K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
yang dihadapi sert a t unt ut an pembangunan ke depan dan t uj uan sert a program pembangunan perkebunan pada t ahun 2015, maka t erdapat
permasalahan dan upaya penyelesaian sert a rencana t indak lanj ut yang dapat diuraikan sebagai berikut :
3. 4. 1. Permasalahan
Permasalahan yang mengakibat kan kurang ef ekt if dalam pencapaian sasaran pembangunan perkebunan t ahun 2015 secara umum adalah
t ahun f iskal yang t idak sinkron dengan kalender t anam, dampak perubahan iklim, permodalan pet ani yang masih belum memadai dari
j aringan irigasi dan prasarana t erut ama j alan, j embat an, pelabuhan yang belum memadai. Permasalahan secara t erinci
dapat dikelompokkan menj adi administ rasi dan t eknis. Lebih lanj ut unt uk
t eknis diuraikan lagi menj adi t eknis perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
3. 4. 1. 1. Administrasi
Secara administ rasi masih dit emui di banyak sat ker permasalahan sebagai berikut :
1 Terlambat nya usulan proposal kegiat an dari daerah provinsi dan kabupat en kot a;
2 Masih banyaknya Revisi POK DIPA yang diaj ukan, bahkan sampai bulan Okt ober 2015 masih ada usulan revisi;
141
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
3 Seluruh j enis belanj a unt uk pengembangan perkebunan di daerah masuk dalam kat egori belanj a barang yang pelaksanaannya harus
melalui lelang t ender; 4 Ket erbat asan SDM t erut ama di Sat ker Provinsi yang memiliki
anggaran besar, sedikit nya TP Mandiri sehingga dist ribusi anggaran t erbat as pelaksana t erbat as, t erlambat nya penet apan pengelola
keuangan, besarnya penambahan anggaran perubahan yang t erbit pada awal bulan April 2015 yang diikut i oleh ket idaksiapan Sat ker;
5 Belum adanya sinergi yang baik ant ara Dinas dengan Unit Layanan Pengadaan ULP dan ant ara pusat dengan pelaksana di Sat ker
daerah ant ara Dinas Provinsi dengan Dins Kabupat en at au Kot a khususnya TP Provinsi;
6 Pelelangan yang t erpusat di ULP Pemprov Pemkab Pemkot masih mempriorit askan kegiat an bersumber dari APBD dan inf rast rukt ur
sehingga pelaksanaan kegiat an Dinas yang membidangi perkebunan mengant ri dalam wakt u yang lama;
7 Pelaksana kegiat an at au penggunaan anggaran yang t idak mengikut i ROPAK;
8 Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD provinsi dan kabupat en kot a dalam proses pengadaan barang dan j asa kegiat an
yang di danai APBN; 9 Terj adinya reorganisasi dalam t ubuh dinas yang membidangi
perkebunan Provinsi Kabupat en Kot a, yang berdampak pada kurang opt imalnya sist em Monev dan Pelaporan.
142
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015