16 peserta didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter
dan karakter bangsa, c menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai penerus bangsa, d mengembangkan kemampuan peserta
didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan, dan e mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan dignity.
Berdasarkan tujuan pendidikan menurut beberapa tokoh tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari pendidikan karakter ini adalah untuk
memberikan fasilitas berupa penanaman, penguatan dan pengembangan nilai-nilai kebaikan sehingga terwujud dalam perilaku anak baik saat anak masih di sekolah
ataupun saat anak sudah lulus dari sekolah. Pada anak usia dini pendidikan karakter bertujuan untuk mempersiapkan anak agar anak memiliki karakter baik
yang akan menjadi kebiasaan bagi anak ketika anak sudah tumbuh menjadi dewasa.
3. Manfaat Pendidikan Karakter
Pelaksanaan dari pendidikan karakter tentunya memiliki berbagai manfaat. Hal inilah yang menjadi latar belakang beberapa sekolah untuk melaksanakan
pendidikan karakter dalam lembaganya. Muhammad Fadlillah Lilif Mualifatu 2013: 27 menyebutkan bahwa manfaat dari pendidikan karakter ini antara lain
adalah menjadikan manusia agar kembali pada fitrahnya, yaitu selalu menghiasi kehidupannya dengan nilai-nilai kebajikan yang telah digariskan oleh-Nya.
Manfaat lain dari pendidikan karakter adalah untuk mengetahui dan
17 mengembangkan potensi, memberi perbaikan dan penguatan, serta dapat menjadi
penyaring dalam setiap tingkah laku, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Melalui pendidikan karakter ini seseorang akan mampu untuk melakukan
pertimbangan moral dengan tepat, dalam rangka memilah dan memilih perbuatan yang baik dan buruk.
Bagi anak usia dini pendidikan karakter memiliki beberapa manfaat baik jangka panjang maupun jangka pendek. Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu,
2013: 26 menyebutkan manfaat pendidikan karakter bagi anak usia meliputi: 1 sebagai pembentuk karakter individu, 2 mencetak generasi bangsa yang
berintegritas dan lebih baik, 3 anak dapat memahami karakter dirinya masing- masing, 4 bijak dalam mengambil keputusan, dan 5 meningkatkan kemampuan
anak dalam problem solving. Pada masa anak usia dini karakter-karakter yang ada masih bisa untuk
diubah dan diperbaiki karena sifatnya tidak permanen. Oleh karenanya, pendidikan karakter memiliki andil yang cukup besar dalam upaya pembentukan
karakter individu. Selain itu, pendidikan karakter ini juga memiliki peran bagi anak dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pertimbangan moral.
Pertimbangan moral yang dilakukan selama terus menerus lama kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan dan kebiasaan inilah yang kemudian melekat dalam diri
seseorang dan pada saat inilah karakter mulai terbentuk. Pembentukan karakter berarti bahwa melalui pendidikan karakter maka
dalam diri anak akan terbentuk karakter-karakter yang penuh dengan nilai kebaikan. Terlebih karena pada anak usia dini apa yang diterima dan dilakukan
18 secara berulang akan menetap dalam diri anak, sehingga kecenderungan anak
untuk memiliki karakter yang penuh dengan kebaikan lama kelamaan dapat terbentuk. Saat karakter sudah terbentuk dan nilai-nilai sudah terinternalisasi,
maka karakater ini akan dibawa oleh anak sampai anak tumbuh dewasa. Karakter ini kemudian akan menjadi benteng bagi anak akan segala perbuatan tidak baik,
sehingga akan terciptalah generasi bangsa yang berintegritas dan lebih baik. Pemahaman akan karakter diri akan membantu anak untuk menemukan
jati dirinya. Bukan saja anak-anak, bahkan tidak jarang orang dewasa masih belum mengetahui jati dirinya. Oleh karenanya, melalui pendidikan karakter anak
usia dini salah satu manfaat yang dapat diambil adalah untuk membantu anak mengetahui jati dirinya, mereka akan lebih mudah untuk menyadari dan
mengetahui karakter diri masing-masing. Berkaitan dengan beberapa hal tersebut Zubaedi dalam Muhammad
Fadlilah Lilif Mualifatu, 2013: 27 menyatakan bahwa terdapat tiga fungsi pendidikan karakter yaitu a fungsi pembentukan dan pengembangan potensi, b
fungsi perbaikan dan penguatan, dan c fungsi penyaring. Fungsi pembentukan berarti bahwa melalui pendidikan karakter potensi peserta didik dapat terbentuk
dengan pikiran dan perilaku hidup yang baik sesuai dengan falsafah hidup pancasila. Fungsi perbaikan dan penguatan berarti bahwa pendidikan karakter
berfungsi untuk memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab
dalam mengembangkan potensi warga negara. Fungsi penyaring berarti bahwa pendidikan karakter dimaksudkan untuk memilah budaya bangsa sendiri dan
19 menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan
karakter bangsa yang bermartabat. Berdasarkan berbagai penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa manfaat
dari pendidikan karakter adalah untuk membentuk dan mengembangkan potensi, memberikan perbaikan dan penguatan, serta dapat menjadi penyaring dalam
tingkah laku, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Selain itu, dengan adanya pendidikan karakter ini memiliki manfaat untuk menciptakan pribadi yang
unggul dan berakhlak mulia.
4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter