Tangga Partisipasi Partisipasi Masyarakat
23
atas, sangatlah jelas ditekankan perlunya peran partisipasi masyarakat dalam pendidikan guna mempermudah penyelenggaraan pendidikan di
sekolah. Partisipasi masyarakat merupakan prasyarat penting bagi
peningkatan mutu pendidikan. Partisipasi merupakan proses eksternalisasi individu, sebagaimana dijelaskan oleh Berger Siti Irene Astuti
Dwiningrum, 2011: 195, bahwa eksternalisasi adalah suatu pencurahan kehadiran manusia secara terus menerus kedalam dunia, baik dalam
aktivitas fisik maupun mental. Pada proses eksternalisasi menurut Berger, adalah suatu keharusan karena manusia pada praktiknya tidak bisa
berhenti dari proses pencurahan diri kedalam dunia yang ditempatinya. Manusia akan bergerak keluar mengekspresikan diri dalam dunia
sekelilingnya. Siti Irene Astuti Dwiningrum 2011: 196 mengungkapakan
partisipasi sebagai proses interaksi sosial ditentukan oleh objektivitas yang ditentukan oleh individu dalam dunia intersubjektif yang dapat dibedakan
oleh kondisi sosiokultural sekolah. Bagi sekolah partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan adalah kenyataan objektif yang dalam
pemahamannya ditentukan oleh kondisi subjektif orang tua siswa. Dengan demikian, partisipasi menuntut adanya pemahaman yang sama atau
objektivasi dari sekolah dan orang tua dalam tujuan sekolah. Artinya, tidak cukup dipahami oleh sekolah bahwa partisipasi sebagai bagian yang
penting bagi keberhasilan sekolah dalam meningkatkan mutu, karena
24
tujuan mutu menjadi sulit diperoleh jika pemahaman dalam dunia intersubjektif siswa, orang tua, dan guru menunjukkan kesenjangan
pengetahuan tentang mutu. Artinya, partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu berhasil jika ada pemahaman yang sama antar sekolah
dan keluarga dalam menjadikan anak berprestasi sebagai tujuan. Kemudian Muhammad Noor Syam 1988: 196 juga
mengungkapkan bahwa, “hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan seperti ayam dengan telurnya. Masyarakat maju
karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula. Lebih lanjut Mulyasa 2005: 50
mengungkapkan, hubungan sekolah dengan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu sarana yang sangat berperan dalam membina dan
mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah. Dalam hal ini, sekolah sebagai sistem sosial merupakan bagian integral dan sistem
sosial yang lebih besar, yaitu masyarakat. Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan sekolah atau
pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya sekolah juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan kebutuhan masyarakat,
khususnya kebutuhan pendidikan. Dari beberapa uraian tersebut di atas, bahwa partisipasi masyarakat
dalam pendidikan memiliki peran yang cukup besar kaitannya dengan kemajuan suatu bangsa. Tanpa adanya peransertapartisipasi masyarakat,
pemerintah akan mengalami kesulitan dalam menyelenggarakan
25
pendidikan, terutama pendidikan formal. Oleh sebab itulah, bagi setiap lembaga pendidikansekolah perlu meningkatkan kerja sama yang baik
dengan masyarakat sehingga keberhasilan akan diraih sesuai harapan.