Nilai-nilai Pendidikan Karakter di Indonesia

21 pendidikan karakter dan dampaknya bagi kehidupan. Jadi apa yang kita lakukan adalah cerminan terhadap pendidikan karakter kita. Inilah salah satu faktor yang mendasari pentingnya keteladanan bagi pelaksanaan pendidikan karakter terlebih pada anak usia dini. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka dapat dirumuskan bahwa setidaknya pelaksanaan dari pendidikan karakter haruslah memenuhi beberapa prinsip sebagai berikut: a menjadikan nilai-nilai kebaikan sebagai basis dari pendidikan karakter, b menggunakan pendekatan yang efektif dan efisien untuk membangun karakter, c menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepribadian, d memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berperilaku yang baik, e memiliki kurikulum yang cakupannya bermakna dan menantang dan menghargai semua peserta didik f mengusahakan tumbuhnya motivasi diri dari para peserta didik, g menjadikan seluruh warga sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia kepada nilai dasar yang sama, h memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter, i melakukan evaluasi pelaksanaan pendidikan karakter terhadap sekolah, staf sekolah, guru-guru, dan peserta didik.

5. Nilai-nilai Pendidikan Karakter di Indonesia

Pendidikan karakter yang ada negara lain belum tentu tepat jika diterapkan di negara yang lainnya. Begitu juga pendidikan karakter yang dilaksanakan di luar negeri yang sudah teruji keberhasilannya, belum tentu akan cocok jika di terapkan di Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan pentingnya untuk mengidentifikasi 22 nilai-nilai karakter yang ingin dikembangkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. Doni Koesoema dalam Muhammad Fadlillah Lilif Mualifatu 2013: 35 menyatakan, pendidikan karakter paling tidak harus mencakup dalam delapan hal ini: a nilai keutamaan, b nilai keindahan, c nilai kerja, d nilai cinta tanah air, e nilai demokrasi, f nilai kesatuan, g nilai moral dan h nilai kemanusiaan. Nilai-nilai karakter yang diungkapkan oleh Doni Koesoema tersebut sifatnya masih sangat umum. Muhammad Fadlilah Lilif Mualifatu 2013: 39, menyebutkan terdapat delapan belas nilai pendidikan yang diterapkan dalam proses pendidikan maupun pembelajaran. Nilai-nilai tersebut meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Delapan belas nilai ini dianjurkan untuk diterapkan di berbagai jenjang pendidikan mulai dari anak usia dini hingga perguruan tinggi di Indonesia. Sementara itu Ratna Megawangi 2003: 1 menyebutkan, terdapat sembilan pilar karakter mulia di Indonesia yang meliputi: a cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya, b kemandirian dan tanggung jawab, c kejujuranamanah dan diplomatis, d hormat dan santun, e dermawan, suka menolong, dan gotong royong, f percaya diri, kreatif, dan kerja keras, g kepemimpinan dan keadilan, h baik dan rendah hati, i toleransi, kedamaian dan kesatuan, serta j K4 yaitu kebersihan, kerapian, keamanan dan kesehatan. Lebih lanjut, Pupuh Fathurrohman,dkk 2013: 122 menjelaskan terdapat 88 butir nilai karakter yang perlu untuk dikembangkan dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang meliputi: adil, amanah, amal saleh, antisipatif, beriman 23 dan bertaqwa, berani memikul resiko, berdisiplin, bekerja keras, berhati lembut, berinisiatif, berpikir matang, berpikir jauh ke depan, bersahaja, bersemangat, bersikap konstruktif, bersyukur, bertanggung jawab, bijaksana, berkemauan keras, bertenggang rasa, beradap, baik sangka, berani berbuat benar, berkepribadian, cerdas, cermat, dinamis, demokratis, efisien, empati, gigih, hemat, ikhlas, jujur, kreatif, kukuh hati, ksatria, komitmen, kooperatif, kosmopolitan mendunia, lugas, lapang dada, lembut hati, mandiri, mawas diri, menghargai karya orang lain, menghargai kesehatan, menghargai waktu, menghargai pendapat orang lain, manusiawi, mencintai ilmu, pemaaf, pemurah, pengabdian, pengendalian diri, produktif, patriotik, rasa keterikatan, rajin, ramah, rasa kasih sayang, rasa percaya diri, rela berkorban, rendah hati, rasa indah, rasa memiliki, rasa malu, sabar, setia, sikap, adil, sikap hormat, sikap tertib, sopan santun, sportif, susila, sikap nalar, sikap mental, kebersamaan, tangguh, tegas, tekun, tegar, terbuka, taat asas, tepat janji, takut bersalah, tawakal, dan ulet. Berbeda dengan Pupuh Fathurohman yang menjabarkan nilai-nilai pendidikan karakter menjadi 88 nilai, Lickona 2012: 69 menyampaikan dua nilai yang dianggap penting untuk dikembangkan menjadi karakter ada yaitu, respect hormat dan responsibility tanggung jawab. Nilai-nilai ini dianggap sebagai nilai yang terpenting karena nilai-nilai ini dapat menjaga hubungan interpersonal antara satu manusia dengan manusia lainnya, serta dengan adanya kedua nilai tersebut dunia akan lebih adil dan damai karena terdapat manusia yang manusiawi dan demokratis. Muhammad Fadlilah Lilif Mualifatu 2013: 190-205 menambahkan bahwa, 24 terdapat beberapa nilai pendidikan karakter yang bisa diimplementasikan kepada anak usia dini yang meliputi a religius, b jujur, c toleransi, d disiplin, e kerja keras, f kreatif, g mandiri, h demokratis, i rasa ingin tahu, j semangat kebangsaan, k menghargai prestasi, l cinta tanah air, m bersahabat komunikatif, n cinta damai, o gemar membaca, p peduli lingkungan, q peduli sosial, dan r tanggung jawab. Berdasarkan beberapa pandangan dari para tokoh mengenai nilai-nilai dalam pendidikan karakter, dapat diketahui bahwa semua nilai-nilai karakter kebaikan penting untuk ditanamkan kepada anak sejak dini. Selain itu, penting untuk disadari bahwa tidak ada nilai-nilai yang keberadaannya lebih unggul dari yang lain, sehingga semua nilai kebaikan kedudukannya sama dan harus ditanamkan pada anak sejak dini.

6. Pendekatan Pendidikan Karakter