131 ini memuat atribut-atribut yang dianggap kurang penting oleh pengunjung dan
pelaksanaan atau kinerja juga tidak terlalu istimewa. Untuk atribut pada wilayah ini peningkatan masing-masing atribut dapat dipertimbangkan kembali karena
pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan pengunjung sangatlah kecil. Terakhir adalah kuadran IV, wilayah yang memuat atribut-atribut yang
dianggap kurang penting oleh pengunjung dan pelaksanaannya dirasakan berlebihan dari apa yang diharapkan. Atribut-atribut pada wilayah ini tidak
menjadi tujuan utama perbaikan bahkan merupakan atribut yang dapat dikurangi. Pada analisis ini IV meliputi harga obat-obatan 6, keramahan dan pelayanan
karyawan 9.
8.3 Implikasi Majerial
Setelah faktor-faktor internal dan eksternal dimasukkan ke dalam matriks SWOT dan dianalisis maka diperoleh alternatif strategi pengembangan. Strategi
tersebut kemudian dipilih yang paling dominan dengan menggunakan matriks QSPM yang dapat diterapkan dalam usaha pengembangan objek wisata.
Berdasarkan hasil dari analisis IPA dan QSPM yang telah dilakukan maka didapatkan rekomendasi strategi yang dapat dimplementasikan oleh pihak Taman
Sringanis. Alternatif strategi pengembangan yang pertama adalah menggali potensi alam yang dimiliki dengan sumberdaya yang ada, implikasinya adalah :
1. Peningkatan daya tarik objek dengan menambah atraksi-atraksi wisata. 2. Penambahan luas kawasan objek wisata.
3. Menambah dan memperbaiki bagian-bagian yang mungkin diperbaiki, dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada.
132 Alternatif strategi pengembangan yang kedua adalah memanfaatkan
kualitas produk, citra baik dimata konsumen, mempertahankan hubungan baik dengan pemasok serta hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk
mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi, pendatang baru dan produk subtitusi serta peningkatan jumlah pelaku industri. Implikasinya adalah :
1. Membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar, sehingga masyarakat juga merasa memiliki objek wisata tersebut dan dapat bahu-membahu dalam
usaha pengembangan wisata. Alternatif strategi pengembangan yang ketiga adalah meningkatkan
kegiatan promosi secara optimal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Implikasinya adalah :
1. Meningkatkan promosi tentang objek wisata obat tradisional Taman sringanis agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan. Promosi ini hendaknya
dilakukan secara kontinu baik untuk konsumsi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Berdasarkan alternatif strategi yang diperoleh, maka dalam pelaksanaan usaha pengembangan Taman Sringanis aternatif strategi tersebut dapat digunakan.
Selain itu, pengelola harus memaksimalkan kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkan peluang yang ada dengan meminimumkan kelemahan serta
ancaman yang ada.
133
IX. KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dihasilkan dari hasil analisis adalah sebagai berikut : 1. Faktor strategis internal yang menjadi kekuatan pengembangan usaha Taman
Sringanis adalah kualitas produk yang baik, sedangkan faktor strategis internal yang menjadi kelemahan adalah misi perusahaan yang tidak berorientasi pada
laba. Faktor strategi eksternal yang menjadi peluang adalah trend back to nature
, sedangkan faktor eksternal yang menjadi ancaman terbesar adalah penggunaan obat farmasi dalam dunia medis.
2. Kombinasi matriks IFE dan matriks EFE dalam matriks IE memposisikan Taman Sringanis pada sel IV yaitu tumbuh dan bina, hal ini menunjukkan
Taman Sringanis berada dalam kondisi internal rata-rata dan respon terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapi tergolong tinggi, Taman Sringanis dapat
menerapkan strategi intensif dan strategi integrasi. 3. Berdasarkan analisis SWOT dihasilkan empat alternatif strategi yang dapat
dilakukan, yaitu 1 menggali potensi alam yang dimiliki dengan sumberdaya yang ada, mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro, serta
menjaga kualitas produk tetap bermutu dan berkhasiat. 2 memanfaatkan kualitas produk, citra baik di mata konsumen, mempertahankan hubungan baik
dengan pemasok, hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi dalam dunia medis, ancaman
pendatang baru, adanya produk subtitusi dan peningkatan jumlah pelaku industri. 3 meningkatkan kegiatan promosi secara optimal dengan