Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter

19 menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat. Berdasarkan berbagai penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa manfaat dari pendidikan karakter adalah untuk membentuk dan mengembangkan potensi, memberikan perbaikan dan penguatan, serta dapat menjadi penyaring dalam tingkah laku, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Selain itu, dengan adanya pendidikan karakter ini memiliki manfaat untuk menciptakan pribadi yang unggul dan berakhlak mulia.

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter

Dalam melaksanakan pendidikan karakter tentu saja tidak boleh sembarangan. Perlu adanya persiapan yang matang serta pendidik yang berkompeten, profesional, serta berperilaku baik agar pelaksanaan dari pendidikan karakter dapat maksimal. Selain itu, terdapat pula beberapa prinsip pendidikan karakter yang patut diperhatikan dalam pelaksanaan pendidikan karakter, agar pelaksanaan pendidikan karakter dapat berjalan dengan baik. Pupuh Fathurrohman, dkk 2013: 145 menyatakan, Terdapat 11 prinsip pendidikan karakter yaitu a mempromosikan nilai- nilai dasar etika sebagai basis karakter, b mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan dan tingkah laku, c menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif, dan efektif untuk membangun karakter, menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepribadian, e memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik, f memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka dan membantu mereka untuk sukses, g mengusahakan tumbuhnya motivasi diri dari para peserta didik, h memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia kepada nilai dasar yang sama, i adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter, j memfungsikan 20 keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter, k mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik. Berbeda dengan pandangan yang telah ada tersebut tokoh Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara memiliki pandangan mengenai pendidikan karakter sebagai asas Taman Siswa 1922, dengan tujuh prinsip sebagai berikut a hak seseorang untuk mengatur diri sendiri dengan tujuan tertibnya persatuan dalam kehidupan umum, b pengajaran berarti mendidik anak agar merdeka batinnya, pikirannya dan tenaganya, c pendidikan harus selaras dengan kehidupan, d kultur sendiri yang selaras dengan kodrat harus dapat memberi kedamaian hidup, e harus bekerja menurut kekuatan sendiri, f perlu hidup dengan berdiri sendiri, g dengan tidak terikat, lahir batin dipersiapkan untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik. Pandangan lain mencoba untuk merumuskan prinsip-prinsip pendidikan karakter menurut pandangannya sendiri. Doni Koesoema dalam Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu, 2013:30 menyatakan, Prinsip-prinsip dari pendidikan karakter antara lain a karaktermu ditentukan oleh apa yang kamu lakukan, bukan apa yang kamu katakan atau kamu yakini, b setiap keputusan yang kamu ambil menentukan akan menjadi orang macam apa dirimu, c karakter yang baik mengandaikan bahwa hal yang baik itu dilakukan dengan cara-cara yang baik, bahkan seandainya pun kamu harus membayarnya secara mahal disebabkan mengandung risiko, d jangan pernah mengambil perilaku buruk yang dilakukan oleh orang lain sebagai patokan bagi dirimu. Kamu dapat memilih patokan yang lebih baik bagi mereka, e bayaran bagi mereka yang mempunyai karakter baik adalah kamu menjadi pribadi yang lebih baik. Ini akan membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk dihuni. Menurut pandangan Doni Koesoema tersebut prinsip pendidikan karakter lebih ditekankan pada bagaimana memberikan pengertian tentang makna 21 pendidikan karakter dan dampaknya bagi kehidupan. Jadi apa yang kita lakukan adalah cerminan terhadap pendidikan karakter kita. Inilah salah satu faktor yang mendasari pentingnya keteladanan bagi pelaksanaan pendidikan karakter terlebih pada anak usia dini. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat dirumuskan bahwa setidaknya pelaksanaan dari pendidikan karakter haruslah memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut: a menjadikan nilai-nilai kebaikan sebagai basis dari pendidikan karakter, b menggunakan pendekatan yang efektif dan efisien untuk membangun karakter, c menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepribadian, d memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berperilaku yang baik, e memiliki kurikulum yang cakupannya bermakna dan menantang dan menghargai semua peserta didik f mengusahakan tumbuhnya motivasi diri dari para peserta didik, g menjadikan seluruh warga sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia kepada nilai dasar yang sama, h memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter, i melakukan evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter terhadap sekolah, staf sekolah, guru-guru, dan peserta didik.

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter di Indonesia