Quantitative Strategic Planning QSP Matriks

115 favorit pemirsa atau televisi pada acara pengobatan alternatif W5, W4, W7, O5, O4, O7.

b. Memperbaiki sistem manajemen perusahaan W1, W2, W5, W6, W8, O4, O5, O6, O7.

c. Mencoba memasarkan produk di daerah Bandung dengan mutu dan kualitas yang sama dengan pesaing W4, W5, O1, O3, O6, O7. 4. Strategi untuk meminimalkan kelemahan dan mengantisipasi ancaman WT: a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan meningkatkan manajemennya dengan pelatihan khusus untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai agrowisata karena bertambahnya jumlah pelaku industri dan ancaman pendatang baru yang akan menjadi saingan dalam usahanya W1, W8, T4, T5. b. Mengikutsertakan produk pada pameran perdagangan untuk mempromosikan produk W4, W5, T3, T4, T5, T9.

7.4 Quantitative Strategic Planning QSP Matriks

Matriks QSP adalah alat yang direkomendasikan bagi peneliti untuk mengevaluasi pilihan strategi alternatif secara obyektif berdasarkan faktor-faktor utama internal dan eksternal pada matriks IFE, EFE, I-E, SWOT. Penentuan alternatif strategi yang layak dimasukkan pada matriks QSP berdasarkan penilaian atas kondisi perusahaan dan penggunaan intuisi. Proses pemilihan prioritas strategi dilakukan olek pemilik Taman Sringanis yang memiliki otoritas dan kemampuan dalam memilih strategi. Matriks ini akan menentukan kemenarikan relatif dari tindakan-tindakan strategi alternatif yang dapat dilaksanakan oleh Taman Sringanis. Beberapa alternatif strategi yang dipilih yaitu: 116 1. Menggali potensi alam yang dimiliki dengan sumberdaya yang ada, mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro, serta menjaga kualitas produk tetap bermutu dan berkhasiat. Memanfaatkan selera wisata konsumen yang berubah dari mass tourism ke niche tourism berbasis lingkungan dengan mengoptimalkan produk yang bernuansa alami. 2. Memanfaatkan kualitas produk, citra baik di mata konsumen, mempertahankan hubungan baik dengan pemasok serta hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi, pendatang baru dan produk subtitusi serta peningkatan jumlah pelaku industri. Mempertahankan harga produk. 3. Meningkatkan kegiatan promosi secara optimal dengan memanfaatkan perkem bangan teknologi. Memperbaiki sistem manajemen perusahaan. Mencoba memasarkan produk di daerah Bandung dengan mutu dan kualitas yang sama dengan pesaing. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan manajemennya dengan pelatihan khusus untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai pariwisata karena bertambahnya jumlah pelaku industri dan ancaman pendatang baru yang akan menjadi saingan dalam usahanya. Mengikutsertakan produk pada pameran perdagangan untuk mempromosikan produk. Dari hasil perhitungan matriks QSP dengan mengalikan bobot masing- masing faktor dengan nilai daya tarik dihasilkan total nilai daya tarik yang dapat dilihat pada Tabel 32 sehingga dihasilkan alternatif strategi terpilih adalah strategi 1 satu yaitu menggali potensi alam yang dimiliki dengan sumberdaya yang ada, 117 mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro, serta menjaga kualitas produk tetap bermutu dan berkhasiat. Memanfaatkan selera wisata konsumen yang berubah dari mass tourism ke niche tourism berbasis lingkungan back to nature dengan mengoptimalkan produk yang bernuansa alami dengan nilai TAS sebesar 5,7270. Alternatif strategi dengan nilai TAS terkecil sebesar 5,0924 adalah strategi empat yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan manajemennya dengan pelatihan khusus untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai pariwisata karena bertambahnya jumlah pelaku industri dan ancaman pendatang baru yang akan menjadi saingan dalam usahanya. Prioritas strategi yang disarankan disusun berdasarkan urutan pertama dengan nilai TAS tertinggi sampai dengan urutan terakhir dengan nilai TAS terendah. Hasil matriks QSP menghasilkan prioritas strategi sebagai berikut: 1. Menggali potensi alam yang dimiliki dengan sumberdaya yang ada, mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro, serta menjaga kualitas produk tetap bermutu dan berkhasiat. Memanfaatkan selera wisata konsumen yang berubah dari mass tourism ke niche tourism berbasis lingkungan dengan mengoptimalkan produk yang bernuansa alami 5,7270. 2. Meningkatkan kegiatan promosi secara optimal dengan memanfaatkan perkem bangan teknologi. Memperbaiki sistem manajemen perusahaan. Mencoba memasarkan produk di daerah Bandung dengan mutu dan kualitas yang sama dengan pesaing 5,5937. 118 Tabel 31. Matriks SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats Analisis Internal Analisis Eksternal KEKUATAN S 1. Kualitas produk yang baik 2 Diversifikasi produk 3. Informasi produk 4. Citra baik di mata konsumen 5. Manajemen kebersamaan dan keterbukaan 6. Loyalitas dan rasa memiliki dari karyawan 7. Kapasitas produksi yang meningkat 8. Pertumbuhan penjualan 9. Penggunaan modal pribadi 10. Hubungan baik dengan pemasaran 11. Harga yang relatif murah 12. Hubungan baik dengan instansi pemerintah KELEMAHAN W 1. Manajemen yang sederhana 2. Tumpang tindih jabatan 3. Misi perusahaan yang tidak berorientasi pada laba 4. Pemasaran dan jalur distribusi yang terbatas 5. Kegiatan promosi yang sederhana 6. Sistem pencatatan keuangan yang belum baik 7. Peningkatan total biaya produksi 8. Keterbatasan tingkat pendidikan karyawan PELUANG O 1. Pertumbuhan ekonomi yang membaik 2. Undang-undang otonomi daerah 3. Meningkatnya laju pertumbuhan penduduk 4. Peluang ekspor yang semakin meningkat 5. Perkembangan teknologi informasi 6. Tarif tergolong murah 7. Trend back to nature STRATEGI SO 1. Menggali potensi alam yang dimiliki dengan sumberdaya yang ada, mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro, serta menjaga kualitas produk tetap bermutu dan berkhasiat S1, S4, S7, S11, O6, O7 2. Memanfaatkan selera wisata konsumen yang berubah dari mass tourism ke niche tourism berbasis lingkungan dengan mengoptimalkan ciri khas produk yang alami S1, S4, O7 STRATEGI WO 1. Meningkatkan kegiatan promosi secara optimal dengan memanfaatkan perkembangan teknologi W5, W4, W7, O5, O4, O7 2. Memperbaiki sistem manajemen Taman Sringanis W1, W2, W5, W6, W8, O4, O5, O6, O7 3. Mencoba memasarkan produk didaerah Bandung dengan mutu dan kualitas yang sama dengan pesaing W4, W5, O1, O3, O6, O7 ANCAMAN T 1. Situasi politik dan stabilitas negara 2. Laju inflasi 3. Adanya produk subtitusi 4. Peningkatan jumlah pelaku industri 5. Ancaman pendatang baru 6. Penggunaan obat farmasi dalam dunia medis 7. Kenaikan total biaya produksi 8. Kenaikan TDLBBM 9. Peningkatan produk impor STRATEGI ST 1. Memanfaatkan kualitas produk, citra baik di mata konsumen, mempertahankan hubungan baik dengan pemasok serta hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi, pendatang baru dan produk subtitusi serta peningkatan jumlah pelaku industri S1, S4, S10, S11, T6, T5, T3, T4 2. Mempertahankan harga produk S6, S8, S11, T5, T6, T9 STRATEGI WT 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan manajemennya dengan pelatihan khusus untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai pariwisata karena bertambahnya jumlah pelaku industri dan ancaman pendatang baru yang akan menjadi saingan dalam usahanya W1, W8, T4, T5 2. Mengikutsertakan produk pada pameran perdagangan untuk mempromosikan produk W4, W5, T3, T4, T5, T9 3. Memanfaatkan kualitas produk, citra baik di mata konsumen, mempertahankan hubungan baik dengan pemasok serta hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi, pendatang 119 baru dan produk subtitusi serta peningkatan jumlah pelaku industri. Mempertahankan harga produk 5,5195. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan manajemennya dengan pelatihan khusus untuk meningkatkan produktivitas karyawan dan memiliki keterampilan dan pengetahuan mengenai agrowisata karena bertambahnya jumlah pelaku industri dan ancaman pendatang baru yang akan menjadi saingan dalam usahanya. Mengikutsertakan produk pada pameran perdagangan untuk mempromosikan produk 5,0924. Berdasarkan hasil matriks QSP diperoleh bahwa strategi satu sebagai nilai tertinggi, maka disusun langkah-langkah operasional sebagai prioritas, yaitu: 1. Menggali potensi alam yang dimiliki dengan sumberdaya yang ada, mengoptimalkan keunggulan dan pengelolaan wisata agro, serta menjaga kualitas produk tetap bermutu dan berkhasiat. Memanfaatkan selera wisata konsumen yang berubah dari mass tourism ke niche tourism berbasis lingkungan dengan mengoptimalkan produk yang bernuansa alami. 2. Memanfaatkan kualitas produk, citra baik di mata konsumen, mempertahankan hubungan baik dengan pemasok, hubungan baik dengan instansi pemerintah untuk mengantisipasi adanya penggunaan obat farmasi, pendatang baru, produk subtitusi dan peningkatan jumlah pelaku industri. Mempertahankan harga produk. 120 Tabel 32. Matriks QSP Quantitative Strategic Planning Alternatif Strategi Terpilih Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Faktor Penentu Strategis Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS Kekuatan 1 0,0671 3 0,2013 2 0,1342 4 0,2648 3 0,2013 2 0,0546 4 0,2184 3 0,1638 3 0,1638 2 0,1092 3 0,0592 2 0,1184 2 0,1184 1 0,0592 2 0,1184 4 0,0576 3 0,1728 3 0,1728 4 0,2304 2 0,1152 5 0,0563 3 0,1689 3 0,1689 2 0,1126 2 0,1126 6 0,0573 3 0,1719 3 0,1719 3 0,1719 2 0,1146 7 0,0510 3 0,1530 3 0,1530 4 0,2040 4 0,2040 8 0,0477 4 0,1908 4 0,1908 4 0,1908 4 0,1908 9 0,0470 4 0,1880 4 0,1880 3 0,1410 4 0,1880 10 0,0576 4 0,2304 4 0,2304 3 0,1728 3 0,1728 11 0,0513 3 0,1539 4 0,2052 4 0,2052 3 0,1539 12 0,0382 3 0,1146 3 0,1146 3 0,1146 3 0,1146 Kelemahan 1 0,0428 3 0,1284 3 0,1284 3 0,1284 2 0,0856 2 0,0421 3 0,1263 3 0,1263 3 0,1263 3 0,1263 3 0,0589 2 0,1178 2 0,1178 3 0,1767 3 0,1767 4 0,0402 4 0,1608 5 0,0365 2 0,0730 2 0,0730 3 0,1095 2 0,0730 6 0,0375 2 0,0750 3 0,1125 7 0,0474 3 0,1422 3 0,1422 3 0,1422 3 0,1422 8 0,0500 3 0,1500 3 0,1500 2 0,1000 2 0,1000 Peluang 1 0,0532 4 0,2128 4 0,2128 2 0,1064 2 0,1064 2 0,0522 3 0,1566 3 0,1566 3 0,1566 3 0,1566 3 0,0527 3 0,1581 3 0,1581 3 0,1581 3 0,1581 4 0,0501 4 0,2004 4 0,2004 4 0,2004 4 0,2004 5 0,0684 3 0,2052 4 0,2736 2 0,1368 3 0,2052 6 0,0532 4 0,2128 4 0,2128 4 0,2128 4 0,2128 7 0,0819 3 0,2457 2 0,1638 3 0,2457 2 0,1638 Ancaman 1 0,0605 2 0,1210 2 0,1210 2 0,1210 2 0,1210 2 0,0537 2 0,1074 2 0,1074 2 0,1074 2 0,1074 3 0,0668 2 0,1336 1 0,0668 1 0,0668 4 0,0595 2 0,1190 2 0,1190 3 0,1785 2 0,1190 5 0,0600 2 0,1200 2 0,1200 3 0,1800 2 0,1200 6 0,0892 3 0,2676 3 0,2676 3 0,2676 3 0,2676 7 0,0778 3 0,2334 3 0,2334 3 0,2334 3 0,2334 8 0,0736 4 0,2944 2 0,1472 1 0,0736 2 0,1472 9 0,0475 3 0,1425 3 0,1425 2 0,0950 2 0,0950 Total 5,7270 5,5195 5,5937 5,0924 121

VIII. PENDAPAT KONSUMEN

8.1 Motivasi Responden

Dari hasil penelitian terhadap pengunjung Taman Sringanis, terdapat berbagai alasan mereka berkunjung. Sebanyak 48 responden melakukan kunjungan dengan tujuan untuk berobat, dijawab oleh 24 responden untuk tambahan pengetahuan tentang tanaman obat dan 15 responden melakukan kunjungan dengan tujuan membeli produkbibit. Faktor lain yang mempengaruhi motivasi pengunjung terhadap Taman Sringanis adalah manfaat kunjungan yang diinginkan responden setelah melakukan kunjungan. Sebanyak 49 responden menjawab kesehatan adalah manfaat utama yang mereka inginkan, 37 responden menjawab ingin memperoleh pengetahuan. Tujuh orang menjawab ingin memperoleh hiburan, dan lima orang menjawab mencari status sosial serta dua orang menjawab lainnya. Sebanyak 37 responden baru pertama kali melakukan kunjungan ke Taman Sringanis. Responden sejumlah 16 orang melakukan kunjungan dua kali, 15 orang responden melakukan kunjungan sebanyak tiga kali dan 32 orang responden telah melakukan kunjungan lebih dari empat kali. Manfaat dan alasan kedatangan responden melakukan kunjungan ke Taman Sringanis dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Terdapat hal-hal yang membuat pertama kali responden memutuskan untuk mencoba berkunjung ke Taman Sringanis. Obyek wisata tanaman obat merupakan hal yang paling banyak dijawab oleh responden. Sebanyak 77 responden menjawab obyek wisata tanaman