Sumber Daya Manusia Produksi dan Operasi

79

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN

6.1 Identifikasi Faktor Internal Perusahaan

Identifikasi faktor-faktor internal dilakukan dengan meninjau faktor-faktor yang terdapat di dalam perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam proses penyusunan strategi. Aspek- aspek internal perusahaan dibagi atas aspek sumber daya munusia, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, keuangan dan pemasaran.

6.1.1 Sumber Daya Manusia

Taman Sringanis menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan aset yang penting, sehingga selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang terbuka dan bersifat kekeluargaan. Taman Sringanis memiliki 10 orang pekerja, yang memiliki keahlian tersendiri dalam bidangnya masing-masing. Tingkat pendidikan karyawan umumnya adalah SLTA, hanya ada satu pekerja yang berpendidikan sarjana Tabel 16. Tingkat pendidikan pekerja dapat menjadi faktor kelemahan bagi Taman Sringanis dalam mengembangkan usahanya untuk menghadapi persaingan industri yang semakin ketat. Sistem penggajian yang diterapkan Taman Sringanis adalah sistem bulanan dan insentif dari program pelatihan, standarisasi gaji disesuaikan dengan Upah Minimum Regional UMR daerah yang berlaku. Loyalitas karyawan terhadap Taman Sringanis sangat tinggi, karyawan yang ada selama ini telah 80 bekerja cukup lama, bahkan ada yang sejak pertama kali Taman Sringanis dibentuk. Tabel 16. Komposisi Tingkat Pendidikan Karyawan Taman Sringanis Tahun 2004 Tingkat Pendidikan Jumlah orang SLTP 4 SLTP 5 Sarjana 1 Jumlah 10 Sumber: Taman Sringanis, 2005

6.1.2 Produksi dan Operasi

Sebelum dijadikan tempat agrowisata, Taman Sringanis merupakan taman percontohan tanaman obat bagi masyarakat umum, namun karena ada keinginan dari masyarakat untuk membeli tanaman-tanaman tersebut maka dilakukan pembibitan. Produksi obat juga berkembang karena adanya kebutuhan yang berbeda-beda dalam mengkonsumsi obat, sehingga Taman Sringanis menyediakan jenis obat yang lebih bervariasi. Taman Sringanis selalu melakukan perbaikan dalam teknik pembuatan produk agar mutu produk selalu terjaga. Produk jamu Sringanis juga semakin bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Taman Sringanis menjual obat tradisional dalam beberapa bentuk, yaitu simplisia kering, serbuk, instan, atau umbi segar. Jenis produk yang disediakan juga semakin bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk instan dan serbuk dikemas dalam bentuk botol dan tas kertas dengan ukuran 100 gram, 150 gram, 185 gram, dan 200 gram. Simplisia kering dikemas 81 dalam plastik transparan dengan ukuran satu ons. Kapasitas Produksi Obat Tradisional Taman Sringanis Tahun 2000-2004 disajikan pada Tabel 17. Obat luar yang disediakan oleh Taman Sringanis diantaranya adalah salep, arak parem, minyak urut, krim pegagan. Taman Sringanis juga melakukan penjualan beberapa produk yang diproduksi oleh orang lain, misalnya sari kedelai, sirup mengkudu, dan jamu ekstrak. Tabel 17. Kapasitas Produksi Obat Tradisional Taman Sringanis Tahun 2001-2004 Jenis Produk Satuan Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Rata-rata Per tahun Umbi segar Kg 595 624 665 900 696 Simplisia Kg 2 160 3 400 3 024 2 967 2 887,75 150 gram 216 3 161 3 239 3 471 2 521,75 Teh ramuan Paket 200 gram 1 335 1 476 1 672 2 120 1 650,75 185 gram 443 1 704 3 293 3 790 2 307,50 Instan 200 gram 4 117 4 800 5 051 5 065 4 758,25 Sumber: Taman Sringanis, 2005 Peningkatan kapasitas produksi Taman Sringanis disertai dengan peningkatan biaya produksi setiap tahunnya. Faktor utama yang menjadi penyebab peningkatan biaya produksi adalah fluktuasi harga bahan baku. Tahun 2001 biaya bahan baku sebesar Rp 40 958 320 meningkat sebesar 109,04 persen menjadi Rp 85 616 400 pada tahun 2002. Tahun 2004 terjadi peningkatan biaya sebesar 16,01 persen dari tahun sebelumnya. Besarnya total biaya produksi jamu Taman Sringanis disajikan dalam Tabel 18. 82 Tabel 18. Perkembangan Total Biaya Produksi Obat Tradisional Taman Sringanis Tahun 2001-2004 Tahun Biaya Rp Perkembangan 2001 40 958 320 - 2002 85 616 400 109,04 2003 104 094 300 21,59 2004 120 750 650 16,01 Rata-rata 87 854 917,50 48,88 Sumber : Taman Sringanis, 2005

6.1.3 Penelitian dan Pengembangan