Latar Belakang Direktorat Jenderal Perkebunan - Kementerian Pertanian
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
berbagai kont ribusi sub sekt or perkebunan t ersebut maka segala bent uk usaha budidaya perkebunan harus mengedepankan keseimbangan
pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan alat sarana prasarana input produksi melalui kegiat an penyelenggaraan perkebunan
yang memenuhi kaidah pelest arian lingkungan hidup. Hal t ersebut dij elaskan dalam Undang-Undang nomor 39 t ahun 2014 t ent ang
Perkebunan. Undang-Undang nomor 39 t ahun 2014 yang dit erbit kan pada t anggal 17
Okt ober 2014 yang menyat akan bahwa perkebunan adalah segala kegiat an pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana
produksi, alat dan mesin, budidaya, panen, pengolahan dan pemasaran t erkait t anaman perkebunan. Dengan pengert ian yang luas t ersebut ,
penyelenggaraan perkebunan mengemban amanat yang berat dalam mendukung pembangunan nasional. Amanat t ersebut mengharuskan
penyelenggaraan perkebunan dit uj ukan unt uk 1 meningkat kan kesej aht eraan dan kemakmuran rakyat ; 2 meningkat kan sumber
devisa negara; 3 menyediakan lapangan kerj a dan kesempat an berusaha; 4 meningkat kan produksi, produkt ivit as, kualit as, nilai
t ambah, daya saing dan pangsa pasar; 5 meningkat kan dan memenuhi kebut uhan konsumsi sert a bahan baku indust ri dalam negeri; 6
memberikan perlindungan pada pelaku usaha perkebunan dan masyarakat ; 7 mengelola dan mengembangkan sumber daya
perkebunan secara opt imal, bert anggung j awab dan lest ari, dan 8 meningkat kan pemanf aat an j asa perkebunan.
2
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
Dalam era ot onomi daerah dan desent ralisasi f iskal perencanaan dan penganggaran diamanat kan mengikut i pembagian kewenangan pusat
dan daerah sesuai UU nomor 23 t ahun 2014 t ent ang Pemerint ahan Daerah. Pemerint ah pusat dan daerah memiliki kewenangan dan
t anggung j awab masing-masing dalam pembangunan. Undang-undang t ersebut memasukkan bidang-bidang t erkait sub sekt or
perkebunan yang menj adi kewenangan Pemerint ah Daerah sepert i t enaga kerj a, st at ist ik, pemberdayaan masyarakat dan desa, pangan,
lingkungan hidup dan pert anahan sebagai urusan waj ib yang t idak t erkait pelayanan. lmplikasi penet apan urusan pert anian sebagai urusan
pemerint ah bersif at pilihan khususnya sub sekt or perkebunan yang memiliki kekhasan komodit as sesuai pot ensi unggulan daerah adalah
akan membuka peluang negosiasi ant ara Pemerint ah Pusat dan Pemerint ah Daerah unt uk menent ukan pembagian kewenangan sub
sekt or perkebunan yang t epat dan disesuaikan dengan kebij akan program, anggaran dan regulasi yang ef ekt if dan ef isien.
Dalam rangka mewuj udkan pert anggungj awaban pelaksanaan t ugas pokok dan f ungsi sert a pengelolaan sumberdaya, kebij akan dan program
bagi inst ansi pemerint ah, maka diperlukan Sist em Akunt abilit as Kinerj a Inst ansi Pemerint ah SAKIP yang memadai. Penyusunan Laporan
Kinerj a LAKIP didasarkan at as Rencana St rat egis Renst ra, Rencana Kinerj a Tahunan RKT dan Penet apan Kinerj a PK. Laporan ini disusun
sesuai dengan Inst ruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 t ahun 1999 t ent ang Laporan Akunt abilit as Kinerj a Inst ansi Pemerint ah LAKIP
3
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
yang diperbaharui dengan Perat uran Presiden Nomor 29 Tahun 2014, t ent ang Sist em Akunt abilit as Kinerj a Inst ansi Pemerint ah SAKIP dan
dalam penyusunannya mengacu pada yang dit et apkan dalam Perat uran Ment eri Negara Pendayagunaan Aparat ur Negara dan Ref ormasi
Birokrasi MENPAN RB Nomor 53 Tahun 2014 t ent ang Pet unj uk Teknis Perj anj ian Kinerj a, Pelaporan Kinerj a dan Tat a Cara Reviu At as Laporan
Kinerj a Inst ansi Pemerint ah dengan Format yang t erdiri dari: 1 Ikht isar Eksekut if ; 2 Bab I Pendahuluan; 3 Bab II Perencanaan Kinerj a; 4 Bab
III Akunt abilit as Kinerj a yang meliput i: a Capaian Kinerj a Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerj a organisasi dengan melakukan
analisis capaian kinerj a; b Realisasi Anggaran yang digunakan dan t elah digunakan sesuai dengan dokumen Perj anj ian Kinerj a; 5 Bab IV
Penut up dan Lampiran-lampiran.