2 Penguatan kelembagaan 3 Pemberdayaan sumberdaya manusia nelayan X1 4 Pengembangan kewirausahaan X3

100 Adapun model pengukuran confirmatory factor analysis untuk mengukur tingkat kesejahteraan nelayan terdapat pada gambar 8 dibawah ini. Gambar 8 Confirmatory factor analysis tingkat kesejahteraan nelayan

b.2 Penguatan kelembagaan

Variabel-variabel yang digunakan sebagai indikator yang menentukan penguatan kelembagaan adalah organisasi nelayan X11, lembaga keuangan mikro X12, dan lembaga pemerintahan X13. Adapun model pengukuran confirmatory factor analysis untuk penguatan kelembagaan dapat dilihat pada gambar berikut . Gambar 9 Confirmatory factor analysis penguatan kelembagaan Tingkat Kesejahteraan Nelayan Y Pendapatan Rumah Tangga Y1 Keadaan Tempat Tinggal Y2 Kondisi Kesehatan Y3 Penguatan Kelembagaan X1 Organisasi Nelayan X11 Lembaga Keuangan MIkro X12 Lembaga Pemerintahan X13 101

b.3 Pemberdayaan sumberdaya manusia nelayan X1

Variabel-variabel yang digunakan sebagai indikator yang menentukan pemberdayaan SDM nelayan adalah penyelenggaraan penyuluhan X21, penyelenggaraan pelatihan X22, dan penyelenggaraan pendidikan X23. Untuk membentuk faktor atau konstruk. Adapun model pengukuran confirmatory factor analysis untuk pemberdayaan nelayan dapat dilihat pada Gambar berikut. Gambar 10 Confirmatory factor analysis pemberdayaan SDM nelayan

b.4 Pengembangan kewirausahaan X3

Variabel-variabel yang digunakan sebagai indikator yang menentukan pengembangan kewirausahaan adalah nilai ketrampilan usaha X31, praktek dan pengalaman usaha X32, dan adanya niat dalam berusaha X33. Gambar 11 Confirmatory factor analysis pengembangan kewirausahaan Pemberdayaan Sumber Daya Nelayan X2 Pengadaan Penyuluhan X21 Penyelenggaraan Pelatihan X22 Penyelenggaraan Penyuluhan X23 Pengembangan Kewirausahaan X3 Ketrampilan Usaha X31 Pengalaman Usaha X32 Niat Berusaha X33 102 c Pemilihan matriks input dan estimasi model Matriks input yang dapat digunakan dalam analisis SEM terdiri dari matriks kovarian dan matriks korelasi. Dalam beberapa penelitian, matriks kovarian lebih sering digunakan karena keunggulannya dalam menyajikan perbandingan yang valid antara populasi atau sampel yang berbeda. Setelah model dispesifikasikan secara lengkap, langkah berikutnya adalah memilih jenis input. Matriks input yang dipilih dalam penelitian ini adalah matrix kovarians. Alasan memilih input data matrix covarians adalah karena matriks covarians memiliki keunggulan dalam menyajikan perbandingan yang valid antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda. Selain itu matriks covarians lebih sesuai untuk memvalidasi hubungan kausal. Selanjutnya untuk memilih teknik analisis dengan mempertimbangkan ukuran sampel. Setelah memilih matriks input, maka perangkat lunak AMOS atau AMOS akan melakukan estimasi koefisien path. Dalam melakukan estimasi model, ukuran sampel memegang peranan yang cukup penting. Teknik-teknik estimasi yang tersedia adalah: a Maximum LikelihoodEstimation ML, b Generalized Least Square Estimation GLS, c Unweighted Least Square Estimation ULS, d Scale Free Least Square Estimation SLS, dan e Symtotically Distribution-free Estimation ADF. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Maximum Likelihood ML.

c.1 Identifikasi Model