1. Pengukuran Kinerj a Direktorat Jenderal Perkebunan - Kementerian Pertanian
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
t ahun 2014 berj umlah 22, 71 j ut a orang dan bila dibandingkan dengan realisasi t ahun 2013 sebesar 22, 33 j ut a orang 101, 70, maka
mengalami peningkat an sebesar 1, 70 dengan laj u pert umbuhan mencapai 2, 50. Neraca perdagangan unt uk komodit i perkebunan t ahun
2014 mencapai US 22, 84 milyar yang mengalami peningkat an bila dibandingkan dengan realisasi t ahun 2013 sebesar US 22, 63 milyar
100, 93 dan laj u pert umbuhan mengalami sedikit peningkat an sebesar 0, 73. Komdit i perkebunan merupakan sumber devisa Negara
karena banyak komodit asnya yang diekspor keluar negeri dan sebagai
indikat or pendapat an pemerint ah pada sekt or pert anian t ermasuk sub sekt or perkebunan. Unt uk t ahun 2014 hasil ekspor perkebunan dengan
perkiraan realisasi sampai dengan Desember 2015 sebesar US 26, 78 milyar dan bila dibandingkan capaian realisasi t ahun 2013 sebesar US
26, 77 milyar at au mencapai 100, 04 dengan peningkat an 0, 04. Ekspor komodit i perkebunan dalam laj u pert umbuhan ant ara t ahun 2010-2014
mengalami peningkat an sebesar 3, 17. Nilai Tukar Pet ani NTP Perkebunan Rakyat yang merupakan salah sat u indikat or kesej aht eraan
pet ani pada t ahun 2014 mencapai 101, 30 dan mengalami penurunan dibandingkan dengan t ahun 2013 yang mencapai 104, 13 dengan capaian
-0, 65. Perkembanganan capaian Indikat or makro sampai dengan akhir
Desember 2015, berdasarkan realisasi capaian Indikat or makro mulai dari Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2015 yang dapat dilihat
sebagaimana Tabel 3 berikut ini :
65
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
Tabel 3. Capaian Kinerj a Makro Pembangunan Perkebunan Tahun 2010-2015
Laju Pertumbuhan
Triwulan I Triwulan II 1 Pertumbuhan PDB
- harga berlaku Rp milyar 268.207 303.403 323.362 358.172 397.896
83.360 113.627
10,39 - harga konstan 2010 Rp milyar 268.207 281.465 301.020 319.533 338.155
70.112 113.627
5,97
2 Keterlibatan tenaga kerja
juta orang 20,58
20,94 21,29
22,33 22,71
23,38 2,5
3 Neraca Perdagangan Perkebunan
US milyar 23,23
29,36 25,74
22,63 22,84
5,36 9,67
0,73
4 Ekspor perkebunan US milyar
24,73 32,22
29,96 26,77
26,78 5,6
11,16 3,17
5 NTP Perkebunan Rakyat
104,07 107,29
105,9 104,13 101,3
97,7 -0,65
2015
2
Th 2010-2014 NO.
INDIKATOR CAPAIAN
2010 2011
2012 2013
2014
1
Sumber : BPS Keterangan : Diluar perikanan dan kehutanan
1 Angka Sementara 2 Angka Sangat Sementara
Selanj ut nya unt uk pengukuran kinerj a hanya dilaksanakan pada indikat or kinerj a mikro yang t erdiri dari luas areal, produksi dan
produkt ivit as t anaman unggulan nasional perkebunan. Perj anj ian Kinerj a PK unt uk Direkt orat Jenderal Perkebunan berupa
out comes yang diwuj udkan dalam bent uk produksi t anaman
perkebunan. Terhadap out comes t ersebut sampai dengan saat ini masih menj adi perdebat an simpul krit is sebagai berikut : 1 Mengingat
t anaman perkebunan pada umumnya bersif at t ahunan sehingga produksi t anaman baru dapat dihit ung minimal 4 empat t ahun kedepan; 2
Sebagaimana diket ahui bahwa biaya invest asi pengembangan perkebunan yang dibiayai dengan APBN j umlahnya sangat kecil sekit ar
66
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
2 per t ahun. Apabila yang dihit ung hanya kegiat an yang dibiayai dengan APBN, maka pengaruhnya t erhadap produksi t ingkat nasional
sangat kecil sekali, padahal Direkt orat Jenderal Perkebunan t elah membina seluruh perkebunan yang ada di Indonesia, baik perkebunan
rakyat maupun perkebunan besar melalui pembinaan, pengawalan, dan pendampingan, sert a kebij akan maupun surat -menyurat .
Pendekat an pert ama, apabila t anaman yang dit anam pada t ahun berj alan sesuai berlakunya APBN, maka t idak dapat dihit ung
produksinya pada t ahun yang sama, dengan demikian apabila sesuai ket ent uan yang berlaku maka produksinya out comes adalah nol t idak
ada produksi. Pendekat an lainnya, j ika yang dihit ung produksi t ahun berj alan, maka yang dihit ung merupakan produksi dari t anaman yang
t ahun t anamnya minimal 4 empat t ahun yang lalu. Berkenaan dengan kedua pendekat an dimaksud, meskipun t idak sepenuhnya benar,
Direkt orat Jenderal Perkebunan menyepakat i produksi dan produkt ivit as pada t ahun berj alan dit et apkan sebagai out comes dengan
menggunakan t arget dari Rencana St rat egis Renst ra Direkt orat Jenderal Perkebunan dalam pembangunan perkebunan t ahun 2015-2019
sebagai acuannya.