4. 1. Permasalahan 4. 1. 1. Administrasi Direktorat Jenderal Perkebunan - Kementerian Pertanian

K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 3 Seluruh j enis belanj a unt uk pengembangan perkebunan di daerah masuk dalam kat egori belanj a barang yang pelaksanaannya harus melalui lelang t ender; 4 Ket erbat asan SDM t erut ama di Sat ker Provinsi yang memiliki anggaran besar, sedikit nya TP Mandiri sehingga dist ribusi anggaran t erbat as pelaksana t erbat as, t erlambat nya penet apan pengelola keuangan, besarnya penambahan anggaran perubahan yang t erbit pada awal bulan April 2015 yang diikut i oleh ket idaksiapan Sat ker; 5 Belum adanya sinergi yang baik ant ara Dinas dengan Unit Layanan Pengadaan ULP dan ant ara pusat dengan pelaksana di Sat ker daerah ant ara Dinas Provinsi dengan Dins Kabupat en at au Kot a khususnya TP Provinsi; 6 Pelelangan yang t erpusat di ULP Pemprov Pemkab Pemkot masih mempriorit askan kegiat an bersumber dari APBD dan inf rast rukt ur sehingga pelaksanaan kegiat an Dinas yang membidangi perkebunan mengant ri dalam wakt u yang lama; 7 Pelaksana kegiat an at au penggunaan anggaran yang t idak mengikut i ROPAK; 8 Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD provinsi dan kabupat en kot a dalam proses pengadaan barang dan j asa kegiat an yang di danai APBN; 9 Terj adinya reorganisasi dalam t ubuh dinas yang membidangi perkebunan Provinsi Kabupat en Kot a, yang berdampak pada kurang opt imalnya sist em Monev dan Pelaporan. 142 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015 K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 3. 4. 1. 2. Teknis 3. 4. 1. 2. 1. Perencanaan 1 Sebagian besar kegiat an pengembangan perkebunan t ergant ung pada musim t anam iklim. Perubahan iklim global mengakibat kan ket idakj elasan rencana penanaman menunggu musim; 2 Penent uan kegiat an dalam usulan proposal belum sepenuhnya memperhat ikan arus bawah secara berj enj ang dan koordinasi dalam penent uan kegiat an kurang opt imal; 3 Unit cost yang t erlalu kecil; 4 Sert if ikasi lahan pet ani belum semuanya ada; 5 Penget ahuan dan pemahaman rencana t erhadap ROPAK belum opt imal menyebabkan pelaksanaan kegiat an t ert unda; 6 Pimpinan, penanggungj awab dan pet ugas pelaksana kegiat an belum sepenuhnya memahami Pedoman Teknis dan Pedoman- Pedoman lainnya; 7 Beberapa kegiat an ut ama belum didukung oleh ident if ikasi dan penyediaan dat a CP CL yang akurat ; 8 Masih t erbat asnya invest asi yang dapat mencipt akan lapangan kerj a; 9 Masih t erbat asnya anggaran unt uk pembangunan perkebunan, baik yang bersumber dari APBN, PAD maupun Dana Perimbangan; 143 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015 K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 10 Rencana kegiat an belum didukung oleh kebun induk sebagai sumber bahan unt uk benih sebar siap t anam; 11 Rencana Revit alisasi Pabrik Gula khususnya milik BUMN belum sinergis dengan rencana pengembangan t ebu secara keseluruhan. Karena dit angani oleh Inst ansi yang berbeda; 12 Tumpang t indih lahan dan RTRWP RTRWK yang belum selesai; 13 Persyarat an bank dan syarat -syarat sebagai avalis yang menyulit kan perusahaan mit ra; 14 Beberapa kegiat an masih menunggu dan menyesuaikan dengan musim huj an; 15 Terj adinya anomali iklim. 3. 4. 1. 2. 2. Pengorganisasian 1 Terlambat nya proses pengadaan benih dan dist ribusi pupuk; 2 SDM Pet ugas kurang prof esional, penempat an pet ugas yang t idak t epat , Sebagian Pemandu lapang PL memasuki usia pensiun; 3 Kurangnya koordinasi t ransparansi dan sinergi ant ara KPA, PPK, pelaksana kegiat an dan pelaksana Monev dan Pelaporan; 4 Kapabilit i UPTD pada umumnya masih belum opt imal; 5 Pet unj uk t eknis seringkali t idak sampai ke t ingkat lapangan pet ugas dan pet ani; 6 Sist em Inf ormasi dan Dokument asi belum baik; 144 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015