Tanaman Pangan Perkebunan Peternakan

agrowisata, dapat menjadi obyek atau bagian dari sistem pertanian yang ditawarkan pada aktivitas wisata tetapi juga dapat bertindak sebagai pemilik atau pengelola kawasan wisata ini.

2.1.2 Ruang Lingkup dan Potensi Agrowisata

Penentuan klasifikasi agrowisata didasari oleh konsep dan tujuan pengembangan agrowisata, jenis-jenis obyek agrowisata beserta daya tarik obyek tersebut. Daya tarik agrowisata terdiri dari komoditi usaha agro, sistem sosial ekonomi dan budaya, sistem teknologi dan budidaya usaha agro, peninggalan budaya agro, budaya masyarakat, keadaan alam dan prospek investasi pada usaha agro tersebut. Ruang lingkup dan potensi agrowisata oleh Team Menteri Rakornas Wisata Agro pada tahun 1992 Betrianis dalam Nurdiana 2004 dijelaskan :

1. Tanaman Pangan

Daya tarik tanaman pangan sebagai sumberdaya wisata antara lain sebagai berikut : 1 Bunga-bungaan. Bunga-bungaan yang mempunyai kekhasan sebagai bunga Indonesia, cara pemeliharaan yang masih tradisional, bunga yang dikaitkan dengan segi keindahan antara lain seni merangkai bunga, pameran bunga, taman bunga dan sebagainya, serta budidaya bunga. 2 Buah-buahan. Kebun buah-buahan pada umumnya di desa atau di pegunungan dan mempunyai pemandangan alam sekitarnya yang indah, memperkenalkan kota-kota di Indonesia berdasarkan daerah asal buah tersebut cara-cara tradisional pemetikan buah, tingkat pengelolaan buah di pabrik, budidaya buah-buahan seperti apel, anggur, jeruk dan lain-lain. 3 Sayuran. Kebun sayuran pada umumnya di desa atau pegunungan dan mempunyai pemandangan alam sekitar yang indah, cara-cara tradisional pemeliharaan dan pemetikan sayuran, teknik pengelolaan, budidaya sayuran dan lain-lain. 4 Jamu-jamuan. Pemeliharaan dan pengadaan bahan, pengolahan bahan tradisional dan modern, berbagai khasiat jamu-jamuan, dan jamu sebagai kosmetik tradisional dan modern. Ruang lingkup kegiatan subsektor tanaman pangan adalah sebagai berikut : 1 Lingkup komoditas yang ditangani meliputi komoditas tanaman padi, palawija dan komoditas tanaman hortikultura, dan 2 lingkup kegiatan yang ditangani meliputi kegiatan usaha tani tanaman pangan padi, palawija, hortikultura yang terdiri dari berbagai proses kegiatan pra panen, pasca panenpengelolaan hasil sampai pemasarannya.

2. Perkebunan

Daya tarik perkebunan sebagai sumberdaya wisata antara lain sebagai berikut : 1 Daya tarik historis bagi wisata alam, 2 lokasi perkebunan, pada umumnya terletak di daerah pegunungan dan mempunyai pemandangan alam dan berhawa segar, 3 cara-cara tradisional dalam pola bertanam, pemeliharaan, pengelolaan dan prosesnya, dan 4 tingkat teknik pengelolaan yang ada dan sebagainya.

3. Peternakan

Daya tarik peternakan sebagai sumberdaya wisata antara lain sebagai berikut : 1 Pola peternakan yang ada, 2 cara-cara tradisional dalam peternakan, 3 tingkat teknik pengelolaan dan sebagainya, dan 4 budidaya hewan ternak dan lain-lain. Ruang lingkup obyek wisata peternakan meliputi : 1 Pra produksi : pembibitan ternak, pabrik pakan ternak, pabrik obat-obatan dan lain-lain, 2 kegiatan produksi : usaha peternakan unggas, ternak perah, ternak potong dan aneka ternak, dengan pola PIR, pola bapak angkat, perusahaan swasta, koperasi BUMN dan usaha perseorangan, 3 pasca produksi : pasca panen susu, daging telur, kulit dan lain-lain, dan 4 kegiatan lain: penggemukan ternak, karapan sapi, adu domba, pacu itik, balap kuda dan lain-lain.

4. Perikanan