Pendekatan Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter

24 terdapat beberapa nilai pendidikan karakter yang bisa diimplementasikan kepada anak usia dini yang meliputi a religius, b jujur, c toleransi, d disiplin, e kerja keras, f kreatif, g mandiri, h demokratis, i rasa ingin tahu, j semangat kebangsaan, k menghargai prestasi, l cinta tanah air, m bersahabat komunikatif, n cinta damai, o gemar membaca, p peduli lingkungan, q peduli sosial, dan r tanggung jawab. Berdasarkan beberapa pandangan dari para tokoh mengenai nilai-nilai dalam pendidikan karakter, dapat diketahui bahwa semua nilai-nilai karakter kebaikan penting untuk ditanamkan kepada anak sejak dini. Selain itu, penting untuk disadari bahwa tidak ada nilai-nilai yang keberadaannya lebih unggul dari yang lain, sehingga semua nilai kebaikan kedudukannya sama dan harus ditanamkan pada anak sejak dini.

6. Pendekatan Pendidikan Karakter

Secara etimologi, pendekatan berarti proses, cara, dan perbuatan mendekati. Sementara itu berdasarkan istilah pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filsafat, keyakinan, paradigma terhadap subject mattter yang harus diajarkan dalam proses pendidikan karakter dan melahirkan metode pendidikan karakter. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pendekatan berarti proses, cara perbuatan mendekati hendak berdamai atau usaha dalam rangka aktivitas penelitian untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti, atau bisa juga disebut dengan metode untuk mencapai pengertian tentang masalah penelitian. Dalam pelaksanaannya pendidikan karakter memiliki beberapa pendekatan. Novan Ardy Wiyani 2013: 39, menyatakan pada pendidikan karakter setidaknya terdapat tiga pendekatan yang meliputi: pendidikan komprehensif dalam pendidikan karakter, pembelajaran terintegrasi, dan pengembangan kultur sekolah. 25 Pendekatan komprehensif dalam pendidikan karakter ini diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan akan pendekatan yang memungkinkan peserta didik untuk mengambil keputusan secara mandiri dalam memilih nilai-nilai yang baik dan buruk dalam kehidupan saat ini. Novan Ardy Wiyani 2013: 39 menyebutkan, istilah komprehensif yang ada dalam pendidikan karakter haruslah mencakup beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut yaitu: a isinya haruslah komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai- nilai yang bersifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan mengenai etika secara umum, b metode harus komprehensif, termasuk di dalamnya inkulkasi penanaman nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan keputusan moral secara bertanggung jawab dan berbagai keterampilan hidup soft skills, pendidikan karakter hendaknya terjadi dalam keseluruhan proses pendidikan di kelas, dan pendidikan karakter hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat. Selain pendekatan komprehensif dalam pendidikan karakter, terdapat pula pendekatan secara terintegrasi. Zainal Aqib Sujak 2011: 50 menyebutkan pengertian pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam proses pembelajaran pembelajaran terintegrasi adalah pengenalan nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pembelajaran terintegrasi dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi seorang peserta didik. Pembelajaran terpadu beranjak dari suatu 26 tema sebagai pusat perhatian yang digunakan untuk menguasai berbagai konsep dan ketrampilan. Novan Ardy Wiyani 2012: 41 menyebutkan bahwa terdapat tiga model pembelajaran terpadu yang meliputi: model terhubung integrated, model jaring laba-laba webbed, dan model terintegrasi integrated. Model terhubung adalah model pembelajaran yang menghubungkan secara eksplisit suatu topik dengan topik berikutnya, suatu konsep dengan konsep lain, suatu keterampilan dengan keterampilan lain, atau suatu tugas dengan tugas berikutnya dalam satu bidang studi. Model jaring laba-laba webbed merupakan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan tematik untuk mengintegrasikan beberapa bidang studi. Model terintegrasi adalah model pembelajaran yang menggabungkan beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang saling tumpang tindih. Pendekatan pengembangan kultur sekolah berarti menciptakan suatu budaya yang sarat akan nilai-nilai karakter pada lingkungan sekolah. Pendekatan ini dilakukan untuk mendorong peserta didik agar memiliki moralitas yang baik atau karakter terpuji. Misalnya apabila sekolah menjunjung tinggi nilai religius pasti sekolah pun akan mendorong peserta didiknya untuk memiliki sikap religius. Kultur sekolah seperti ini baik secara langsung maupun tidak langsung pasti akan memiliki dampak terhadap karakter peserta didik. Selain dijadikan sebagai kultur budaya ini juga bisa dijadikan sebagai basis dari sekolah, sehingga keterlaksanaannya akan melekat dengan keberadaan sekolah tersebut sendiri. 27

7. Metode Penanaman Nilai-nilai Karakter pada Anak Usia Dini