Pengujian Kelayakan Model Model Peningkatan Kesejahteraan Nelayan

145 Y = variabel endogen laten kesejahteraan nelayan perikanan tangkap dimana: l = 1, 2, 3 λ = komponen muatan loading component γ = galat pengukuran measurement error tingkat pendapatan Y1, keadaan tempat tinggal Y2, dan tingkat pendidikan Y3 Y 1 = variabel endogen pengamatan “ tingkat pendapatan ” Y 2 = variabel endogen pengamatan ” keadaan tempat tinggal ” Y 3 = variabel endogen pengamatan “ tingkat pendidikan “ Konstruksi variabel esksogen laten dan endogen laten X i = Ω i Y+ ε ......................................................................................3 dimana: i = 1, 2, 3, Ω i = komponen muatan loading component antara X i dan Y ε i = galat measurement error Selanjutnya juga dihitung korelasi r antar faktor determinan X i .

5.1.3 Pengujian Kelayakan Model

Sebelum dilaksanakan analisis model persamaan struktural, maka langkah awal yang dilakukan pada analisis model persamaan struktural adalah menentukan konstruk laten dengan Confirmatory Factor Analysis. Adapun tujuan dari analisis confirmatory factor adalah untuk menguji apakah konstruk faktor laten dari masing- masing faktor merupakan konstruk unidimensional yang didefinisikan oleh masing- masing variable observed. Berdasarkan survei terhadap 160 responden, hanya 143 data survei yang dianggap layak dan memenuhi persyaratan untuk diestimasi. Selanjutnya, hasil estimasi secara grafis dapat diilustrasikan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 18 berikut 146 Gambar 18 Konseptualisasi model peningkatan kesejahteraan nelayan Keterangan: Y=Kesejahteraan Nelayan Y 1 = pendapatan RT, Y 2 =keadaan tempat tinggal, Y 3 =kesehatan; X1= penguatan kelembagaan, X 11 = organisasi nelayan, X 12 = LKM, X 13 = lembaga pemerintahan, X2= Pemberdayaan SDM X 21 = penyelenggaraan penyuluhan, X 22 =penyelenggaraan pelatihan, X 23 = pendidikan; X3= kewirausahaan X 31 ketrampilan usaha =, X 32 = praktek dan pengalaman usaha, X 33 = niat dalam berusaha

5.1.3.1 Pengujian variabel penguatan kelembagaan

Sebelum dilaksanakan analisis model persamaan struktural secara keseluruhan, maka langkah awal yang dilakukan adalah melakukan analisis model persamaan struktural pada masing-masing variable guna menentukan konstruk laten dengan Confirmatory Factor Analysis. Adapun tujuan dari analisis confirmatory factor adalah untuk menguji apakah konstruk faktor laten dari masing-masing faktor merupakan konstruk unidimensional yang didefinisikan oleh masing-masing variable observed . Hasil estimasi secara grafis dapat diilustrasikan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 20 berikut. Y X 1 X 2 X 3 X 12 X 11 X 13 X 21 X 22 X 23 X 31 X 32 Y 1 Y 2 Y 3 X 33 147 Gambar 19 Confirmatory factor analysis penguatan kelembagaan Berikut ini disajikan evaluasi kiteria Goodness of Fit Index untuk model pengukuran masing-masing konstruk dengan confirmatory factor analysis. Tujuannya adalah untuk mengukur apakah variabel kelembagaan sudah memenuhi kriteria Goodness of Fit Index . Hasil evaluasi dimaksud ditunjukkan pada tabel 36. Tabel 36 Evaluasi kriteria Goodness of Fit Index untuk penguatan kelembagaan Kriteria Cut off Value Hasil Model Keterangan Chi-square X 2 Diharapkan Kecil 0.066 Baik Probability p ≥ 0,05 0.797 Baik GFI ≥ 0,90 1.000 Baik AGFI ≥ 0,90 0.998 Baik CFI ≥ 0,95 1.000 Baik TLI ≥ 0,90 1.071 Baik RMSEA ≤ 0,08 0.000 Baik Sumber: Hasil pengolahan data dengan analisis SEM 2008. Berdasarkan hasil evaluasi kriteria Goodness of Fit Index untuk variabel X1 yaitu penguatan kelembagaan yang diterangkan oleh indikator organisasi nelayan, koperasi dan lembaga keuangan mikro menunjukkan bahwa model dalam kriteria baik dan dapat digunakan guna mengukur variabel penguatan kelembagaan tabel 41.

5.1.3.2 Pengujian variabel pemberdayan sumberdaya manusia

Pengujian selanjutnya dilakukan guna mengevaluasi kiteria Goodness of Fit Index untuk variabel pemberdayaan sumberdaya manusia. Tujuannya adalah untuk mengukur apakah variabel X2 sudah memenuhi kriteria Goodness of Fit Index. Hasil evaluasi dimaksud ditunjukkan pada gambar 20. 148 Gambar 20 Confirmatory factor analysis pemberdayaan sumberdaya manusia Berikut ini disajikan evaluasi kiteria Goodness of Fit Index untuk model pengukuran masing-masing konstruk dengan confirmatory factor analysis. Hasil evaluasi variabel X2 ditunjukkan pada tabel 37. Tabel 37 Evaluasi kriteria Goodness of Fit Index untuk pemberdayaan sumberdaya manusia nelayan Kriteria Cut off Value Hasil Model Keterangan Chi-square X 2 Diharapkan Kecil 2.009 baik Probability p ≥ 0,05 0.156 baik GFI ≥ 0,90 0.991 baik AGFI ≥ 0,90 0.994 baik CFI ≥ 0,95 0.982 baik TLI ≥ 0,90 0.946 baik RMSEA ≤ 0,08 0,084 dapat diterima Sumber: Hasil pengolahan data dengan analisis SEM 2008. Berdasarkan hasil evaluasi kriteria Goodness of Fit Index untuk variabel X2 yaitu pemberdayaan sumberdaya manusia pada nelayan yang diterangkan oleh indikator pendidikan, pelatihan dan penyukuhan menunjukkan bahwa model dalam kriteria baik dan dapat digunakan guna mengukur variabel pemberdayaan sumberdaya manusia nelayan tabel 38.

5.1.3.3 Pengujian variabel kewirausahaan

Pengujian variabel X yang terakhir dilakukan guna mengevaluasi kiteria Goodness of Fit Index untuk variabel kewirausahaan. Tujuannya adalah untuk 149 mengukur apakah variabel kewirausahaan sudah memenuhi kriteria Goodness of Fit Index . Hasil evaluasi dimaksud ditunjukkan pada gambar 21. Gambar 21 Confirmatory factor analysis kewirausahaan Berikut ini disajikan evaluasi kiteria Goodness of Fit Index untuk model pengukuran masing-masing konstruk dengan confirmatory factor analysis. Hasil evaluasi variabel kewirausahaan ditunjukkan pada tabel 38. Berdasarkan hasil evaluasi kriteria Goodness of Fit Index untuk variabel X3 yaitu kewirausahaan yang diterangkan oleh indikator kebutuhan modal usaha, ketrampilan dan pengalaman usaha menunjukkan bahwa model dalam kriteria baik dan dapat digunakan guna menguji model kewirausahaan. Tabel 38 Evaluasi kriteria Goodness of Fit Index untuk kewirausahaan Kriteria Cut off Value Hasil Model Keterangan Chi-square X 2 Diharapkan Kecil 1.619 Baik Probability p ≥ 0,05 0.203 Baik GFI ≥ 0,90 0.992 Baik AGFI ≥ 0,90 0.955 Baik CFI ≥ 0,95 0.993 Baik TLI ≥ 0,90 0.979 Baik RMSEA ≤ 0,08 0.066 Baik Sumber: Hasil pengolahan data dengan analisis SEM 2008.

5.1.3.4 Pengujian variabel kesejahteraan

Sebelum dilaksanakan analisis model persamaan struktural secara keseluruhan, maka pengukuran variabel yang terakhir yaitu variabel kesejahteraan 150 nelayan guna menentukan konstruk laten dengan Confirmatory Factor Analysis. Adapun tujuan dari analisis confirmatory factor adalah untuk menguji apakah konstruk faktor laten dari masing-masing indikator kesejahteraan yaitu pendapatan, tempat tinggal dan kesehatan merupakan konstruk unidimensional yang didefinisikan oleh masing-masing variable observed. Hasil estimasi secara grafis dapat diilustrasikan sebagaimana ditunjukkan pada gambar 22 berikut. Gambar 22 Confirmatory factor analysis kesejahteraan nelayan Berikut ini disajikan evaluasi kiteria Goodness of Fit Index untuk model pengukuran masing-masing konstruk dengan confirmatory factor analysis. Tujuannya adalah untuk mengukur apakah variabel kesejahteraan sudah memenuhi kriteria Goodness of Fit Index . Hasil evaluasi dimaksud ditunjukkan pada tabel 39. Tabel 39 Evaluasi kriteria Goodness of Fit Index untuk kesejahteraan nelayan Kriteria Cut off Value Hasil Model Keterangan Chi-square X 2 Diharapkan Kecil 0.042 Baik Probability p ≥ 0,05 0.837 Baik GFI ≥ 0,90 1.000 Baik AGFI ≥ 0,90 0.999 Baik CFI ≥ 0,95 1.000 Baik TLI ≥ 0,90 1.059 Baik RMSEA ≤ 0,08 0.000 Baik Sumber: Hasil pengolahan data dengan analisis SEM 2008. 151

5.1.4 Analisis Confirmatory Factor dan Model Persamaan Struktural Kesejahteraan Nelayan