Ancaman produk pengganti subtitusi.
Ancaman produk subtitusi dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu jumlah produk yang memiliki fungsi yang
sama, tingkat perkembangan teknologi produk pengganti dan tingkat biaya peralihan.
3.5.2 Analisis Lingkungan Internal
Selain pemahaman kondisi lingkungan eksternal, pemahaman terhadap kondisi lingkungan internal perusahaan secara luas dan mendalam pun perlu
dilakukan. Oleh karena itu, strategi yang dibuat perlu bersifat konsisten dan realistis sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Faktor internal perusahaan merupakan faktor yang mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang berasal dari intern perusahaan. Analisa internal
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi perusahaan. Pearce dan Robinson 1997 menyebutkan bahwa kekuatan adalah
sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan.
Sedangkan kelemahan perusahaan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja
efektif perusahaan. Faktor-faktor internal kunci terdiri dari sumber daya manusia, produksi dan operasi, penelitian dan pengembangan, keuangan dan pemasaran.
Sumber daya
manusia. Kualitas, sikap dan perilaku sumber daya
manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan social politik, kebudayaan dan lain-lain. Oleh karena itu kebijakan sumber daya manusia terpengaruh oleh aspek-
aspek eksternal, antara lain berupa perkembangan pendidikan, jumlah penawaran
tenaga kerja, perkembangan social dan system nilai masyarakat lain Umar, 2001. Selain itu perlu diperhatikan keterampilan dan moral tenaga kerja karyawan, biaya
hubungan kekaryawanan dibandingkan dengan industri dan pesaing, tingkat keluar masuk dan kemangkiran karyawan, serta keterampilan khusus dan
pengalaman Pearce dan Robinson, 1997.
Produksi dan
Operasi.
Produksi terdiri dari seluruh aktivitas yaitu transformasi input menjadi produk atau jasa. Sistem produksi menyusun program
untuk dilaksanakan dan melakukan pengendalian produksi mencakup perbekalan, proses muatan, perawatan sarana produksi, pengendalian mutu. Jauch dan gleuck
1997, mengemukakan jika perusahaan dapat memproduksi dengan biaya lebih rendah dan mampu menjalankan bisnis sedangkan yang lain tidak atau dapat
memperoleh bahan baku dengan harga yang menguntungkan, maka perusahaan itu mempunyai keunggulan bersaing.
Penelitian dan Pengembangan. Penelitian, pengembangan dan fungsi
rekayasa dapat merupakan keunggulan bersaing dengan alasan bahwa faktor penelitian dan pengembangan menciptakan produk baru atau produk yang
ditingkatkan. Penelitian dan pengembangan dapat juga meningkatkan proses bahan untuk mendapatkan keunggulan biaya melalui efisiensi. Menurut David
2002 pengeluaran penelitian dan pengembangan memimpin pengembangan poduk memperbaiki proses pengelolaan untuk mengurangi biaya.
Keuangan. Ada hal-hal yang sering diabaikan para pengusaha kecil
dalam soal keuangan. Kebanyakan mereka tidak atau belum menerapkan prinsip- prinsip keuangan dengan baik, terutama perusahaan kecil perorangan. Wibowo
dalam Herlina 2002 mengemukakan bahwa kunci utama dalam mengelola
keuangan adalah pembukuan dan administrasi yang rapih dan tepat. Menurut pengalaman, pengendalian keuangan yang lemah dan administrasi yang kacau
menjadi salah satu penyebab utama gagalnya perusahaan. Mengelola sistem keuangan harus dikelola sebaik mungkin sehingga
seluruh dana dapat diedarkan ke semua bagian kegiatan usaha. Untuk itu harus disediakan dana yang cukup agar mereka dapt menjalankan tugas sebaik-baiknya.
Terjadinya kelebihan dan kekurangan dana merupakan tanda kurang tepatnya pengelolaan keuangan. Kekurangan uang dapat menyebabkan banyak program
terbengkalai. Berlebihan berarti banyak sumber dana yang menganggur dan tidak efisien, terlebih lagi bila dana itu berasal dari pinjaman berbunga.
Pemasaran. Agar posisi produk di pasar sesuai dengan harapan
pengusaha, faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah : pangsa pasar, pelayanan purna jual, kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian
distributor, kondisi satuan kerja pemasaran, kegiatan promosi, harga jual produk, komitmen manajemen puncak, loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru.
Banyak pengusaha kecil yang mengelola pemasaran usahanya dengan mengandalkan kebiasaan-kebiasaan yang telah berlaku saja. Tetapi dengan
kondisi makin kerasnya persaingan, semua keputusan pengelolaan pemasaran harus didasarkan atas fakta-fakta yang nyata dan data-data yang memadai.
3.6 Perumusan Strategi 3.6.1 Matriks Internal-Eksternal