Berdasarkan uraian tersebut maka misi merupakan suatu pernyataan yang mengidentifikasi ruang lingkup operasi perusahaan dalam batasan produk dan
pasar. Pernyataan misi yang efektif mengandung komponen-komponen, antara lain: 1 Siapa konsumen pemakai produk, 2 apa produkjasa yang dihasilkan,
3 pasar yang akan dimasuki, 4 teknologi apa yang dipakai, 5 perhatian terhadap survival, pertumbuhan dan keuntungan, 6 filsafat organisasi, 7 konsep
diri, 8 perhatian terhadap citra perusahaan, 9 perhatian terhadap pekerja David, 2002.
3.5 Analisis Lingkungan Usaha
Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat mengenali dan berinteraksi secara menguntungkan terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
kecenderungan-kecenderungan yang belum terpenuhi dalam lingkungannya Kotler, 1997. Lingkungan usaha dapat dibagi menjadi dua lingkungan yaitu
lingkungan eksternal yang terdiri dari variabel-variabel ancaman dan peluang yang berada diluar kontrol manajemen perusahaan, dan lingkungan internal yang
terdiri atas variable-variabel yang merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan dan berada dalam kontrol manajemen perusahaan.
3.5.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Realisasi misi perusahaan akan menjadi sulit dilakukan jika perusahaan tidak berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Umumnya perusahaan harus
memonitor faktor-faktor dalam lingkungan umum ekonomi, sosial budaya, politik dan pemerintahan, teknologi dan ekologi, lingkungan industri hambatan
masuk, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersediaan subtitusi, dan persaingan antar perusahaan dan lingkungan operasional pesaing, kreditor,
pelanggan, tenaga kerja, dan pemasok. Ketiga faktor tersebut merupakan landasan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dalam lingkungan
bersaingnya. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan, sedangkan ancaman adalah situasi penting yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Untuk faktor lingkungan umum dapat dianalisis dengan metode pendekatan analisis PEST Politik-Ekonomi-
Sosial-Teknologi.
Faktor Politik. Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan
pertimbangan penting bagi para manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang membatasi
operasi perusahaan. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha demikian juga sebaliknya. David 2002 menambahkan bahwa
dengan kebijakan pemerintah untuk memberi subsudi pada industri dan perusahaan tertentu akan mempengaruhi keberadaan industri atau perusahaan lain.
Falsafah pemerintah dalam hubungannya dengan perusahaan dapat berubah sewaktu-waktu. Tindakan pemerintah juga mempengaruhi pilihan strategi usaha.
Tindakan inidapat memperbesar peluang atau hambatan usaha atau keduanya.
Faktor Ekonomi. Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat
mempengaruhi iklim berbisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim berbisnis. Oleh karena itu, pemerintah dan
seluruh lapisan masyarakat hendaknya bersama-sama mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi ekonomi daerahnya menjadi lebih baik lagi agar
perusahaan dapat bergerak maju dalam usahanya. Faktor-faktor ekonomi yang harus dipertimbangkan adalah pola konsumsi, suku bunga primer, laju inflasi,
kecenderungan pertumbuhan PNB dan sebagainya. Setiap segi ekonomi dapat membantu atau menghambat upaya mencapai tujuan perusahaan dan
menyebabkan keberhasilan ataupun kegagalan strategi. Setiap segi ekonomi dapat merupakan peluang ataupun ancaman. Setiap perubahan faktor ekonomi akan
mempengaruhi industri secara berbeda-beda. Oleh karena itu, perubaha kondisi perekonomian mungkin baik bagi satu perusahaan tetapi belum tentu baik bagi
perusahaan lain.
Faktor Sosial. Kondisi sosial masyarakat memang berubah-ubah.
Hendaknya perubahan-perubahan sosial yang terjadi yang mempengaruhi perusahaan dapat diantisipasi oleh perusahaan. Kondisi sosial ini banyak
aspeknya, misalnya sikap, gaya hidup, adat-istiadat, dan kebiasaan dari orang- orang di lingkungan eksternal perusahan, sebagai yang dikembangkan misalnya
dari kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan dan etnis.
Faktor Teknologi. Teknologi saat ini mengalami perubahan yang sangat
cepat dan inovasi-inovasi tersebut akan berdampak pada perilaku pembelanjaan dan kinerja pemasaran. Selain itu adanya peluang inovasi yang tidak terbatas,
besarnya anggaran penelitian dan pengembangan serta peraturan yang mengikat atas perubahan teknologi merupakan trend yang harus diperhatikan pada
lingkungan ini.
Konsumen. Kekuatan tawar menawar pembeli ditentukan oleh beberapa
faktor yaitu besarnya jumlah pembeli, ciri produk, kemudahan pembeli beralih ke
produk pesaing, kesempatan integrasi kebelakang, keuntungan yang diperoleh pembeli dan informasi yang dimiliki oleh pembeli.
Pesaing.
Tingkat persaingan antar perusahaan dalam suatu industri dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu jumlah pesaing, karakteristik
pesaing, biaya tetap yang dibutuhkan, peningkatan kapasitas oleh pesaing, pertumbuhan industri dan hambatan keluar industri.
Gambar 3. Faktor-faktor yang Dianalisis dalam Bagian Pesaing
Sumber : Pearson dan Robinson 1997
Hambatan masuk bagi pendatang baru.
Pendatang baru pada industri membawa kapasitas baru, keinginan merebut pasar, serta seringkali juga sumber
daya yang besar, akibatnya harga menjadi turun dan membengkak sehingga mengurangi kemampulabaan. Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam
industri tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh sipendatang baru. Jika
rintangan besar dan akan ada perlawanan keras dari muka-muka lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Terdapat enam sumber utama
rintangan masuk, yaitu : 1 Skala ekonomis, 2 Diferensiasi, 3 Kebutuhan modal, 4 Biaya beralih pemasok, 5 Akses ke saluran distribusi dan 6 Biaya
tak menguntungkan terlepas dari skala. Pendatang baru
Pesaing industri
Pesaing yang keluar Perubahan strategi
pesaing Barang atau jasa
subtitusi
Ancaman produk pengganti subtitusi.
Ancaman produk subtitusi dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu jumlah produk yang memiliki fungsi yang
sama, tingkat perkembangan teknologi produk pengganti dan tingkat biaya peralihan.
3.5.2 Analisis Lingkungan Internal