Variabel kesejahteraan Variabel penguatan kelembagaan

90 meningkatkan jiwa kewirausahaan sehingga dapat menjamin surplus untuk tabungan dan akumulasi modal masyarakat.

3.3.1 Variabel kesejahteraan

UU No. 16 tahun 1994 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial menyatakan bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan soaial, material maupun spiritual, yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang menungkinkan setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial sebaik-baiknya bagi diri keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Kesejahteraan rakyat mempunyai aspek yang sangat komplek dan tidak memungkinkan untuk untuk menyajikan data yang mampu mengukur semua aspek kesejahteraan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan indikator kesejahteraan rumah tangga yang telah ditetapkan oleh BPS 1991 yang sudah dimodofikasi. Modifikasi diperlukan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi di daerah penelitian. Indikator tersebut terdiri atas: 1 Pendapatan rumah tangga; 2 Konsumsi rumah tangga; 3 Keadaan tempat tinggal; 4 Fasilitas tempat tinggal; 5 Kesehatan anggota keluarga; 6 Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dan tenaga medisparamedis, termasuk didalamnya kemudahan mengikuti Keluarga Berencana KB dan obat- obatan; 7 Kemudahan memasukkan anak ke suatu jenjang pendidikan; 8 Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi; 10 Perasaan aman dari gangguan kejahatan; dan 11 Kemudahan dalam melakukan olah raga. Variabel yang digunakan sebagai indikator yang menentukan tingkat kesejahteraan nelayan adalah pendapatan rumah tangga Y1, keadaan tempat tinggal Y2, dan kondisi kesehatan Y3.

3.3.2 Variabel penguatan kelembagaan

Penguatan kelembagaan yaitu upaya meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat dan aparat agar proses alih informasi dan teknologi, penyaluran dana dan informasi, proses produksi dan distribusi dan pemasaran 91 serta administrasi pembangunan terlembaga dengan baik sesuai dengan kondisi lokal. Penguatan kelembagaan yang akan digunakan sebagai indikator dalam penelitian ini adalah kelembagaan yang berupa : organisasi nelayan X11; lembaga keuangan mikro X12; dan lembaga pemerintahan X13. Definisi dari organisasi nelayan adalah organisasi yang melaksanakan pelayanan dalam bidang kesejahteraan sosial baik untuk anggotanya sendiri maupun masyarakat organisasi selain organisasi politik, dan telah mempunyai struktur yang tetap susunan pengurus seperti ketua, sekretaris, dan bendahara, baik yang berbadan hukum maupun tidak, dikelola oleh gabungan beberapa nelayan. Definisi lembaga keuangan mikro LKM menurut Komite Nasional Pemberdayaan Keuangan Mikro Indonesia adalah badan usaha keuangan yang menyediakan layanan jasa keuangan mikro, yang tidak berbentuk bank dan tidak berbentuk koperasi, serta bukan pegadaian, namun termasuk badan kredit desa yang tidak memenuhi persyaratan sebagai bank. Sedangkan, definisi dari lembaga pemerintah pada penelitian ini bisa pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

3.3.3 Variabel pemberdayaan sumberdaya manusia nelayan