14
pendidikan adalah sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bentuk ide, kemampuan dan potensi untuk berkontribusi dalam
penyelenggaraan pendidikan di setiap satuan pendidikan ataupun penyelenggaraan pendidikan dalam konteks yang lebih luas.
c. Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan
Basrowi dalam Siti Irene Astuti Dwiningrum, 2011: 59, partisipasi masyarakat dilihat dari bentuknya dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu “partisipasi non fisik dan partisipasi fisik”. Partisipasi fisik adalah partisipasi masyarakat orangtua dalam bentuk
menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan, seperti mendirikan dan menyelenggarakan beasiswa, membantu pemerintah membangun
gedung-gedung untuk masyarakat, dan menyelesaikan usaha-usaha perpustakaan berupa buku atau bentuk bantuan lainnya. Sedangkan
partisipasi non fisik adalah partisipasi keikutsertaan masyarakat dalam menentukan arah dan pendidikan nasional dan meratanya animo
masyarakat untuk menuntut ilmu pengetahuan melalui pendidikan, sehingga pemerintah tidak ada kesulitan mengarahkan rakyat untuk
bersekolah. Bentuk partisipasi Effendi dalam Siti Irene Astuti
Dwiningrum, 2009: 58, terbagi atas partisipasi vertikal dan partisipasi horisontal. Disebut partisipasi vertikal karena dalam bentuk kondisi
tertentu masyarakat terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan di mana masyarakat berada
15
sebagai status bawahan, pengikut atau klien. Adapun dalam partisipasi horizontal, masyarakat mempunyai prakarsa di mana setiap anggota
atau kelompok masyarakat berpartisipasi horizontal satu dengan yang lainnya. Partisipasi semacam ini merupakan tanda permulaan
tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk
partisipasi dapat berupa partisipasi non fisik dan partisipasi fisik yang membuat keterlibatan dari masyarakat orangtua untuk mencapai
tujuan yang sudah disepakati bersama. Selain itu, partisipasi masyarakat juga dibagi menjadi dua bentuk yaitu vertikal dan
horisontal, dimana di dalamnya ditekankan dalam hal keterlibatan dalam pembuatan maupun pelaksanaan program.
Sundariningrum Sugiyah, 2010: 38 mengatakan perbedaan partisipasi dibagi menjadi 2 dua berdasarkan cara keterlibatannya,
yaitu: a Partisipasi Langsung
Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila
setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang
lain atau terhadap ucapannya.