Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan

15 sebagai status bawahan, pengikut atau klien. Adapun dalam partisipasi horizontal, masyarakat mempunyai prakarsa di mana setiap anggota atau kelompok masyarakat berpartisipasi horizontal satu dengan yang lainnya. Partisipasi semacam ini merupakan tanda permulaan tumbuhnya masyarakat yang mampu berkembang secara mandiri. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa bentuk partisipasi dapat berupa partisipasi non fisik dan partisipasi fisik yang membuat keterlibatan dari masyarakat orangtua untuk mencapai tujuan yang sudah disepakati bersama. Selain itu, partisipasi masyarakat juga dibagi menjadi dua bentuk yaitu vertikal dan horisontal, dimana di dalamnya ditekankan dalam hal keterlibatan dalam pembuatan maupun pelaksanaan program. Sundariningrum Sugiyah, 2010: 38 mengatakan perbedaan partisipasi dibagi menjadi 2 dua berdasarkan cara keterlibatannya, yaitu: a Partisipasi Langsung Partisipasi yang terjadi apabila individu menampilkan kegiatan tertentu dalam proses partisipasi. Partisipasi ini terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok permasalahan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya. 16 b Partisipasi Tidak Langsung Partisipasi yang terjadi apabila individu mendelegasikan hak partisipasinya pada orang lain. Berbeda dengan Sundariningrum, Britha Mikkelsen 2003: 65 mengklasifikasikan dua alternatif dalam penggunaan partisipasi berkisar pada partisipasi sebagai tujuan pada diri sendiri atau sebagai alat untuk mengembangkan diri. Keduanya mewakili partisipasi yang bersifat transformasional dan instrumental dalam suatu proyek tertentu serta dalam kombinasi yang berbeda. Sebagai sebuah tujuan, partisipasi menghasilkan pemberdayaan, yakni setiap orang berhak menyatakan pendapat dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupannya.

d. Partisipasi Masyarakat dan Unsur-Unsurnya

Partisipasi masyarakat dalam pendidikan sebagai bagian dari proses penyelenggaraan pendidikan adalah salah hal pokok demi majunya suatu pendidikan. Partisipasi masyarakat sendiri dapat diwujudkan kedalam berbagai bentuk. Hanum dan Sianibar Djam’an Satori, 1992: 27 mengkategorikan partisipasi masyarakat menjadi tiga macam yaitu tenaga, dana, dan material. Kategori tenaga berupa bantuan tenaga fisik, misalnya ikut membangun gedung sekolah, membuat jalan menuju sekolah. Kategori dana berupa pemberian bantuan dalam bentuk uang, sedangjan kategori material berupa 17 sumbangan yang diberikan masyarakat untuk bangunan, perabot, buku, dan peralatan belajar mengajar. Sehubungan dengan hal tersebut maka sifat-sifat partisipasi antara lain bersifat terbuka, adanya kesdaran dari para anggota,dan adanya rasa ikut memiliki. Berbeda dengan pendapat di atas, selain diwujudkan keberbagai bentuk, dilain pihak partisipasi masyarakat juga memiliki beberapa unsur. Bambang Puji Rahayu, 1983: 50 mengemukakan unsur yang terkandung dalam partisipasi antara lain: a Keterlibatan anggota dalam kegiatan yang diselenggarakan organisasi; b Kemauan anggota untuk memberikan apa yang dibutuhkan organisasi terbatas kemampuannya berkreasi dan berinisiatif dalam organisasi; dan c Dukungan dan tanggung jawab anggota dalam organisasi. Agar partisipasi dapat efektif maka perlu adanya prasyarat, menurut Subandiyah 1990: 15 prasyarat untuk meningkatkan partisipasi adalah penanaman kesadaran melalui: a Rasa senasib sepenanggungan, ketergantungan, dan keterikatan. b Keterikatan anggota dengan tujuan-tujuan yang jelas akan meningkatkan ketetapan hati, kemauan keras, dan sikap tahan uji akan muncul. c Kemahiran menyesuaikan diri dengan lingkungan. d Adanya prakarsa. 18 Dalam pelaksanaan pendidikan, orang tuamasyarakat memberikan dukungan berupa dana, material barang dalam usaha ikut memperlancar proses belajar mengajar, berbagai bantuan dari orang tuamasyarakat dapat diberikan secara langsung atau tidak langsung. Dari berbagai bentuk dukungan yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan menjadi dua bentuk yaitu dukungan yang berupa materi dan non materi. a Sumbangan dukungan materi berupa: 1 Sumbangan dalam bentuk uang Sumbangan dalam bentuk uang dibayarkan secara rutin maupun insidental. Dalam GBHN tertera bahwa pembangunan bangsa harus dibiayai karena dari dana dalam negeri serta ketentuan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah, dan masyarakat. 2 Sumbangan dalam bentuk barang Jenis sumbangan material, selain uang adalah sumbangan dalam bentuk barang yang berwujud sarana dan prasarana pendidikan. Wiyono 1989: 154 berpendapat, sarana pendidikan adalah fasilitas fisik yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan teratur, lancar, efektif, dan efisien.

Dokumen yang terkait

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

MANAJEMEN PARTISIPASI MASYARAKAT (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Jeruk III Kecamatan Manajemen Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Jeruk III Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan).

0 1 18

ANALISIS SEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007.

0 1 70

AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI PATI KIDUL 01 KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI.

0 0 4

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar (Studi Situs SD Negeri UPTD Dinas Pendidikan dan Olahraga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar (Studi Situs SD Negeri UPTD Dinas Pendidikan dan Olahraga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012).

0 0 17

MENUJU PEMBERDAYAAN DEWAN SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN : Studi Deskriptif Analitik Tentang Partisipasi Masyarakat Melalui Dewan Sekolah Dalam Peningkatan Kualitas Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Di Sekolah Dasar Negeri Kota Cirebon Tahun

0 0 80

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK.

0 0 129

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan di Desa Sambirejo Kabupaten Langkat

0 0 1

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

0 0 26