Pengembangan kebijakan peningkatan kewirausahaan

167 Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka pengembangan kelembagaan yang dapat dilakukan adalah pelembagaan program penguatan kelembagaan terutama berupa lembaga keuangan mikro dan organisasi nelayan untuk masyarakat pesisir secara nasional, dengan memperhatikan: 1 Pelembagaan program dan sinkronisasi dengan kebijakan Pemerintah Daerah. 2 Pelembagaan program dan penyediaan prosedur dan mekanisme pemberian bantuan yang jelas. 3 Peningkatan kapasitas sumber daya manusia pengelola kelembagaan dan penerima bantuan program pemberdayaan. 4 Pengembangan jaringan kemitraan dengan kalangan perbankan. 5 Peningkatan akses masyarakat dengan lembaga keuangan dengan cara penyederhanaan prosedur dan mekanisme peminjaman guna memotong mata rantai dengan tengkulak. 6 Pengembangan jaringan kemitraan antar kelembagaan lokal guna pengembangan usaha 7 Pengembangan program pemberdayaan dengan ”self financing”, sehingga nelayan diharapkan dapat membiayai dirinya sendiri serta tidak tergantung kepada tengkulak.

5.2.2 Pengembangan kebijakan peningkatan kewirausahaan

Pengembangan kebijakan berikutnya adalah kebijakan peningkatan kewirausahaan yang akan disusun berdasarkan kekuatan strength, kelemahan weakness, peluang opportunity, dan ancaman threat dari masing-masing komponen yang dianggap sangat mempengaruhi peningkatan kesejahteraan nelayan kepulauan seribu. Faktor pendorong dan faktor penghambat yang mempengaruhi peningkatan kesejahteraan khususnya pada bidang peningkatan kewirausahaan dapat diliihat pada tabel 50 dibawah ini : 168 Tabel 50 Faktor Pendorong dan penghambat peningkatan kewirausahaan No Pendorong Penghambat 1 Semangat untuk mensejahterakan kehidupan keluarga IS Keterbatasan modal dan akses modal IW 2 Adanya program - program pemberdayaan IS Kendala pengetahuan dan pemasaran IW 3 Sumber pengetahuan pada umumnya berasal dari turun temurun. IS Lemahnya kemitraan bisnis dengan industri IW 4 Produk hasil perikanan dan olahannya relatif belum dikembangkan secara optimal EO. Usaha sejenis yang cepat berkembang jika mendapatkan keuntungan ET 5 Pasar lokal masih terbuka luas untuk produk perikanan EO Banyaknya produk luar negeri yang lebih murah ET 6 Kebijakan pemerintah yang mendukung EO Tingginya biaya-biaya diluar produksi ET Sumber : hasil FGD Dari data diatas kemudian kita akan menggolongkan masing-masing faktor sebagai faktor pendorong yang terdiri dari kekuatan dan peluang sedangkan faktor penghambat terdiri dari kelemahan dan ancaman. Kemudian kita akan mengelompokkan pada faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan sedangkan faktor eksternal adalah peluang dan ancaman. Setelah pengelompokkan dilakukan dilanjutkan dengan melakukan perbandingan pada masing-masing komponen tersebut misalnya a dibandingkan dengan b, dan seterusnya. Dari pengelompokkan yang dilakukan munculah jumlah huruf pada masing-masing komponen, yang akan dibagi dengan jumlah total huruh pad sumbu vertikal. Langkah selanjutnya adalah menentukan bobot dan rating untuk mengetahui arah strategi peningkatan kewirausahaan dalam peningkatan kinerja perikanan tangkap. Tabel 51 memperlihatkan bobot dan rating unsur-unsur pembentuk SWOT untuk penentuan arah peningkatan kewirausahaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan nelayan. 169 Tabel 51 Matriks urgensi faktor internal komponen peningkatan kewirausahaan FAKTOR INTERNAL Total Bobot Kekuatan S a b c d e f a Semangat untuk mensejahterakan kehidupan keluarga a c d e f 1 0,06 b Sumber pengetahuan pada umumnya berasal dari keturunan a b d e f 1 0,06 c Adanya program - program pemberdayaan c b d e f 1 0,06 Kelemahan W d Keterbatasan modal dan akses modal d d d d d 5 0,33 e Kendala pengetahuan pemasaran e e e d f 3 0,20 f Lemahnya kemitraan bisnis dengan industry f f f d f 4 0,26 Total 15 1,00 Tabel 52 Matriks urgensi faktor eksternal komponen peningkatan kewirausahaan FAKTOR EKSTERNAL Total Bobot Peluang O a b c d e f a Produk hasil perikanan olahannya relatif blm dikembangkan scr optimal a a a e a 4 0,26 b Pasar lokal masih terbuka luas untuk produk perikanan a b b e b 3 0,20 c Kebijakan pemerintah yang mendukung a b c c f 2 0,12 Ancaman W d Usaha sejenis cepat berkembang jika mendapatkan keuntungan a b c d f 1 0,06 e Banyaknya produk luar negeri yang lebih murah e e c d f 2 0,12 f Tingginya biaya-biaya diluar produksi a b f f f 3 0,20 Total 15 1,00 170 Tabel 53 Matriks skoring faktor internal dan faktor eksternal peningkatan kewirausahaan No Faktor Internal BF ND NBD N K NRK NBK TNB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 KEKUATAN 1 Semangat mensejahterakan keluarga 06 2 0,12 2 1 3 3 3 3 2 2 1 2 2 2,18 0,13 0,25 2 Pengetahuan berasal dari keturunan 06 3 0,18 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 1 2,36 0,14 0,32 3 Adanya program pemberdayaan 06 3 0,18 1 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2,55 0,15 0,33 KELEMAHAN 0,90 4 Keterbatasan modal dan akses modal 33 5 1,65 3 3 3 4 5 5 5 4 3 4 3 3,82 1,26 2,91 5 Kendala pengetahuan pemasaran 20 4 0,8 3 3 3 4 5 4 4 3 2 3 3 3,37 0,67 1,47 6 Lemahnya kemitraan bisnis dg industri 26 4 1,04 3 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 3,73 0,97 2,01 PELUANG 6,39 7 Produk hasil perikanan olahannya relatif blm dikembangkan scr optimal 26 5 1,3 3 2 3 5 4 4 5 3 3 2 3 3,37 0,87 2,17 8 Pasar lokal terbuka u produk perikanan 20 5 1,0 2 2 3 5 4 4 5 3 3 2 3 3,27 0,65 1,65 9 Kebijakan pemerintah mendukung 12 4 0,48 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2,91 0,35 0,83 ANCAMAN 4,65 10 Usaha sejenis cepat berkembang jika mendapatkan keuntungan 06 3 0,18 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2,36 0,14 0,32 11 Produk luar negeri yang lebih murah 12 3 0,36 2 2 2 4 3 3 2 2 3 2 4 1,82 0,22 0,58 12 Tingginya biaya-biaya diluar produksi 20 4 0,8 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2,73 0,55 1,35 2,25 171 Tabel 54 Matrik skor strategi SWOT peningkatan kewirausahaan IFAS EFAS STRENGHT S 0,90 WEAKNESSES W 6,39 OPPORTUNIES O 4,65 STRATEGI – SO 3,75 STRATEGI – W0 1,74 TREATHS T 2,25 STRATEGI – ST 1,35 STRATEGI – WT 4,14 Berdasarkan bobot dan rating pada tabel 56 maka arah strategi peningkatan kewirausahaan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan perikanan tangkap adalah kebijakan stabilitas yaitu kebijakan dengan memaksimalkan peluang yang ada dan meminimalkan kelemahan, seperti yang terlihat pada gambar 28 dibawah S 0,9 II difersifikasi I ekspansi T 2,25 O 4,65 2,4 IV survival 5,49 III stabilitas W 6,39 Gambar 28 Kuadran peningkatan kewirausahaan guna peningkatan kesejahteraan Selanjutanya adalah pembuatan beberapa alternatif kebijakan guna meningkatkan kewirausahaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan nelayan. 172 Tabel 55 Alternatif kebijakan peningkatan kewirausahaan Peluang Produk hasil perikanan olahannya blm dikembangkan secara optimal Pasar lokal terbuka untuk produk perikanan Kebijakan pemerintah mendukung Kelemahan Keterbatasan modal dan akses modal Segmentasi permodalan berdasarkan usaha yang dikembangkan Upaya perbaikan lingkungan untuk meningkatkan kepercayaan industri dan perbankan terhadap usaha perikanan Peningkatan akses modal melalui skim yang terjangkau Kendala pengetahuan pemasaran Peningkatan kapasitas SDM dalam pengembangan alternative wirausaha Pengembangan bisnis perikanan bernilai ekonomis tinggi untuk menarik perhatian sektor industri dan perbankan Pengembangan wisarausaha yang handal dan berbasis keunggulan lokal Lemahnya kemitraan bisnis dengan industri Upaya perbaikan lingkungan untuk meningkatkan kepercayaan industri dalam membangun kemitraan Regulasi dan kemudahan perijinan UMKM Regulasi dan kemudahan perijinan UMKM Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka peningkatan kemampuan kewirausahaan entrepreneurship yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1 Upaya perbaikan lingkungan untuk meningkatkan kepercayaan industri dan perbankan terhadap usaha perikanan. 2 Upaya perbaikan lingkungan untuk meningkatkan kepercayaan industri dalam membangun kemitraan. 3 Pengembangan wisarausaha yang handal dan berbasis keunggulan lokal. 4 Peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam pengembangan alternatif wirausaha. 5 Peningkatan akses modal melalui skim yang terjangkau. 6 Segmentasi permodalan berdasarkan usaha yang dikembangkan. 7 Regulasi dan kemudahan perijinan usaha kecil menangah dan koperasi. 173 8 Pengembangan bisnis perikanan bernilai ekonomis tinggi untuk menarik perhatian sektor industri dan perbankan

5.2.3 Pengembangan kebijakan pemberdayaan sumberdaya manusia