69
diputuskan pada saat rapat pleno antara sekolah, komite sekolah, dan wali siswa yang berupa jam tambahan pelajaran untuk siswa kelas V
dan kelas VI dengan program guru silang dalam satu gugus, kegiatan ekstrakurikuler pramuka, olahraga, seni tari dan lainya, meningkatkan
sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, memberikan hadiah kepada peserta didik yang berprestasi Peningkatan
peranserta wali murid dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan sekolah, termasuk dalam hal pengawasan diluar sekolah” AS04-11-
2013. “Terkait dengan sosialisasi program untuk meningkatkan mutu
pendidikan, hal itu dilakukan sekolah ketika tahun ajaran baru, sekolah mengadakan rapat pleno yang didalamnya terdiri dari kepala sekolah,
guru, komite sekolah, tokoh masyarakat, dan seluruh wali murid. Dalam hal ini kepala sekolah mengakomodir masukan-masukan dari
wali murid untuk menyempurnakan rencana-rencana yang sudah dibuat sekolah” AS04-11-2013.
“Sebagian besar dari program tersebut sudah berjalan dengan baik karena adanya dukungan dari berbagai pihak” AS04-11-2013.
“Dalam pelaksanaanya program-program tersebut sudah berjalan dengan baik, meskipun dalam prosesnya masih ada beberapa
kekurangan. Akan tetapi dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, sekolah terus berupaya memaksimalkan program-program yang sudah
dijalankan” AS04-11-2013. Pernyataan di atas juga didukung dari Guru dan Komite sekolah selaku
perwakilan dari warga sekolah dan wali murid SMA N 2 Sambirejo dalam penjelasannya sebagai berikut:
“Program dari komite sekolah antara lain : sosialisasi kepada masyarakat melalui forum-forum tertentu agar peserta didik bisa
diarahkan dalam belajar terutama saat akan menghadapi ujian semester atau ujian nasional; memberikan pemahaman kepada wali murid
kaitannya dengan program dari sekolah seperti tambahan jam pelajaran dalam hal pembiayaan” W12-11-2013.
“Kami sebagai guru di SD N 2 sambirejo yang sebagian besar guru tinggal di desa Sambirejo, memiliki dampak yang positif karena secara
langsung dapat mengawasi peserta didik dan berinteraksi secara aktif dengan masyarakat umum. Sebagai guru, kami selalu mengingatkan
kepada masyarakat akan pentingnya peranserta masyarakat dalam
70
pendidikan melalui forum-forum resmi seperti kumpulan RTRW dan kumpulan PKK, serta dalam berinteraksi sehari-hari” ST06-11-2013.
Selain program sekolah, sebagai wujud partisipasi terhadap peningkatan mutu pendidikan di SD N 2 Sambirejo, pemerintah desa
Sambirejo juga mengadakan sosialisasi sejak lama tentang jam belajar masyarakat yang diawali dari jam 19.00 hingga jam 21.00. Walaupun belum
ada program resmi dan peraturan yang bersifat mengikat berkaitan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, masyarakat desa Sambirejo tetap turut
berpartisipasi demi peningkatan pendidikan. Pelaksanaan dari jam belajar masyarakat tersebut belum berjalan
maksimal. Hal itu dikarenakan kebanyakan warga Sambirejo kurang peduli terhadap prestasi anak, sehingga mereka terkesan cuek untuk mengawasi anak
dari pengaruh eksternal. Hanya sebagian kecil dari masyarakat yang sudah melaksanakan program tersebut. Penjelasan tersebut diutarakan oleh ibu
Kepala Desa Sambirejo sebagai berikut: “Di desa Sambirejo belum ada program resmi berkaitan dengan upaya
untuk meningkatkan mutu pendidikan, hanya saja di sini sudah sosialisasikan sejak lama tentang jam belajar masyarakat jam 19.00-
21.00, akan tetapi peraturan tersebut belum bersifat mengikat” SM8- 11-2013.
“Untuk program jam belajar masyarakat belum berjalan dengan maksimal, karena masih banyak warga masyarakat yang kurang peduli
terhadap prestasi anak, sehingga mereka terkesan cuek untuk mengawasi anak dari pengaruh eksternal. Hanya sebagian kecil dari
masyarakat yang sudah melaksanakan program tersebut” SM8-11- 2013.
Dari seluruh uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan
sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SD N 2 Sambirejo
71
dilaksanakan melalui program-program sekolah yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan. Proses pelaksanaan peningkatan mutu pendidikan di
sekolah SD N 2 Sambirejo, sekolah berperan aktif untuk meningkatkan prestasi peserta didik melalui berbagai strategi. Strategi sekolah untuk
peningkatan mutu pendidikan salah satunya dengan berusaha meningkatkan sumber daya pengajar melalui penataran, seminar, KKG Kelompok Kegiatan
Guru dan KKS Kelompok Kepala Sekolah, serta beberapa program yang diputuskan pada saat rapat pleno antara sekolah, komite sekolah, dan wali
siswa. Selain program sekolah, sebagai wujud partisipasi terhadap
peningkatan mutu pendidikan di SD N 2 Sambirejo, masyarakat desa Sambirejo juga mengadakan sosialisasi sejak lama tentang jam belajar
masyarakat yang diawali dari jam 19.00 hingga jam 21.00. Pelaksanaan dari jam belajar masyarakat tersebut belum berjalan maksimal. Hal itu dikarenakan
kebanyakan warga Sambirejo kurang peduli terhadap prestasi anak.
2. Partisipasi Masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di SD N 2
Sambirejo
Dalam penyelenggaraan pendidikan di SD N 2 Sambirejo, berkaitan erat hubungannya antara sekolah dengan masyarakat. Hal ini perlu adanya
upaya menanamkan pengertian yang baik kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan di sekolah. Jika partisipasi aktif tersebut
dapat diwujudkan maka kegiatan dan program sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini dilakukan agar keputusan peningkatan mutu
72
pendidikan mencerminkan aspirasi orang tua. Adanya tingkat partisipasi yang tinggi antara sekolah dan masyarakat, akan mengakibatkan semakin besar pula
rasa memiliki dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Partisipasi dalam dunia pendidikan merupakan keterlibatan individu maupun kelompok dalam upaya pencapaian tujuan tertentu, baik
meningkatkan mutu pendidikan maupun meningkatkan pelayanan pendidikan serta prestasi di sekolah tersebut. Pada subbab ini akan diuraikan mengenai
beberapa hal yaitu: tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan; keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan; kebijakan
sekolah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat; dan bentuk partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di SD N 2 Sambirejo.
a. Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pendidikan di SD N 2 Sambirejo
SD N 2 Sambirejo membutuhkan partisipasi dari berbagai pihak untuk kerja sama dalam mencapai hasil yang optimal, baik kepala sekolah,
guru, siswa, orangtua siswa, maupun masyarakat. Partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat di SD N 2 Sambirejo mempunyai peran yang
penting dalam perkembangan prestasi anak-anaknya. Hal ini dilakukan oleh masyarakat mengingat banyaknya jumlah siswa di SD N 2 Sambirejo.
Partisipasi masyarakat dalam sekolah selama ini sudah diwujudkan salah satunya dalam hal pendanaan untuk merehab rumah dinas dan ruang
komputer. Kemudian dalam hal pengambilan keputusan, masyarakat
73
dilibatkan sekolah terutama untuk merencanakan program-program tetapi hanya sebatas menyampaikan masukan dan saran, karena yang mengambil
keputusan adalah sekolah dan komite sekolah. Pernyataan tersebut diutarakan oleh Bapak AS.
“Terkait dengan partisipasi masyarakat dalam sekolah, selama ini sudah diwujudkan, salah satunya dalam hal pendanaan untuk
merehab rumah dinas dan ruang komputer. Selain itu kaitannya dengan pengambilan keputusan, masyarakat terlibat didalamnya akan
tetapi baru sebatas menyampaikan masukan serta saran, yang biasanya dilakukan pada saat rapat pleno tahunan.
” AS, Senin, 4112013. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di SD N 2 Sambirejo jika dikaitkan dengan teori tingkat keterlibatan masyarakat
secara hirarkhis ada pada level Support. Siti Irene Dwiningrum 2011: 74 menyatakan bahwa tingkat keterlibatan orang tua secara hirarkhis pada
level Support, menunjukkan keterlibatan orang tua di sekolah hanya pada saat khusus dimana pihak sekolah meminta keterlibatan mereka. Sebagai
contoh, orang tua ke sekolah untuk memastikan anaknya hadir serta menyumbang bagi sekolah, membayar iuran kelompok orang tua-guru,
dan lain-lain. Dimana dalam hal ini, sekolah melibatkan masyarakat untuk menyampaikan saran dan masukan ketika akan mengambil keputusan
kaitannya dengan rencana program-program sekolah, selain itu masyarakat juga terlibat dalam hal pendanaan.
74
b. Keterlibatan Masyarakat dalam Kegiatan-Kegiatan dan Pengambilan Keputusan di SD N 2 Sambirejo
Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat berdasarkan jenisnya dikelompokan dalam empat jenis, yakni partisipasi dalam pengambilan
keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi dalam pengambilan manfaat dan partisipasi dalam evaluasi Siti Irine Astuti Dwiningrum,
2011: 61-62. Partisipasi yang dilakukan dalam pengambilan keputusan biasanya dilakukan saat rapat atau musyawarah bersama.
Pada saat rapat pleno, mayoritas masyarakat, guru, dan komite sekolah menghadiri dan memberikan kesediaan mereka untuk
mengungkapkan aspirasi, ide dan saran pemikiran yang berguna untuk kegiatan yang direncanakan. Hal ini bertujuan agar masyarakat, guru, dan
komite sekolah mempunyai andil dalam kegiatan yang sedang direncanakan. Di dalam rapat tersebut diberikan kesempatan oleh sekolah
untuk berpartisipasi, meskipun sekolah harus memberikan pemaparan terlebih dahulu tentang program-program yang akan dibuat oleh sekolah
dan keadaan sekolah, serta tantangan yang dihadapi namun belum terselesaikan.
Setelah diberi pemaparan masyarakat akan unjuk bicara untuk mengeluarkan ide, saran ataupun pendapat untuk menyelesaikan tantangan
yang dihadapi, sehingga akan menemui titik temu program-program yang bermanfaat untuk sekolah. Disamping itu, ketika mengadakan kegiatan-
kegiatan, sekolah mengundang tokoh-tokoh komite untuk membahas
75
program ataupun kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh warga sekolah SD N 2 Sambirejo dan Kepala Desa
Sambirejo pada saat diwawancarai. “Melalui rapat pleno, masyarakat dilibatkan dalam pengambilan
keputusan kaitannya dengan meningkatkan mutu pendidikan. Didalam rapat tersebut sekolah menjabarkan program-program yang
akan dibuat oleh sekolah, sehingga masyarakat dapat memberikan respon masukan sesuai dengan skala prioritas. Selain itu masyarakat
juga dapat memberikan masukan program yang belum ada di sekolah untuk ditampung diakomodir, sehingga akan menemui titik temu
program-program yang bermanfaat untuk sekolah. Disamping itu, ketika menghadapi kegiatan-kegiatan, sekolah mengundang tokoh-
tokoh komite untuk membahas program ataupun kegiatan yang akan dilaksanakan” AS, Senin, 4112013.
“Kaitannya dengan pengambilan keputusankebijakan yang diambil sekolah, seluruh warga sekolah memiliki peran didalamnya, salah
satunya adalah pendidik. Setiap sekolah akan membuat peraturan, kepala sekolah akan mengadakan rapat yang diikuti oleh pendidik
dan komite sekolah sebagai perwakilan dari wali murid. Kami sebagai pendidik, akan memberikan masukan kaitannya dengan
program-program untuk meningkatkan mutu pendidikan, kemudian rencana program tersebut akan dipertimbangkan secara bersama-
bersama sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki sekolah” ST06-11-2013.
Kemudian pada saat kegiatan-kegiatan di sekolah, masyarakat selalu
dilibatkan dalam penyusunan RAPBS, terutama untuk masalah anggaran yang tidak bisa didanai dari BOS. Masyarakat diajak berembuk oleh
sekolah untuk menyusun RAPBS agar perencanaan sekolah dapat tersusun dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Selain itu, masyarakat
juga dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sekolah seperti ekstrakurikuler pramuka, menari, dan menjadi pengisi dalam kegiatan pesantren kilat.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu SM selaku kepala desa Sambirejo: