Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan

18 Dalam pelaksanaan pendidikan, orang tuamasyarakat memberikan dukungan berupa dana, material barang dalam usaha ikut memperlancar proses belajar mengajar, berbagai bantuan dari orang tuamasyarakat dapat diberikan secara langsung atau tidak langsung. Dari berbagai bentuk dukungan yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan menjadi dua bentuk yaitu dukungan yang berupa materi dan non materi. a Sumbangan dukungan materi berupa: 1 Sumbangan dalam bentuk uang Sumbangan dalam bentuk uang dibayarkan secara rutin maupun insidental. Dalam GBHN tertera bahwa pembangunan bangsa harus dibiayai karena dari dana dalam negeri serta ketentuan bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua, pemerintah, dan masyarakat. 2 Sumbangan dalam bentuk barang Jenis sumbangan material, selain uang adalah sumbangan dalam bentuk barang yang berwujud sarana dan prasarana pendidikan. Wiyono 1989: 154 berpendapat, sarana pendidikan adalah fasilitas fisik yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan teratur, lancar, efektif, dan efisien. 19 b Sumbangan non material Dukungan orang tuamasyarakat terhadap pelaksanaan pendidikan yang bukan materi yaitu: 1 Sumbangan buah pikiran, pengalaman, dan penyertaan dalam berbagai kegiatan pendidikan sehingga menghasilkan suatu keputusan. 2 Sumbangan tenaga, dengan memberikan tenaga dan waktu untuk menghasilkan sesuatu yang diputuskan. 3 Sumbangan keahlian keterampilan. Bila siswa berada di lingkungan keluarga, orang tua berperan dalam memotivasi putra-putrinya untuk membuat peraturan akademik yang setinggi-tingginya. Selain itu orang tua juga berperan dalam menanamkan nilai keagamaan dan nilai moral, etika yang berlaku di lingkungan setempat.

e. Tangga Partisipasi

Partisipasi masyarakat juga berarti adanya keterlibatan langsung bagi warga dalam proses pengambilan keputusan dan kontrol serta koordinasi dalam mempertahankan hak-hak sosialnya. Jika dikaitkan dengan tingkat kekuasaan yang diberikan kepada masyarakat orangtua dikaitkan dengan partisipasi sebagaimana dijelaskan oleh Shery Arstein dalam Siti Irene Astuti Dwiningrum, 2011: 64, maka peran serta masyarakat orangtua dapat dibedakan ke dalam anak tangga sebagai berikut: a Citizen Power, pada tahap ini 20 sudah terjadi pembagian hak, tanggung jawab, dan wewenang antara masyarakat dengan pemerintah dalam pengambilan keputusan. Dengan tingkatan kontrol masyarakat citizen control, pelimpahan kekuasaan deleganted control dan kemitraan partnership; b Tokenism, hanya sekedar formalitas yang memungkinkan masyarakat mendengar dan memiliki hak untuk memberikan suara, tetapi pendapat mereka belum menjadi bahan dalam pengambilan keputusan. Dengan tingkatan penetraman placation, konsultasi consultation dan informasi information; c Non Partcipation, masyarakat hanya menjadi objek. Dengan tingkatan terapitherapy dan manipulasi manipulation. Berbeda dengan teori Shery Arstein, Siti Irene Dwiningrum 2011: 73-74 mengatakan tingkat keterlibatan orang tua di sekolah tidak hanya ditentukan oleh orang tua, tetapi juga ditentukan oleh sistem pendidikan yang berlaku. Proses keterlibatan orang tua di sekolah yang disusun secara hirarkhis antara lain sebagai berikut: a Spectator: menunjukkan keterlibatan orang tua di sekolah sangat kecil bisa dikatakan tidak ada; b Support: menunjukkan keterlibatan orang tua di sekolah hanya pada saat khusus dimana pihak sekolah meminta keterlibatan mereka; c Engagement: hubungan orang tua dan sekolah saling menghormati dalam suasana yang saling mendukung; dan d Decision making: orang tua menuntut hubungan yang saling tergantung antara rumah dan sekolah.

Dokumen yang terkait

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

MANAJEMEN PARTISIPASI MASYARAKAT (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Jeruk III Kecamatan Manajemen Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Jeruk III Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan).

0 1 18

ANALISIS SEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007.

0 1 70

AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI PATI KIDUL 01 KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI.

0 0 4

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar (Studi Situs SD Negeri UPTD Dinas Pendidikan dan Olahraga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar (Studi Situs SD Negeri UPTD Dinas Pendidikan dan Olahraga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012).

0 0 17

MENUJU PEMBERDAYAAN DEWAN SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN : Studi Deskriptif Analitik Tentang Partisipasi Masyarakat Melalui Dewan Sekolah Dalam Peningkatan Kualitas Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Di Sekolah Dasar Negeri Kota Cirebon Tahun

0 0 80

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK.

0 0 129

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan di Desa Sambirejo Kabupaten Langkat

0 0 1

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

0 0 26