembangunan yang dilakukan di wilayah tersebut.

4.1.2 Kepadatan Penduduk

Selain dari indikator jumlah dan pertumbuhan penduduknya, perkembangan variabel kependudukan juga dapat ditinjau dari segi indikator kepadatan penduduknya. Penyebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapat perhatian karena berkaitan dengan daya dukung terhadap lingkungan. Penyebaran penduduk di Kabupaten Kepulauan Seribu secara geografis dapat dikatakan masih belum merata. Hingga tahun 2007 penduduk yang tinggal di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara ada sebanyak 11.920 jiwa atau sekitar 59,5 persen dari penduduk Kabupaten Kepulauan Seribu sedangkan yang tinggal di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan ada sebanyak 8.123 jiwa atau sekitar 40,5 persen. Selanjutnya, apabila dilihat dari kepadatan penduduknya tampak bahwa dengan luas wilayah yang mencapai sekitar 869,61 Ha, pada tahun 2006 kepadatan penduduk Kabupaten Kepulauan Seribu adalah 2,290 jiwakm 2 dan terus mengalami peningkatan pada tahun 2007 yaitu menjadi sebesar 2,305 jiwakm 2 . Tabel 13b Kepadatan penduduk Kabupaten Kepulauan Seribu tahun 2006-2007 Kepadatan Penduduk jiwakm2 No. Kelurahan 2006 2007 1 2 3 4 1 Kec. Kep. Seribu Selatan 2,647 2,669 a. Pulau Tidung 3,849 3,884 b. Pulau Pari 2,271 2,296 c. Pulau Untung Jawa 1,743 1,750 2 Kec. Kep. Seribu Utara 2,098 2,109 a. Pulau Panggang 7,200 7,230 b. Pulau Kelapa 2,099 2,106 c. Pulau Harapan 803 812 Kepulauan Seribu 2,290 2,305 Sumber : BPS 2008 112 Berdasarkan tabel yang sama juga terlihat bahwa Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan memiliki tingkat kepadatan penduduk yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tingkat kepadatan penduduk di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Kepadatan yang lebih tinggi di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan ini disebabkan karena daerah tersebut memiliki daya tarik sosial ekonomi yang cukup tinggi yaitu merupakan pusat perekonomian terutama industri. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya persentase penggunaan lahan di wilayah tersebut yang digunakan untuk kegiatan industri dan perumahan bila dibandingkan dengan Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, yaitu sekitar 34,40 persen untuk industri dan 27,45 persen untuk perumahan. Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan, apabila peningkatan jumlah penduduk yang terjadi di Kabupaten Kepuluan Seribu tersebut tidak diimbangi dengan pemerataan lokasi daerah tempat tinggalnya maka akan dapat menyebabkan penduduk-penduduk tersebut hanya terkonsentrasi di wilayah- wilayah tertentu sehingga daya dukung terhadap lingkungan juga menjadi terganggu.

4.1.3 Fertilitas dan Keluarga Berencana