Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan

103 Masyarakat menempatkan diri sebagai mitra sekolah dan disimpulkan dalam berbagai kegiatan, dari tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi. Pada tahap pengambilan keputusan, partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ini terutama berkaitan dengan perencanaan program-program yang akan dibuat sekoah. Masyarakat berperan sebagai salah satu pihak yang dapat memberikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dalam pelaksanaan, pelaksanaan merupakan tahap inti dalam suatu kegiatan yang telah disepakati bersama. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program kegiatan dalam bentuk fisik maupun non fisik. Kemudian dalam hal pemanfaatan, masyarakat dapat membantu sekolah dalam mengawasi peserta didik di luar sekolah sehingga dapat memudahkan sekolah dalam hal pengawasan dan memperlancar kegiatan belajar mengajar. Sedangkan dalam hal evaluasi masyarakat kurang dilibatkan, karena masyarakat sering kali acuh terhadap programkegiatan yang telah dilaksanakan sekolah. Dalam upaya mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di SD N 2 Sambirejo, ada beberapa aspek yang lebih rinci untuk dapat dianalisa lebih lanjut terkait dengan permasalah yang muncul. Masalah partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di SD N 2 Sambirejo dapat digambarkan sebagai berikut: 104 Tabel 9. Masalah Partisipasi Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan di SD N 2 Sambirejo Proses Masalah Pengambilan Keputusan a. Sebagian besar orang tua murid adalah perantau. b. Berbagai latar belakang orangtua, tingakat ekonomi dan SDM yang rendah. Pelaksanaan a. Kurangnya komunikasi antara sekolah dengan masyarakat. b. Belum ada peraturan yang mengikat dari desa berkaitan dengan program jam belajar masyarakat. c. Adanya opini dari masyarakat yang berpendapat bahwa anak lebih baik bekerja daripada sekolah sampai jenjang yang lebih tinggi. d. Adanya tanggapan negatif dari warga sekitar ketika komite sekolah melakukan penyuluhan akan pentingnya pendidikan. Pengambilan Manfaat Sebagian besar warga kurang peduli dalam hal pendidikan. Evaluasi Masyarakat kurang dilibatkan dalam hal evalusi. Sumber: data primer peneliti Dilihat dari gambaran diatas partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih menghadapi berbagai masalah. Hal ini dapat dipahami karena untuk mendorong partisipasi masyarakat tidak mudah. Senada dengan teori tangga partisipasi Shery Arstein seperti dikutip oleh Dwiningrum, 2009: 64, menyatakan bahwa peran serta masyarakat dapat dibedakan kedalam anak tangga sebagai berikut: 1 Citizen Power, pada tahap ini sudah terjadi pembagian hak, tanggung jawab, dan wewenang antara masyarakat dengan pemerintah dalam pengambilan keputusan. Dengan 105 tingkatan kontrol masyarakat citizen control, pelimpahan kekuasaan deleganted control dan kemitraan partnership; 2 Tokenism, hanya sekedar formalitas yang memungkinkan masyarakat mendengar dan memiliki hak untuk memberikan suara, tetapi pendapat mereka belum menjadi bahan dalam pengambilan keputusan. Dengan tingkatan penetraman placation, konsultasi consultation dan informasi information; 3 Non Participation, masyarakat hanya menjadi objek. Dengan tingkatan terapitherapy dan manipulasi manipulation. Dalam bentuk partisipasi masyarakat di Desa Sambirejo, jika dikaitkan dengan teori tangga partisipasi Shery Arstein, dalam klasifikasinya masuk dalam tingkat Tokenism. Dalam hal ini partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berada pada tingkat penetraman placation, konsultasi consultation, dan informasi information. Pada tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan pengambilan manfaat, masyarakat dilibatkan akan tetapi hanya perwakilan pengurus saja, dan dalam tahap evaluasi dilakukan setiap awal tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran, dengan menghadirkan wali siswa, dewankomite sekolah, dan perwakilan dari perangkat desa setempat.

Dokumen yang terkait

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

MANAJEMEN PARTISIPASI MASYARAKAT (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Jeruk III Kecamatan Manajemen Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Jeruk III Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan).

0 1 18

ANALISIS SEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007.

0 1 70

AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI PATI KIDUL 01 KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI.

0 0 4

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar (Studi Situs SD Negeri UPTD Dinas Pendidikan dan Olahraga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar (Studi Situs SD Negeri UPTD Dinas Pendidikan dan Olahraga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012).

0 0 17

MENUJU PEMBERDAYAAN DEWAN SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN : Studi Deskriptif Analitik Tentang Partisipasi Masyarakat Melalui Dewan Sekolah Dalam Peningkatan Kualitas Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Di Sekolah Dasar Negeri Kota Cirebon Tahun

0 0 80

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK.

0 0 129

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan di Desa Sambirejo Kabupaten Langkat

0 0 1

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

0 0 26