2002 mengungkapkan bahwa matriks I-E melibatkan divisi-divisi dalam organisasi ke dalam diagram skematis, oleh karena itu matriks ini disebut Matriks
Portofolio .
Matriks I-E terbagi atas tiga bagian utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda. Pertama, divisi yang berada pada sel I, II, atau IV dapat disebut
tumbuh dan bina grow and build. Strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau integrasi integrasi ke
belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal mungkin paling tepat untuk semua divisi ini. Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII dapat
dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara hold and maintain. Penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang terbanyak
dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini. Ketiga, divisi yang umum masuk dalam sel VI, VII, atau IX adalah panen atau divestasi. Organisasi yang sukses dapat
mencapai portofolio bisnis yang diposisikan dalam atau di sekitar sel I dalam matriks I-E David, 2002.
3.6.2 Matriks SWOT
Menurut David 2002 faktor-faktor kunci eksternal dan internal merupakan pembentuk matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan alat
pencocokan yang penting untuk membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi, yakni 1 strategi SO atau strategi kekuatan-peluang yaitu strategi yang
menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal, 2 strategi WO atau strategi kelemahan-peluang yaitu strategi yang
bertujuan untuk memperbaiki kelemahan dengan memanfaatkan peluang
eksternal, 3 strategi ST atau strategi kekuatan-ancaman yaitu strategi menggunakan kekuatan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman eksternal serta 4 strategi WT atau strategi kelemahan-ancaman merupakan taktik defensife yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal
dan menghindari ancaman lingkungan.
3.6.3 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif Quantitative Strategic
Planning Matriks
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif atau Quantitative Strategic
planning Matriks QSPM dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif dari
tindakan alternatif yang layak. Teknik ini secara sasaran menunjukkan strategi alternatif mana yang terbaik. QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi
untuk mengevaluasi strategi alternatife secara obyektif, berdasarkan pada faktor- faktor kritis untuk sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya David,
2002. Sifat positif dari QSPM adalah bahwa set strategi yang dapat diperiksa
secara berurutan atau bersamaan. Tidak ada batas untuk jumlah strategi yang dapat dievaluasi atau diperiksa sekaligus. Sifat positif lainnya adalah alat ini
mengharuskan ahli strategi untuk memadukan faktor-faktor eksternal dan internal yang terkait kedalam proses keputusan. Mengembangkan QSPM membuat faktor-
faktor kunci lebih kecil kemungkinannya terabaikan atau diberi bobot secara tidak sesuai. Teknik ini memiliki keterbatasan yaitu memerlukan intuitive judgement
yang baik dalam memberi peringkat dan nilai daya tarik dan keputusan subyektif. Walaupun demikian prosesnya harus menggunakan informasi obyektif.
Keterbatasan lain dari QSPM adalah konsep ini hanya dapat sebaik informasi yang diperlukan dan analisis penjodohan yang menjadi landasannya.
3.7 Kerangka Pemikiran Konseptual