3. 2. Tantangan Pembangunan Perkebunan dalam Ruang Lingkup Sektor Pertanian

K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 4. Dukungan ket ersediaan inf rast rukt ur dan sarana prasarana pert anian perkebunan implikasi t erhadap daya dukung usaha agribisnis pert anian perkebunan 5. Penurunan kehilangan hasil implikasi penanganan pascapanen yang baik 6. Kecukupan pangan bergant ung impor implikasi kebij akan ket ahanan dan kedaulat an pangan 7. Desent ralisasi pengembangan pert anian perkebunan implikasi dari pemusat an pembangunan pert anian perkebunan di Pulau Jawa 8. Tunt ut an at as penerapan ot onomi daerah implikasi t erhadap pembagian urusan pemerint ahan ant ara pemerint ah pusat , pemerint ah daerah provinsi dan pemerint ah daerah kabupat en kot a 9. Ket idaksinambungan kebij akan regulasi sert a koordinasi lint as sekt oral dan daerah implikasi t umpang t indih kebij akan regulasi lint as sekt or

1. 3. 3. Tantangan Pembangunan Perkebunan dalam Ruang Lingkup Sub Sektor Perkebunan

Tant angan yang akan dihadapi pembangunan perkebunan kedepan dalam ruang lingkup sub sekt or perkebunan t erut ama berkait an dengan kondisi perkebunan secara khusus dari aspek hulu dan hilir dapat diklasif ikasikan yait u: 18 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015 K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 1. Ket ersediaan benih dan sarana produksi implikasi peningkat an produksi dan produkt ivit as t anaman perkebunan berkelanj ut an 2. Ket erbat asan, penurunan kualit as, st at us kepemilikan, persaingan pemanf aat an, degradasi dan konversi alih f ungsi lahan implikasi permasalahan umum sumber daya lahan berkelanj ut an 3. Pemberdayaan pekebun implikasi peningkat an kemampuan pekebun dalam usaha agribisnis perkebunan 4. Kondisi pert anaman perkebunan implikasi banyaknya t anaman t ua dan t anaman dengan produkt ivit as rendah 5. Tunt ut an penerapan konsep pembangunan perkebunan berkelanj ut an yang berwawasan lingkungan implikasi dari pemberlakuan ISPO 6. Tunt ut an pengat uran perizinan usaha perkebunan implikasi ref ormasi birokrasi perizinan dalam era ot onomi daerah 7. Konf lik dan gangguan usaha perkebunan implikasi keamanan, kenyamanan berusaha sert a pencipt aan minat dan iklim invest asi 19 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015