Tujaun Penelitian Manfaat Penelitian

12 Di lingkungan pendidikan harus diupayakan penguatan partisipasi masyarakat dalam membangun mutu pendidikan. Diharapkan dengan adanya penguatan partisipasi dapat mendorong semua warga sekolah dan masyarakat ikut terlibat dalam menggunakan haknya untuk menyampaikan saran dan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan sekolah, evaluasi program maupun pembuatan kebijakan sekolah secara umum. Departemen Pendidikan Nasional 2007: 46-48, mengartikan partisipasi pendidikan sebagai proses warga sekolah dan masyarakat terlibat aktif baik secara individual maupun kolektif, secara langsung maupun tidak langsung dalam pengambilan keputusan, pembuatan kebijakan, perencanaan, pelaksanaa, pengawasan atau pengevaluasian pendidikan di sekolah. Di lain pihak Mitsue Uemura Sri Suharyati, 2008: 22, mengemukakan konsep partisipasi dalam pendidikan. Pendidikan tidak hanya di sekolah tetapi juga dalam keluarga, masyarakat dan sosial. Sejalan dengan itu, Nurkolis 2003: 125 mengatakan bahwa dalam era otonomi pendidikan ini keluarga dan masyarakat bukan lagi pihak yang pasif hanya menerima keputusan-keputusan dalam penyelenggaraan pendidikan akan tetapi mereka harus aktif bermain, menentukan dan membuat program bersama sekolah dan pemerintah. 13 Suryosubroto 2006: 73 mengungkapkan tujuan partisipasi masyarakat adalah mendayagunakan kemampuan yang ada pada masyarakat bagi kepentingan pendidikan nasional yang terinci dalam: a Membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan di sekolah maupun luar sekolah. b Memantau, mengawasi, dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan di sekolah maupun luar sekolah. c Membantu dalam pembiayaan pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah d Memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan sekolah. Sedangkan Fasli Djajal dan Dedi Supriadi 2001: 202 mengungkapkan bahwa ketika masyarakat terlibat, seharusnya mereka memberikan waktu, uang, gagasan, kepercayaan, dan kemauan. Ketika harapan mereka meningkat, maka upaya-upaya tindak lanjut perlu dilakukan agar parstisipasi masyarakat berkelanjutan. Berdasarkan beberapa pengertian partisipasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Peningkatan partisipasi masyarakat akan memudahkan penyelenggaraan pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Akan tetapi, partisipasi yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk partisipasi pasif namun juga diharapkan dalam bentuk partisipasi aktif. Tujuan partisipasi dalam penyelenggaraan 14 pendidikan adalah sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat dalam bentuk ide, kemampuan dan potensi untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan di setiap satuan pendidikan ataupun penyelenggaraan pendidikan dalam konteks yang lebih luas.

c. Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan

Basrowi dalam Siti Irene Astuti Dwiningrum, 2011: 59, partisipasi masyarakat dilihat dari bentuknya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu “partisipasi non fisik dan partisipasi fisik”. Partisipasi fisik adalah partisipasi masyarakat orangtua dalam bentuk menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan, seperti mendirikan dan menyelenggarakan beasiswa, membantu pemerintah membangun gedung-gedung untuk masyarakat, dan menyelesaikan usaha-usaha perpustakaan berupa buku atau bentuk bantuan lainnya. Sedangkan partisipasi non fisik adalah partisipasi keikutsertaan masyarakat dalam menentukan arah dan pendidikan nasional dan meratanya animo masyarakat untuk menuntut ilmu pengetahuan melalui pendidikan, sehingga pemerintah tidak ada kesulitan mengarahkan rakyat untuk bersekolah. Bentuk partisipasi Effendi dalam Siti Irene Astuti Dwiningrum, 2009: 58, terbagi atas partisipasi vertikal dan partisipasi horisontal. Disebut partisipasi vertikal karena dalam bentuk kondisi tertentu masyarakat terlibat atau mengambil bagian dalam suatu program pihak lain, dalam hubungan di mana masyarakat berada

Dokumen yang terkait

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

MANAJEMEN PARTISIPASI MASYARAKAT (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Jeruk III Kecamatan Manajemen Partisipasi Masyarakat (Studi Kasus Sekolah Dasar Negeri Jeruk III Kecamatan Bandar Kabupaten Pacitan).

0 1 18

ANALISIS SEBARAN FASILITAS PENDIDIKAN DASAR DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 2007.

0 1 70

AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI PATI KIDUL 01 KECAMATAN PATI KABUPATEN PATI.

0 0 4

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar (Studi Situs SD Negeri UPTD Dinas Pendidikan dan Olahraga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012).

0 1 15

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Pendidikan Sekolah Dasar (Studi Situs SD Negeri UPTD Dinas Pendidikan dan Olahraga Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012).

0 0 17

MENUJU PEMBERDAYAAN DEWAN SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN : Studi Deskriptif Analitik Tentang Partisipasi Masyarakat Melalui Dewan Sekolah Dalam Peningkatan Kualitas Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Di Sekolah Dasar Negeri Kota Cirebon Tahun

0 0 80

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK.

0 0 129

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan di Desa Sambirejo Kabupaten Langkat

0 0 1

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI KEDANYANG KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

0 0 26